[36] Koba Cave

26 8 0
                                    

Usai berkemas pakaian, tenda, dan lainnya. Sebelum pergi, mereka berlima menyantap sisa makanan yang di bawa oleh Sky, mie udon dan roti awan.

Mereka menikmati bersama-sama, Megalodon sangat bahagia saat menyantap makanan masakan Aini kedua kalinya. Andai saja aku sudah berkeluarga dengan Aini, mungkin setiap hari aku bisa menikmati masakannya.

Saat menikmati makanan itu, membuat Paman Nuth mengingat kembali merasakan masakan dari Kerajaan Sky. "Sudah enam bulan aku tinggalkan Kerajaan Sky, kini makanan ini menarik rasa rinduku lagi," batin Paman Nuth sambil mengunyah makanan.

Sepuluh menit kemudian ... mereka  telah selesai menikmati makanan, energi pun telah bertambah waktunya mereka mulai berkelana mencari Batu Onix di Pulau Sand Skeleton.

Mereka berjalan mengarah ke utara ditemani pemandu--Paman Nuth. Dua jam berlalu, kini mereka berjalan telah menempuh satu kilometer. Terik matahari telah naik seratus delapan puluh derajat, cuaca panas pun mulai meningkat dengan seperti biasa Helena langsung membuka grimoire dan mengucapkan mantra hujan es sementara.

Paman Nuth, Megalodon, Sky, dan Reynold juga merasakan hujan es milik Helena. "Akhirnya, untung ada kamu Helena, kalau nggak ada mungkin kita berempat bakalan meninggal karena kepanasan," ucap Reynold.

"Apaan sih? Aku pakai sihir es karena tidak biasa dengan cuaca panas, jadi aku paksakan ngeluarin sihir es. Sebenarnya aku nggak ada niat bagiin sihir-ku kepadamu, tapi demi mereka bertiga aku terpaksa membagikannya. Kalau kamu ingin mati duluan silakan saja," balas Helena.

"Huh ... kalian bisa diam nggak sih, daritadi mau berdebat terus! Apa-apa harus dipermasalahkan, mana Batu Onix tidak ketemu, ini kaki rasanya mau patah. Paman Nuth kapan kita bisa bertemu Batu Onix. Apakah paman punya jalan pintas menuju tempat itu secara cepat, aku lelah paman?" kesal Sky karena terlalu banyak mengeluh, kemudian Sky mempertanyakan jalan pintas kepada Paman Nuth.

Helena dan Reynold diam saja ketika mendengarkan kata-kata Sky yang begitu kesal. Paman Nuth kaget ketika Sky mempertanyakan kepadanya.

"Hm ... jalan pintas, sebenarnya paman lupa-lupa ingat. Kalau nggak salah paman pernah deh melewati jalan pintas menuju keberadaan Batu Onix, tapi paman nggak tau apakah jalan itu bakalan berfungsi atau enggan. Ayo ikut paman ke timur laut," ajak Paman Nuth.

"Hah ... kenapa paman nggak bilang daritadi kalau punya jalan pintas. Kayak buang-buang waktu saja!" kesal Sky. Megalodon, Helena, dan Reynold hanya menghela napas yang panjang.

"Heh, paman nggak tau kukira kalian mau jalan kaki saja. Dengan terpaksa paman menyiapkan tenda sama makanan. Hehehe ... maafkan paman yah, baiklah karena ini mau kalian paman berjanji akan mengantar  secepat mungkin menuju jalan pintas," balas Paman Nuth sambil menggaruk kepalanya.

Selepas mengobrol. Paman Nuth, Sky dan ketiga temannya bergegas ke arah timur laut mencari jalan pintas. Dua puluh menit kemudian, kini berhenti di depan batu. Di samping-nya kini tidak ada jalan lagi. Kemudian Paman Nuth berjalan menghampiri batu besar itu, Sky dan ketiga temannya kebingungan di mana sebenarnya jalan pintas tersebut.

Paman Nuth berjalan lalu ia meraba batu itu sambil mengucapkan mantra yang ia pernah baca, tapi Paman Nuth tidak tahu apakah mantra ini bakalan berfungsi atau tidak soalnya sudah tiga tahun ia belum berkunjung melewati jalan pintas.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba batu besar itu bergetar sendiri dan terbuka membentuk sebuah goa yang sangat besar. Sky dan ketiga temannya kaget ketika melihat keajaiban tidak terduga.

"Hahaha ... akhirnya aku menemukan lagi, sudah dua puluh tahun lebih aku belum  membuka Gerbang Goa Koba. Mantra yang lama ini masih teringat kembali," ucap Paman Nuth karena bangga bisa kembali lagi ke tempat Goa Koba. Sebelum dua puluh tahun lebih Paman Nuth dan ketiga temannya pernah mengunjungi tempat tersebut, sampai Paman Nuth diberi tahu mantra rahasia itu. Mereka datang karena ingin menguji mencari jalan tercepat untuk melihat Piramida secara langsung dari luar, tanpa berjalan tiga hari tiga malam.

Mereka sangat puas, rasanya mereka bisa seharian melihat Piramida itu secara langsung. Tetapi, salah satu temannya Paman Nuth ada yang ingin sekali untuk memasuki Piramida.

Namun, semua itu tidak bisa diharapkan karena Guru Aokai melarang mereka untuk sampai di sana. Katanya tempat itu merupakan tempat terlarang hanya orang profesional saja yang bisa masuk ke dalam Piramida tersebut, orang profesional itu adalah Guru Aokai.

Tempat itu terdapat labirin yang mempunyai lebar lebih lima hektare. Di tempat tersebut terdapat banyak jebakan, bukan hanya jebakan saja di sana juga terdapat kumpulan para monster. Mulai dari mummy, tengkorak, dan segerombolan ulat kecil sejenis Karnivora atau dikatakan ulat pemakan daging. Biasanya ulat itu bisa menghabiskan manusia atau hewan yang tinggal bersisakan tulang-belulang dalam hitungan menit.

Seberat apa pun tugas, Guru Aokai bisa melewati dan menyelesaikannya secepat mungkin, Guru Aokai pernah mendapatkan Batu Onix sendirian.  Dengan alasan itulah mengapa Guru Aokai menyuruh anak muridnya untuk menyelesaikan tugas itu secara berkelompok, biar mampu melakukan tugas berat tersebut.

Tugasnya memang terlihat berat, mengerikan, dan bakalan mengancam keselamatan. Tapi, kalau punya sihir dan melakukan strategi bersama-sama maka hasilnya sangat memuaskan.

"Paman. Paman sedang berbicara sama siapa?" tanya Sky kebingungan.

Paman Nuth membalikkan wajahnya. "Eh ... he ... paman nggak bicara sama siapa-siapa kok, kalian sudah berapa lama nungguin paman?" balasnya.

"Ehm ... baru sepuluh menit paman. Dari tadi paman lagi bicara apaan," balas Sky sambil melihat jamnya.

"Sepuluh menit. Oh enggak paman lagi mikirin hutang di rumah. Ya sudah, kita jalan lagi yuk cari Batu Onix," Paman Nuth kaget saat mendengar balasan Sky, kemudian Paman Nuth mengalihkan ke dialog baru untuk menutupi pembicaranya hingga mengajak mereka berempat masuk ke dalam goa.

"Paman, apakah di goa ini bakalan baik-baik saja?" tanya Reynold karena ketakutan.

"Oh, kamu nggak usah takut Reynold tempatnya aman kok. Soalnya paman dah pernah masuk Goa Koba ini," balas Paman Nuth.

"Goa Koba. Jadi nama goa ini Goa Koba, paman? Wah kenapa namanya di sebut Koba paman?" tanya Reynold penasaran.

"Iya, namanya Goa Koba. Oh, karena goa ini memiliki ruang yang sangat besar dan lebar, jadi itulah paman menyebutnya Goa Koba," jelas Paman Nuth.

"Owh. Begitu yah paman, wah sepertinya keberanian aku masuk dalam goa sudah bertambah. Ya sudah teman-teman ayo kita masuk," seru Reynold. Paman Nuth hanya tersenyum saja saat Reynold punya rasa semangat yang kuat.

Sedangkan Sky, Megalodon, dan Helena kebingungan melihat tingkah Reynold yang tadi naif kini berubah jadi semangat. Selepas itu mereka berlima melanjutkan perjalanan memasuki Goa Koba.

Bersambung ....
Jangan lupa menyertakan komen dan vote, terimakasih.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang