Usai mengobrol, Paman Felix, Sky dan ketiga temannya berjalan keluar sambil mencari grimoire Paman Felix. Sepanjang jalan Sky, Helena, dan Reynold berjalan lebih ke belakang karena terlalu takut melihat tingkah Paman Felix yang sedikit aneh.
Megalodon pun mulai berusaha untuk mengetahui semua tentang Paman Felix. "Paman, apakah paman tau di mana keberadaan Batu Nilam? Lalu apakah paman pernah datang ke rumah besar?" tanya Megalodon.
"Ah ... Batu Nilam? Heum ... sepertinya aku pernah mendengarkan nama batu itu, tetapi di mana yah. Rumah besar ... aku tidak tahu Megalodon, kenapa paman tiba-tiba mendadak lupa begini, tubuh paman seolah ditarik ke dimensi lain sehingga paman sulit untuk mengingatnya. Untung saja ada kalian yang membantu paman, kalau tidak ada mungkin paman telah lama tewas di serang para warga. Ngomong-ngomong kalian mencari Batu Nilam buat apa?" balas Paman Felix kemudian ia menanyakan balik kepada Megalodon dan ketiga temannya.
Saat menerima balasan Paman Felix, kini Megalodon tidak mendapatkan semua jawaban. Paman Felix adalah orang yang sangat cerdas, pengingat, dan paling handal dalam menyarankan sesuatu baik secara fisik maupun lisan. Namun, semenjak dia kelaparan bertahun-tahun kini pemikirannya mulai hilang dan gila di hadapan orang banyak. Butuh waktu yang lama untuk mengingatkan semua kejadian di masa lalu.
Empat puluh lima menit berlalu, Paman Felix, Sky, dan ketiga temannya telah sampai di perkotaan Cryice. Kemudian Paman Felix mengajak mereka berempat untuk pergi ke toko roti, sampai sepertigaan Paman Felix melihat grimoirenya di toko buku dengan terpampang depan kaca dan ada tulisan mata uang seharga lima ratus.
Selepas itu, Paman Felix bergegas pergi ke toko buku. Megalodon dan ketiga temannya pun kaget lalu ia bergegas juga mengikuti Paman Felix. Sampai di depan toko buku, Paman Felix melihat grimoire berwarna putih biru dengan corak batik yang memanjang, Megalodon dan ketiga temannya memperhatikan juga apa yang dilihat oleh Paman Felix.
Usai menatap grimoire itu, Paman Felix mengajak mereka berempat masuk ke dalam toko buku. Saat masuk ke tokoh buku mereka berlima bertemu langsung dengan penjual buku yang sibuk menyusun buku-buku baru. Kemudian, Paman Felix mengambil grimoirenya dengan cepat. Setelah itu, ia menghampiri kasir untuk membeli grimoire miliknya sendiri.
Pak kasir itu membungkus grimoire milik Paman Felix. "Baik, pak. Harganya Lima Ratus Pyar," ucapnya.
Paman Felix pun langsung mengeledahi saku celananya untuk mencari uang. Namun, saat ia mengeledahi saku celananya malah tidak menemukan uang sama sekali. Paman Felix kaget ke mana semua uangnya yang ia kumpulkan bertahun-tahun di sekolah sihir.
Megalodon dan ketiga temannya kini hanya memperhatikan Paman Felix yang panik itu, kemudian Megalodon menghampiri Sky meminjamkan separuh emas untuk membeli grimoire milik Paman Felix. "Sky. Bolehkah aku untuk meminjam setengah emas-mu, soalnya aku tidak punya emas lagi untuk membelikan grimoire milik Paman Felix," pinta Megalodon.
"Ahh ... boleh, tunggu sebentar aku mau ambil dulu," balas Sky yang langsung mengambil sekantong emas dan memberikan langsung emas kepada Megalodon.
Megalodon mengambilnya dan ia menghampiri pak kasir dengan memberikan setengah logam emas. "Pak, apakah dengan emas logam ini bisa membeli grimoire itu, soalnya kami datang ke sini pendatang baru," ucap Megalodon.
Bapak itu mengambil sekoin emas, lalu ia menggigitnya. Ternyata emas tersebut adalah emas asli, lalu pak kasir menerima emas dari pemberian Megalodon.
Grimoire milik Paman Felix akhirnya telah terbeli. Paman Felix sangat tidak enak dengan Megalodon. "Nak, terimakasih yah sudah beliin grimoire paman. Nanti kalau paman dah punya uang, paman janji bakalan balikin uang kamu," ucapnya karena merepotin Megalodon.
"Iya, paman. Sama-sama dengan senang hati. Heh ... tidak usah paman, ini sudah kewajiban kami untuk membantu, lagi pun grimoire itu sangat penting buat paman," balas Megalodon sambil tersenyum dan menolak permintaan Paman Felix.
Paman Felix sangat tersanjung mendengar ucapan Megalodon. Ia merasa kaget kalau Megalodon sifatnya ringan tangan dan mudah sekali saat tersenyum dengan pipi manisnya.
Usai mengobrol dengan Megalodon. Paman Felix membuka grimoire dan ia mengucapkan mantra sihirnya. Aura sihir berwarna biru bergerak dan masuk ke seluruh tubuh hingga mengenai kalung yang dipakai oleh Paman Felix. Kalung kristal yang pudar berubah warna biru muda dengan garis-garis putih amat terang.
Setelah kalung Paman Felix berubah total, pemulihan pemikirannya kini perlahan merangsang pada otak kirinya. Sedangkan otak kanannya berkurang sehingga kesadaran warasnya seimbang satu sama lain.
Megalodon dan ketiga temannya kini hanya memperhatikan Paman Felix, yang berdiri sambil memegang kepalanya, seolah dia mau membangkitkan kekuatan yang sebenarnya.
Sudah lima belas menit berlalu ... kini Paman Felix telah mengingatkan pikiran lamanya datang kembali. Kemudian Paman Felix membuka matanya dan ia langsung berbicara dengan Megalodon.
"Nak. Bisakah kamu mengulangi pertanyaan tadi, di saat paman hampir diamuk masa oleh banyak orang dan sesudah itu juga," pinta Paman Felix.
"Ahh ... paman apakah pernah ke rumah besar? apakah paman tahu di mana keberadaan Batu Nilam?" tanya Megalodon kedua kalinya.
"Hm ... iya Megalodon paman memang pernah datang ke sana. Di sana paman sedang mencari makanan dan orang lain malah mencaci maki paman, sehingga paman kedinginan sampai kelaparan sejak itulah paman tidak mengingat sekali dengan grimoire dan kehidupan paman saat ini. Ahh, Batu Nilam iya aku tahu Megalodon. Batu itu terdapat tiga tempat batu pertama ada di sekitar Kota Cryice, batu kedua ada di sekitar Kota Valensia, dan terakhir batu ketiga ada di Kota Seapole," jelas Paman Felix yang menceritakan semua. Megalodon dan ketiga temannya mendadak kaget ketika Paman Felix menjelaskan secara detail, tetapi Sky tidak percaya apakah ini benar atau khayalannya saja.
"Uwoaah ... jadi begitu yah paman ceritanya, tetapi ada satu orang yang berdagang di sana mengidolakan paman. Sejak paman datang ke sana sedang memberikan prediksi cuaca alhasil itu benar, nama orang yang berdagang itu adalah Pak William. Dia sangat mengidolakan paman dan berharap datang lagi ke rumah besar tersebut. Paman, jadi ketiga Batu Nilam tersebar dari beberapa kota. Haduh ... bakalan lama butuh berhari-hari untuk menyelesaikan tugas ini," balas Megalodon karena kesal tugas yang mereka hadapi bakalan lama selesai.
"I--iya, Megalodon. Heh ... kok bisa sampai gitu baiklah nanti paman bakalan pergi ke sana lagi. Hm, yang sabar yah Megalodon. Soalnya Pulau Nivalis sangat luas tapi kamu nggak usah takut, 'kan ada paman yang akan memandu kalian, karena kalian telah membelikan grimoire, paman berjanji akan menemani selalu. Baiklah mulai sekarang kita bakalan mencari Batu Nilam di sekitar Kota Cryice," ajak Paman Felix.
Megalodon dan ketiga temannya pun kaget, tiba-tiba Paman Felix mau membantu mereka dan akhirnya Paman Felix bersama mereka berempat melanjutkan perjalanan mencari Batu Nilam.
Bersambung ....
Jangan lupa menyertakan komen dan vote, terimakasih.
![](https://img.wattpad.com/cover/291516810-288-k388548.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Invalible Reborn (Lengkap)
FantasiaPerkuel Invalible seri 1 Saat itu ada sebuah rumor tentang pohon yang angker. Pohon itu pernah terdengar suara tangisan bayi tapi rakyat disekitarnya tidak berani untuk mendekatinya karena suara bayi adalah jelmaan bayi iblis. Mereka tidak tahu, kal...