(35) suatu konflik

4.1K 230 2
                                    

HAI JANGAN LUPA FOLLOW! WATTPAD JUGA
IG: wp.alisaolaf
TIK TOK: wp.alisaolaf
SELAMAT BERPUASA
MAAF LAHIR BATIN KALO OLAF PUNYA SALAH🙏😁
(Tolong yang mau denger lagunya, emang anaknya sad terus😭)
happy reading
.
.
.
.
.

"RASKA!!" Suara adit menggema keras di kantin mbok yem

Sontak mereka semua beralih menatap kedatangan adit dengan nafas terengah-engah.

"Ada apa?" Tanya raska tenang.

"Itu- itu visi-misi lo rusak!"

"Hah! Kok bisa!" Zero bangkit dan cukup terkejut dengan ucapan adit.

"Gue gak tau, pas gue lihat tadi semua kertas yang di tempel rusak. Bahkan ada coretan juga," jelas raska.

"WAH! MINTA MAIN CURANG!" Gumam fajar dengan wajah emosi.

"Gak bisa di biarin! Kesepakatan dari awal gak ada kecurangan disini," ucap zero yang di setujui oleh semua.

Raska mengepal keras tangannya. Wajahnya sudah terlihat sangat emosi.

"RASKA LO MAU KEMANA?!" teriak adit saat raska pergi keluar dengan wajah terbalut amarah.

Mereka semua segera menyusul raksa. Mereka sendiri tidak tahu raska akan pergi kemana.

"KA, TENANG DULU." Adit berteriak berusaha mengejar raska.

"Bugh..."
Satu bogeman mentah mendarat di wajah zaki yang sedang berada di depan kelas bersama temannya yang lain.

"SIAL! MAKSUD LO APA MAIN PUKUL GUE!" Ucap zaki tidak terima, ia memegang sudut bibirnya yang sedikit berdarah.

"MAKSUD LO APAAN MAIN CURANG?!" raska berucap jauh lebih keras.

"Main curang?! Lo lagi nuduh tanpa bukti?!"

"Tanpa buktipun semua orang udah tahu tingkah laku lo yang gimana zaki!" Lontar adit yang berada di samping raska.

"Apaan si! Gue gak ngerti maksud lo semua!"

"Lo nuduh tanpa bukti, dan gue bisa jadiin ini alasan lo gak pantas jadi ketua!"

"Jangan pura-pura gak tahu, lo kan yang rusak visi-misi raska di mading?!" Emosi fajar di depan zaki.

"Bugh..."
Zaki memberikan bogeman mentah kepada fajar. Yang mengakibatkan fajar tersungkur kebelakang.

Zero dan adit membantu fajar yang tersungkur di lantai.

Rahang raska mengeras, emosinya sudah semakin naik. Siapun yang berurusan dengan-nya boleh saja melukainya, namun jika temannya dan orang tersayangnya. Ia bisa saja membalas lebih.

"Bugh..."
"Bugh..."
Beberapa pukulan mendarat ke arah zaki. Zaki sendiri sudah tersungkur di lantai dengan wajah penuh lebam.

"Bugh.."
Pukulan cukup keras mengenai ujung bibir raska, salah satu teman zaki memukul raska.

"lo gak bisa nuduh zaki sembarangan!"

Raska menyentuh ujung bibirnya yang mengeluarkan darah segar. Tangannya mendarat membalas pukulan kembali, namun seseorang memeluk tubuhnya dari samping.

"Udah ka," cicit beby memeluk erat raska.

Benar. Pelukan beby dapat membuat raska tenang. Seketika amarah raska hilang saat beby memeluknya.

"Jangan gegabah ka, bisa selesaian pake cara baik-baik," gumam beby menatap kedua mata raska sendu.

"Tapi dia udah keterlaluan by," ujar raska kepada beby.

SAMUDRA (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang