[59] Seapole City

25 8 0
                                    

Beberapa menit kemudian. Paman Felix, Megalodon dan ketiga temannya telah sampai di depan goa. Lalu, mereka masuk bersamaan memeriksa goa tersebut.

"Paman. Apakah tempat ini bakalan baik-baik saja, takutnya kejadian  kemarin di Zaman Mesozeokum akan terulang lagi?" tanya Reynold.

"Hmm ... paman tidak tahu, Reynold. Yah pasti malam ini kita harus mencari tempat aman, karena paman harus peka juga terhadap kalian berempat. Orang-orang yang punya sihir baik non-sihir. Akan berlindung dari hujan badai salju," balas Paman Felix.

"Ba-baik lah paman. Sepertinya malam ini aku tidak akan tidur terlalu nyenyak," ucap Reynold.

Usai mengobrol, kini sore telah berganti malam dan hujan salju mulai turun deras. Paman Felix, Megalodon dan ketiga temannya tidur bersamaan. Namun, Megalodon tidak bisa tidur setiap malam dengan terpaksa ia berpura-pura tidur.

Reynold yang masih kepikiran soal malam kemarin, ia takut bahwa di goa ini bakalan tidak aman. Tidak lama kemudian ... mereka berdua mendengarkan suara langkahan yang keras.

Suara langkahan itu adalah gerombolan serigala yang pernah mereka temuin ke Kota Valensia. Megalodon mencium udara hewan buas yang berasal dari depan, kemudian ia terbangun dan menatap ke depan. Reynold pun juga kaget tiba-tiba Megalodon duduk sambil menghadap ke depan.

"Megalodon. Kamu tidak tidur?" tanya  Reynold.

Megalodon hanya diam saja seraya menghirup udara hewan buas itu, pertanyaan Reynold pun seperti digantung.

Reynold kini masih hanya memperhatikan Megalodon. Kemudian, rombongan serigala masuk ke dalam goa bersama-sama.

"Aahhh ... serigala. Paman Felix, Sky, Helena bangun. Di sini ada serigala!" teriak Reynold.

Paman Felix, Sky dan Helena pun kaget tiba-tiba mendengarkan teriakan Reynold. Mereka bangun bersamaan, rombongan serigala juga merasakan sama karena sakit mendengarkan teriakan Reynold.

"Sial. Megalodon, Reynold. Kalian jangan terlalu dekat dengannya," ucap Paman Felix. Selepas itu ia membuka grimoire dan mengucapkan mantra sihir es untuk membeku para serigala tersebut. 

Usai membekukan para serigala. Sky membuka grimoire dan mengucapkan sihir tornado untuk mengusir para serigala. Para serigala terhempas jauh bersamaan.

"Sudah kubilang. Kalau kita tidak bisa tidur sembarangan, di mana-mana tempat ini pasti tidak ada amannya. Paman, sampai kita bisa tidur nyenyak dan nyaman dari serangan hewan buas. Aku ingin sekali cepat-cepat pulang dari Pulau Nivalis ini, aku tidak mau mati di sini," ucap Reynold dengan serius.

"Reynold. Paman tahu apa yang kamu bicarakan, tapi paman juga tidak tahu dengan tempat ini. Maafkan paman, karena membuat kalian selalu takut. Paman, tidak membuat kalian membeku begitu saja. Soalnya paman pernah merasakan sama apa yang kamu rasakan, saat paman berumur dua belas tahun. Paman benar-benar takut dengan dunia luar, tetapi paman tidak bisa hidup tempurung di dalam sendirian karena aku tidak mau dikatakan beban. Baiklah mulai besok pagi, kita akan menyelesaikan mencari Batu Nilam secepat mungkin, Sebelum matahari terbenam," balas Paman Felix yang menjelaskan semua tentang hidupnya.

***
Keesokan pagi. Paman Felix, Megalodon dan ketiga temannya melanjutkan perjalanan mencari Batu Nilam ketiga secepat mungkin. Karena Paman Felix tidak mau mengkhianati perkataannya semalam, dengan janjinya Paman Felix sampai memohon kepada Sky mempercepat kapal awan.

Melihat tingkah Paman Felix yang bersungguh-sungguh itu, dengan terpaksa Sky menuruti kemauannya. Rasa semangat Paman Felix pun berkobar-kobar. Menatap rasa semangat Paman Felix, kini benci Sky kepada dirinya berkurang seketika.

Kemudian Sky membuka grimoirenya dan mengucapkan mantra sihir kapal sihir awan versi jet dengan menggunakan sihir tambahan tingkat dua.  Paman Felix, Megalodon dan kedua temannya kaget ketika melihat kapal awan versi baru.

Tanpa berlama-lama, mereka berlima bergegas menaiki kapal awan jet itu. Usai menaiki kapal awan, Sky mengerakkan kapalnya sampai ke langit-langit. Setelah tiba di langit, Sky mendorongkan Knop Perseneling secepat mungkin ke arah timur laut menuju Kota Seapole.

Paman Felix sampai heran melihat Sky bisa menciptakan alat-alat baru. Entah dari mana ia bisa mendapatkan penemuan baru ini.

Dua puluh menit berlalu ... Paman Felix, Sky dan ketiga temannya telah sampai di Kota Seapole. Kota yang dipenuhi air berwarna biru. Dari sebelah kanan mereka diperlihatkan kumpulan pinguin yang sedang berjalan ke laut, ke arah sebelah kiri  terdapat kumpulan anjing laut, dan di laut utara ada paus orca yang berenang bebas mencari makanan.

Selepas melihat-lihat. Mereka berlima turun ke daratan Kota Seapole, di kota tersebut terlihat sangat sepi. Tidak terlihat para penduduk yang sedang beraktivitas.

"Paman. Apakah paman tau di mana keberadaan Batu Nilam sekarang?" tanya Megalodon.

"Sebentar, Megalodon. Paman akan memeriksanya," balas Paman Felix. Kemudian, Paman Felix membuka grimoirenya dan mengucapkan mantra sihir pendeteksi dengan menggunakan sihir tambahan tingkat dua seperti biasa.

Dalam beberapa menit, Paman Felix melihat titik keberadaan Batu Nilam. Tepatnya ada di pinggiran Kota Seapole, selepas itu Paman Felix mengajak Megalodon dan ketiga temannya pergi ke utara.

"Anak-anak, paman sudah menemukan keberadaan Batu Nilam yang ketiga. Ayo ikutin paman ke utara," ajak Paman Felix.

"Hah ... paman beneran nih. Ta-tapi kenapa harus ke utara melulu, nggak adakah ke kanan, kiri, atau selatan. Paman apakah tempatnya tidak terlalu jauh?" tanya Reynold.

"Ikuti aja apa yang Paman Felix katakan. Nggak usah manja deh, selama tadi cuman dia yang beri tahu kita keberadaan Batu Nilam. Jangan buat dia mikir terus, kasihan lho," balas Helena karena kesal melihat tingkah Reynold yang menyebalkan, lalu ia perihatin kepada Paman Felix.

"Iya, Reynold. Memang keberadaannya ada di utara. Kamu nggak usah khawatir tempatnya dekat lho, soalnya tempat yang kita tuju sudah paling dekat dengan laut. Heh ... paman nggak merasa terbebani, enggak apa-apa Helena. Soalnya paman sangat suka dengan kalian berempat, sihir kalian unik dan luar biasa juga," balas Paman Felix kepada Reynold. Selepas itu, ia kaget ketika mendengar 'kan balasan Helena.

Reynold sangat senang dan ia langsung mengangguk ketika mendengarkan balasan Paman Felix. Helena pun kaget ketika Paman Felix mengucapkan kata suka padanya, kini  Helena membalikkan ekpresi dengan diam.

Saat mendengarkan drama mereka bertiga. Megalodon dan Sky kini masih diam saja, lalu mereka berdua memperhatikan seluruh Kota Seapole. Kota yang mereka lihat sangat sepi seperti tinggal di tempat yang kosong. Meskipun tempatnya terlihat kosong, para hewan juga hidup bebas.

Megalodon sampai kepikiran. "Kenapa kota ini sangat sepi yah. Sepertinya penghuni yang tinggal di Kota Seapole masih misterius," batinnya.

Usai mengobrol antara Paman Felix, Reynold, Helena. kini mereka berlima melanjutkan perjalanan mencari Batu Nilam Ketiga.

Bersambung ....
Jangan lupa menyertakan komen dan vote, terimakasih.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang