[46] Cryice City

27 8 0
                                    

Keesokan pagi ... Pak William, Sky dan ketiga temannya telah berdiri  di depan rumah besar, mulai waktunya mereka berkelana Pulau Nivalis untuk mencari tiga Batu Nilam. Sebelum pergi, Sky dan ketiga temannya memakai jubah yang telah dibeli untuk menahan dinginnya pulau tersebut.

Sky dan ketiga temannya berpamitan pada Pak William. "Pak, terimakasih atas tumpangan dan makanannya, semoga dagangan dan penginapan bapak laku keras," ucap Sky.

Pak William mengangguk dan tersenyum. "Iya, tuan. Sama-sama semoga tugas kalian mencari Batu Nilam di permudahkan. Oh iya, Tuan Megalodon kalau ketemu orang itu bilangin yah ada salam dari saya yang pernah ketemu di rumah besar ini," balas Pak William kepada Sky, kemudian Pak William berganti dialog mengingatkan pembicaraan semalam kepada Megalodon.

Sky, Helena, dan Reynold pun kebingungan tiba-tiba Pak William membicarakan sesuatu kepada Megalodon. Mereka penasaran sepertinya Pak William dan Megalodon membicarakan seseorang tanpa pengetahuan.

"Oh baiklah, pak. Nanti aku sampaikan kalau ketemu orangnya," balas Megalodon dengan tersenyum.

"Heh ... sebenarnya kalian bahas apaan sih? Orang siapa yang dicari?" heran Sky.

"Ada deh, intinya orang itu misterius dan penyihir juga. Kalau Tuan Sky bertemu dengan orangnya, bilangin ada salam dari bapak," balas Pak William.

Sky mulai kebingungan apa yang dikatakan oleh Pak William, orang yang mereka bicarakan ada hubungan dengan  penyihir.

Setelah mengobrol mereka melanjutkan perjalanan, entah ke arah tujuan mana yang akan di tempuh. Saat menaiki kapal awal, kini para salju berserakan di atas kapal ditambah cuaca yang sangat dingin, angin ribut bertiup kencang sehingga mereka kesulitan untuk melanjutkan perjalanan.

Dengan terpaksa Sky merencanakan pada teman-temannya untuk berjalan kaki saja melewati hamparan salju. Selama perjalanan kini Sky masih penasaran seseorang yang dibicarakan oleh Megalodon dan Pak William. Selepas itu, Sky menghela napas yang panjang dan memberanikan berbicara pelan-pelan dengan Megalodon  mengenai seseorang yang mereka katakan.

"Megalodon?" panggil Sky.

Megalodon kini masih berjalan santai sambil memperhatikan sekeliling Pulau Nivalis, lalu Sky langsung memanggilnya dan ia menoleh langsung.

"Eh ... iya Sky ada apa?" balas Megalodon. Helena dan Reynold yang di belakang mendadak berhenti lalu melanjutkan berjalan pelan.

"Maaf, Megalodon. Bolehkah aku bertanya mengenai seseorang yang kamu bilang tadi?" pinta Sky.

"Hahaha ... haduh Sky, selama tadi kamu selalu bertanya saja tentang seorang penyihir, bukannya Pak William sudah menjelaskan kepada kamu. Baiklah karena kamu penasaran akan ku jelaskan sekali lagi. Penyihir yang Pak William bilang ia pernah datang ke rumah besar, sebenarnya penyihir itu adalah seorang penjelajah Pulau Nivalis, sepertinya pekerjaan dia sama seperti Paman Nuth menurutku sih. Kalau kita menemukan dia, mungkin saja tugas kita mencari tiga Batu Nilam bisa diringankan," jelas Megalodon.

Mendengar penjelasan Megalodon, kini Sky masih tetap diam dan tersenyum. Ia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Megalodon, karena ini kemauannya dengan terpaksa Sky mengikuti saja.

***
Satu jam kemudian ... kini mereka telah sampai di perkotaan. Perkotaan dengan penuh ukiran es, kota tersebut diberi julukan Kota Cryice, yang artinya kota kristal es. Kristal es didapat dari tambang dan di ukir semenarik mungkin.

"Yeah, akhirnya kita sudah sampai di Kota Cryice. Sudah lama aku belum menemui tempat ini. Sky, Megalodon, Helena yuk ikut aku masuk ke dalam ke kota lagi, di jamin kalian bakalan tercengang melihat keunikan di kota ini," ucap Reynold, ia sangat bahagia karena bisa pergi kembali ke Kota Cryice.

"Hah ... Kota Cryice, wah sepertinya kamu tahu semua dengan tempat ini Reynold. Oh baiklah, kami bakalan meladeni kamu tapi jangan lama-lama yah," balas Sky. Kemudian Sky dan kedua temannya mengikuti Reynold.

Mereka berempat melanjutkan masuk ke dalam kota itu. Cuaca di Kota Cryice sangat dingin sekali, dua puluh menit berlalu Reynold membawa ketiga temannya berhenti di sebuah danau yang telah membeku dan dibentuk sebuah lapangan, banyak anak-anak dan orang dewasa bermain seluncur. Seluncur merupakan olahraga di atas es dengan cara berjalan atau meluncur menggunakan sepatu berpisau di bagian bawahnya.

"Teman-teman kita main seluncur yuk," ajak Reynold.

"Wah. Maaf Reynold seperti aku tidak bisa bermain seluncur, aku melihat kalian aja dari sini," tolak Megalodon.

Helena pun kaget tiba-tiba Megalodon menolak ajakan Reynold, padahal Helena berharap ingin bermain seluncur bersama Megalodon biar ada rasa romantis. Dengan terpaksa Helena memutuskan mengikuti kemauan Megalodon.

"Iya, Reynold. Aku juga sama tidak bisa bermain seluncur," tambah Helena.

"Lah ... masa aku harus main sendiri sih? Sky kamu bagaimana, apakah kamu mau ikut? Kalau nggak ada yang mau, ya sudah deh aku enggak jadi main," balas Reynold sambil menunduk, lalu ia mengajak Sky.

"Reynold. Yok kita main seluncur, pengen belajar aja sih. Kamu nggak usah bersedih, ayo ajarin aku main seluncur," balas Sky yang mengikuti kemauan Reynold.

"Hah ... serius kamu mau ikutan main Sky. Ok, waktunya kita meluncur ke lapangan. Sebelum itu kita pakai sepatu es dulu, dan jangan lupa perlengkapan keamanan biar nanti nggak lecet tubuhnya," ucap Reynold sangat senang, akhirnya Sky mau mengikuti ajakannya.

Sky hanya tersenyum dan mengangguk melihat senangnya Reynold. Megalodon yang menatap dari jauh hanya bisa tersenyum melihat betapa bahagianya Reynold.

Sky pun berusaha menaiki di atas lapangan es. Kemudian Reynold datang memegang tangan Sky untuk berusaha menyeimbangkan diri. Setelah itu, Reynold menarik tangan Sky untuk berjalan pelan ke tengah lapangan. Awalnya Sky ketakutan tapi ia tetap berusaha dan mendengarkan ucapan Reynold.

Semakin lama Reynold menarik tangannya, kini Sky perlahan bisa mengimbangi diri  bermain seluncur es dengan mengerakkan sepatunya, dan akhirnya dalam beberapa menit Sky pun mulai bisa mengendalikan permainan seluncur es.

Reynold sangat senang, ternyata Sky punya semangat yang cepat sekali dinaiki dia langsung bisa, beda dengan aku yang dulu sehari semalam kakakku selalu mengomel karena tidak bisa mengimbangi diri. Usai mendapatkan pukulan dari kakaknya kini Reynold perlahan bisa bermain seluncur es.

Usai melihat Sky dan Reynold bermain seluncur es. Tiba-tiba dari belakang ada seorang lelaki yang berumur empat puluh tahun dikejar oleh banyak orang karena mencuri makanan. Kemudian seorang lelaki menabrak Megalodon dan ia langsung mendorongnya, Helena pun kaget tiba-tiba temannya--Megalodon terdorong begitu saja. Lalu Helena menarik tangan Megalodon.

"Megalodon, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Helena karena khawatir.

"Huh ... iya Helena, aku baik-baik saja. Tadi yang mendorongku siapa yah?" tanya balik Megalodon.

"Aku juga tidak tahu Megalodon, sepertinya orang yang kena kejar itu mendorong kamu," balas Helena.

Kemudian Megalodon diam dan memperhatikan orang yang dikejar itu, lalu Megalodon mengingatkan kembali kata-kata Pak William.

Orang itu tubuhnya kurus tapi dia juga berotot, sepertinya ada kesamaan dengan orang itu. Tetapi,  mengapa dia dikejar oleh banyak orang.  "aku harus mengejarnya dan aku ingin tau siapa dia sebenarnya," batin Megalodon.

Selepas itu, Megalodon berlari dan mengejar orang yang telah menabraknya. Helena pun kebingungan melihat tingkah Megalodon.

"Megalodon. Kamu mau pergi ke mana?!" teriak Helena. Kini Megalodon tidak menanggapi teriakan Helena.

Mendengar teriakan Helena. Reynold, Sky, dan orang lain di sampingnya juga kaget, saat menoleh ternyata Megalodon sedang berlari mengejar seseorang.

Bersambung ....
Jangan lupa menyertakan komen dan vote, terimakasih.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang