[16] Group Division

30 8 0
                                    

Keesokan pagi ... Megalodon dan anak-anak lainnya berkumpul di depan ruang utama. Tidak lama kemudian kapal putih yang terbang kemarin terlihat lagi oleh Megalodon.

Selepas itu, kapal putih mendarat di dahan pohon yang besar. Setelah itu, Sky turun dari kapal menggunakan awan besar miliknya.

Megalodon, Reynold, Bahtera, dan Helena kaget ketika melihat Sky dari awan itu. Sky pun merasa heran ketika empat anak itu menatapnya.

Kemudian Sky menyapa tangan dengan jempol kepada Helena yang sedang menatapnya. Megalodon dan kedua temannya terheran saat Sky tiba-tiba mengangkat jempol ke mereka.

Ting ... ting ... suara bel terdengar sangat keras, puluhan anak berkumpul berjajar langsung berhadapan dengan Guru Aokai.

"Ekhem ... selamat pagi anak-anak, terimakasih karena kalian telah berkumpul tempat waktu. Pertama bapak akan mengumumkan sesuatu di hari aktifnya sekolah sihir ini, bapak akan mengadakan lima kelompok setiap kelompok terdiri empat anak. Bapak membagikan kelompok ini hanya untuk menyelesaikan tugas yang telah bapak berikan. Dengan adanya kelompok setiap satu anak dari kelompok akan mewakili sebagai ketua, kalau ketuanya lengah itu resiko kalian. Baik pembagian kelompok bapak yang akan tentukan," jelas Guru Aokai.

Semua anak berpatisipasi mendengar penjelasan Guru Aokai. Reynold berpikir kalau dia ingin sekali berkelompok dengan Megalodon.

"Baiklah bapak akan membagikan kelompok buat kalian. Untuk pembagian kelompok, kalian harus mengambil satu kertas pada kotak itu. Dalam kertas tersebut telah berisi angka 1 sampai 5 kelompok. Silakan untuk mengambil selepas itu kalian berkumpul ke garis lapangan yang telah bapak buat sesuai angka," suruh Guru Aokai.

Puluhan anak-anak berantusias pergi ke kotak itu, semua anak banyak yang ingin berharap untuk satu kelompok bersama Sky. Tapi Helena dan Reynold berbeda mereka ingin satu kelompok dengan Megalodon.

Pertama kali Sky berdiri duluan di depan kotak. Lalu, Sky membuka lembaran kertas diam-diam tanpa sepengetahuan orang disekitarnya.

Kertas yang ia lihat bertuliskan angka tiga. Setelah itu, Sky berjalan santai di samping Guru Aokai. Sky memang sengaja untuk tidak berdiri garis di sana, karena Sky tidak mau berpanas-panas sendiri di garis itu.

Usai Sky mengambil kertas. Semua anak pun bergantian mengambil kertas juga. Megalodon dan Reynold dengan sengaja untuk posisi terakhir, kemudian mereka berdua bersamaan mengambil kertas yang telah bersisa dua.

Selepas itu, mereka berdua membuka bersamaan. Reynold berharap kalau angkanya sama dengan Megalodon, tetapi semua itu tidak sesuai ekspektasi karena angka yang didapatkan oleh Megalodon adalah tiga sedangkan Reynold mendapat angka satu.

Reynold sangat kesal seakan kertas yang ia pegang ingin merobeknya, tapi Reynold tidak bisa untuk melakukannya.

Megalodon dan Reynold berjalan ke garis sesuai dengan suruhan Guru Aokai. Sampai di garis kelompok tiga Megalodon malah bertemu Helena bersama anak lain. Sebelum Megalodon menemui Helena ada satu hal aneh yang membuat ia sedikit kebingungan mengapa di kelompoknya ada tiga orang, padahal semua kelompok masing-masing berisikan empat orang.

Tidak lama kemudian, Sky datang melintasi Megalodon yang sedang melamun. Sontak Megalodon kaget kalau dia bakalan satu kelompok dengan Sky, harapan kecil yang ia inginkan kini telah terkabul.

"Baiklah, aku akan berusaha lebih dekat dengannya," batin Megalodon.

Kembali ke Reynold, kini keinginannya tidak tercapai. Lalu ia berjalan ke barisan kelompok satu, ternyata di depan sana sudah ditunggu Bahtera yang sedang mencari teman satunya. Bahtera berharap kalau yang kurang itu adalah Sky.

Reynold kaget ketika melihat Bahtera di barisan depan. "Sial, kenapa aku harus satu kelompok sama anak alis tebal itu. Ya Tuhan mudahan hidupku aman-aman saja," batin Reynold.

Bahtera pun kaget saat kedatangan Reynold. "Cih, nih anak pada ngapain nunggu di depan. Hei ...! Kamu ngapain nunggu di depan, jauh sana merusak pemandangan saja," kesal Bahtera.

"Lah ... emang kamu siapa sok ngatur, aku datang ke sini mau masuk kelompok. Kalau kamu nggak mau dipandang mending mati saja sana, dijamin penglihatan-mu tidak rusak," balas Reynold.

"Kamu, kurang ajar banget yah. Mau aku bantai, baiklah akan ku keluarkan kekuatan sihir amarahku," kesal Bahtera lagi. Kemudian ia membuka grimoire dan menyerang Reynold menggunakan bola api.

Fire Ball Detonimic! Usai mantra itu berucap kini bola api pada tangan Bahtera perlahan membesar.

Melihat bola api yang besar membuat Reynold ketakutan. Lalu, Reynold berusaha membuka grimoire dan mencari sihir perlindungan untuk mengamankan diri dari serangan bola api itu.

Kemudian, bola api itu pun melayang ke arah Reynold. Pile of Bone Fence! Dengan waktu terdesak akhirnya Reynold bisa mengamankan diri dari tumpukan tulang sihir miliknya.

Guru Aokai dan anak-anak lainnya kaget ketika ada kehebohan di kelompok satu. Kedua temannya juga ketakutan saat ada peperangan antara Bahtera dan Reynold.

Guru Aokai, Megalodon, Helena juga ikut melihat untuk memberhentikan pertengkaran mereka. "Hei, berhenti! Kalian berdua lagi pada ngapain, hah. Kenapa kalian memainkan sihir saat lagi membagikan kelompok, sebenarnya ini ada masalah apa. Reynold, Bahtera coba jelaskan semua sama bapak," suruh Guru Aokai.

Megalodon pun datang menghampiri Reynold. "Reynold, apakah kamu baik-baik saja. Oh iya kamu kenapa tiba-tiba berkelahi dengan Bahtera," ucap Megalodon memperihatinkan Reynold.

"Aku baik-baik saja Megalodon. Bukan aku Megalodon tapi Bahtera yang duluan. Dia mengusir karena aku tidak diizinkan masuk kelompoknya," balas Reynold dengan sejujurnya.

Selepas itu Megalodon bertanya lagi kepada Bahtera. "Bahtera kenapa kamu ingin menyerang Reynold, salah Reynold apa?" tanyanya.

Bahtera hanya diam dan menekuk tangan sekuat mungkin. Guru Aokai dan anak-anak lainnya juga mempertontonkan drama itu.

Kemudian Helena datang menghampiri Guru Aokai. "Pak, sebaiknya perbincangan ini. Di bawa pada ruangan bapak saja, sepertinya Bahtera tertekan pak," ucap Helena yang memberikan saran.

"Ehm, baiklah. Bahtera, Reynold kalian sekarang ikut bapak ke dalam untuk mendiskusikan kejadian yang terjadi," ajak Guru Aokai.

Kemudian Bahtera, Reynold, dan Guru Aokai masuk ke dalam. Melihat kejadian itu Sky berjalan santai menuju tumpukan tulang pada barisan kelompok satu.

Lalu Sky menyentuh tulang itu. "Hah ... tuh anak nggak ada henti-hentinya buat heboh, keras kepala, alis tebal gaya kayak bocah jelata. Sudah tau diberi aturan masih saja membuat masalah," ucap Sky dengan menyindir Bahtera.

Helena dan Megalodon hanya diam saja saat mendengar hujatan Sky kepada Bahtera. Setelah itu Helena dan Megalodon masuk ke dalam ruangan untuk menyelesaikan masalah antara Bahtera dan Reynold.

"Hei ... kalian berdua mau pergi ke mana?" panggil Sky.

Megalodon dan Helena tidak mendengarkan panggilan Sky. Lalu, mereka berdua tetap pergi meninggalkan Sky.

"Hah ... tuh anak masih saja bertingkah aneh, mereka lebih mementingkan temannya dibanding kelompok sendiri," batin Sky.

"Kau bisa menghina temanku, tapi pertemananku dengan mereka akan tetap abadi," batin Megalodon.

Bersambung ....
Jangan lupa menyertakan komen dan vote, terimakasih.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang