[117] Rumah Jamur

7 4 0
                                    

Kriing!

Suara alarm jam tangan milik Alex pukul enam pagi berdering kencang. Kini Alex pun terbangun kemudian disambut Megalodon dan Sky.

"Hoaah, selamat pagi Kak Alex," sapa Megalodon yang menguap seraya mengucek mata. Sky pun juga terbangun dengan mengucek mata.

"Pagi juga. Eh, Sky, Megalodon kalian juga baru bangun yah," balas Alex.

"Iya, kak. Gara-gara suara alarm kami juga ikutan bangun. Ya sudah Kak Alex kapan nih kita berkelana lagi?" tanya Megalodon.

"Kalau bisa sih sekarang, tapi apakah mereka semua sudah bangun."

Tidak lama Ibu Rafa, Clarita dan Helena. Dari dapur datang menghampiri mereka berempat dengan menyuguhkan umbi goreng yang banyak dan teko berisi teh matcha.

Selepas itu, Reynold pun terbangun karena menghirup bau makanan yang begitu enak. Kemudian anak-anak yang di kamar juga ikut terbangun.

Lalu mereka berkumpul untuk menikmati umbi goreng itu. Alex juga merasa kaget, mereka bertiga terbangun oleh makanan.

"Yok, tuan dan nyonya buruan di makan umbi gorengnya. Kalau dingin enggak enak lagi," suruh Ibu Rafa.

"Eh, Ibu. Jadi nggak enak nih sudah direpotkan. Ya sudah Megalodon ambil satu yah bu," balasnya dengan malu-malu.

"Iya, tuan silakan. Eh, ibu nggak kerepotan kok. Ambil saja apa yang kalian mau, kalau bisa dihabiskan juga boleh. Anggap saja ini tanda terimakasih ibu pada kalian," ucap Ibu Rafa dengan ramah.

Setelah Megalodon mengambil Makanan. Alex, Clarita, Rafa, Airin, Sky dan kedua temannya juga mengambil makanan untuk sarapan pagi.

Nyam!

Nyam!

"Akhirnya, energi ku bertambah lagi. Makanan ini enak banget, selain enak renyah dan manis juga. Kalau di bawa pergi sambil menyantap kenyang lah untukku," ucap Reynold memuji masakan Ibu Rafa.

"Hahaha ... ada-ada saja tuan satu ini. Kalau mau dibungkus bilang saja, nanti ibu bungkus buat kalian. Masih banyak kok di dapur, buat kami bertiga mungkin bakalan jamur saja," balas Ibu Rafa.

"Heh, nggak usah bu. Jadi tambah nggak enak, sebenarnya temanku ini hanya bercanda saja," tolak Megalodon.

"Enggak apa-apa tuan, 'kan sesekali ibu kasih makanan buat kalian. Kan sudah ibu bilang, kalau ibu tidak pernah merasa direpotkan. Kalian juga tamu masa ibu nggak kasih apa-apa."

Megalodon hanya mengangguk seraya menahan malu. Usai menyantap umbi-umbian, mereka berenam melanjutkan berkelana untuk mencari batu sihir milik Megalodon dan Sky.

Saat mereka pergi ke luar, Ibu Rafa telah menyiapkan rantangan berwarna putih yang berisi umbi-umbian, karena permintaan Reynold dan kelima temannya. Agar di jalan tidak merasa kelaparan.

"Tuan dan nyonya tunggu sebentar!" teriak Ibu Rafa.

Mereka berenam kaget lalu menoleh bersamaan. Mereka pun melebarkan mata dan merasa malu sudah siapkan rantangan yang begitu besar. Selepas itu, Ibu Rafa menyodorkan makanan kepada Alex.

"Tolong makanannya di ambil yah. Kalian tidak usah khawatir dengan rantang, soalnya rantangan itu sudah lama dan ibu masih banyak kok. Semoga tugas kalian bisa cepat diselesaikan," ucap Ibu Rafa.

"Heh ... i-iya bu terimakasih sudah nyiapin. Makin ngerepotin dong, hehehe ...," balas Alex seraya garuk-garuk kepala.

Ibu Rafa hanya mengangguk nan tersenyum. Setelah mendapatkan makanan dari Ibu Rafa. Alex, Clarita, Megalodon dan ketiga temannya melanjutkan perjalanan ke utara.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang