[94] Meet the Silver Witch Again

32 5 0
                                    

Beberapa menit kemudian ... Willie, Sky dan ketiga temannya beserta dua saudara sapi kecil masih berada di atas jurang. Kini mereka masih berpikir panjang untuk pergi sampai ke sana tanpa menggunakan sihir awan.

"Kak. Sampai kapan kita berdiri di sini, hari sudah mulai sore. Kenapa kita tidak menangkapnya saja langsung, kan kakak-kakak ahli sihir juga," ucap Anya karena terlalu bosan menunggu.

Kemudian Willie dan Ani berusaha untuk memberhentikan ucapan Anya.

"Hum ... maafkan aku Anya. Sebenarnya kakak masih kebingungan untuk menyebrang ke sana tanpa menggunakan sihir awan. Kamu tahu sendiri bahwa ketiga perampok itu sangat cerdas kalau sedang kabur. Memang kami pengendali sihir, tapi butuh strategi untuk menangkap pelaku. Menjadi penyihir itu bukanlah hal mudah apa yang kamu pikirkan, kami tanpa mana maka tidak akan bergerak. Sekarang mana kami sudah habis setengah untuk membuatkan sihir awan kepada kamu, sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini. Namun, karena Megalodon memaksa dengan terpaksa aku menurutinya. Lagi pun aku juga harus membalas 'kan keinginanku kepadanya, sebab dari pertama bertemu sampai sekarang aku selalu meminta tolong padanya. Bukan aku saja, Reynold, Helena dan orang lain kami temui sama seperti ia lakukan. Hanya sihir Megalodon lebih istimewa di banding sihir orang lain. Adik-adik asrama bahkan ada yang mau untuk mempelajari sihir seperti Megalodon," jelas Sky.

Willie, Anya dan Ani kini mereka menundukkan kepala bersamaan. Karena Anya sadar bahwa dirinya memang bersalah. Tetapi ia sangat lelah untuk menunggu karena terlalu bosan.

"Kakak. Maafkan adikku, kami mohon maaf atas perkataannya. Tolong maafkan kami sekali lagi," balas Ani dengan memohon di tambah ekpresi wajahnya dan mata berkaca-kaca.

Menatap wajah Ani. Kini Megalodon mulai terhipnotis, rasa simpatinya pun semakin terbuka. Lalu kembali memikirkan soal tuan raja atau sering di panggil papa, ayah kedua yang telah mengadopsi-nya selama dua belas tahun.

"Iya, Ani. Tidak apa-apa, semua orang 'kan pasti merasa jengkel apa yang Anya katakan. Tapi kita sebagai pengikut, maka ikuti saja. Menurut perkataan Sky memang ada benarnya.  Kamu juga Sky aku di sini bukan untuk membela Anya. Kita yang sebagai orang dewasa harus berbicara baik-baik kepada mereka masih kecil. Coba kamu bayangkan bila adik-mu di bentak sama orang lain, apa yang harus kamu lakukan. Pasti melawan dan menghadangnya 'kan, hal itu berlaku juga oleh Anya dan Ani. Kumohon tolong jangan dibentak, meskipun mereka tidak terlihat seperti manusia umumnya tapi sifat mereka sama seperti kita. Perkataan yang keras itu bisa melukai perasaan mereka. Air mata mereka sangat mahal, sama seperti berlian maka kita tidak boleh untuk membiarkan berlian beharga itu mengalir terus," ucap Megalodon yang meleraikan masalah antara Sky dan Anya.

Willie, Ani, Reynold dan Helena pun kaget. Saat mendengarkan penjelasan Megalodon, namun ditarik kesimpulan Helena juga kembali memikirkan soal adik yang ia pernah temuin di saat umurnya masih tujuh tahun sebelum dia mendapatkan grimore. Melihat adik kecil yang selalu menangis karena kepergian ibu kandungnya, lalu ayah kandungnya menikah lagi dengan ibu tiri. Saat ayah kandungnya bekerja, ibu tirinya selalu memukuli adik kecil itu melihat dari jendela.

Suatu hari adik kecil itu keluar dari rumahnya. Tubuhnya memar dan membekas warna biru, meskipun tidak terasa Helena sangat kasihan melihat adik itu yang berumur dua tahun. Kemudian Helena membangun boneka salju lalu ia gerakkan untuk menghibur adik kecil tersebut.

Adik kecil itu sangat bahagia, di tambah hidung pileknya yang terus mengalir ia tetap tertawa setelah bebas dari penderitaan ibu tirinya.

Kemudian. Helena melepaskan syal-nya lalu ia memasangkan kepada adik yang malang itu.

Syal atau sal diambil dari Bahasa Persia, yang artinya pakaian sederhana dengan berbentuk persegi panjang atau kotak. Bisa dipakai dengan longgar mengelilingi pundak, leher dan kepala. Bahan syal terbuat dari benang wol. Biasanya yang memakai syal khusus orang tinggal di musim dingin atau pun musim gugur. Di karenakan tempat yang di tinggal oleh Helena adalah negeri es dengan terpaksa untuk keluar rumah selalu memakai syal agar tidak kedinginan.

Sebenarnya Helena tidak juga merasakan kedinginan. Karena dingin itu adalah kehidupannya, yang hidup seperti pinguin. Bahkan dirinya saja dianggap oleh ayahanda berikan julukan putri es. Memang terlihat seperti putri es. Ia lahir saja pada malam hari, bahkan rahim ibunya hampir membeku.

Untung saja Helena lahir dengan secara normal. Kalau tidak maka akan terjadi sesar. Anak yang lahir keturunan dari negeri es ditambah ibunya hanyalah penyihir pemindah ruang dan tinggal di pedesaan kecil.

Ayah Helena bertemu ibunya saat menjalankan tugas terakhir sekolah sihir. Kemudian Ayah Helena langsung melamar dan menikahi ibunya lalu mereka hidup bahagia. Selepas itu tinggal di negeri es, Ibu Helena sangat jarang keluar dari kerajaan karena ia tidak tahan dengan cuaca yang dingin. Helena dan Ayahnya sering membujuk ibunya keluar dari kerajaan tapi Ibu Helena mengakali pikiran Helena karena dirinya alergi dengan salju.

***
Usai mengobrol lama, kini Sky hanya bisa diam dan menghela napas yang panjang. Sebenarnya Sky tidak bisa untuk membantah Megalodon, karena Megalodon mudah sekali menangis dan sangat susah untuk di hentikan tangisannya.

Meskipun Megalodon terlihat ramah, peduli, dan murah senyum. Ia tidak pernah menyebalkan. Di lain sisi, Megalodon selalu berekspresi mood agar mereka tetap tersenyum. Orang yang cuek, serius dan fokus. Sekali melihat senyumnya semua orang bakalan membalas senyuman Megalodon langsung.

Tidak lama kemudian. Tiba-tiba mereka di datangi anak kecil yang memakai pakaian perak. "Hei. Kalian sedang ngapain datang ke sini, pulang sana tempat di sini tidak aman buat kalian. Nanti malam para ular bakalan melahap kalian satu-satu," ucapnya dengan memberikan peringatan kepada mereka bertujuh.

"Heh ... hum ... corak pakaian itu seperti mengingatkan Kerajaan Eagle Silver. Hei, kamu siapa dan tinggal di mana lalu ada apa engkau mengusir kami. Hah ular! Hahaha ... nggak takut hewan gituan sekali injak sudah mati," balas Sky.

"Lah ... pakai introduction segala. Baiklah perkenalkan namaku Tahnos Silver aku tinggal Di Kerajaan Eagle Silver. Yah kan aku cuman memberitahu saja. Heh ... ularnya besar lho dan kamu mau meremehkannya."

"Hum ... sudah ketebak kalau ia keturunan Kerajaan Eagle Silver. Ngomong-ngomong kamu siapanya di Kerajaan Eagle Silver? Iya, terimakasih tapi kami nggak akan takut. Ular begituan paling sekali serang sudah terbang jauh oleh sihir anginku," tanya Sky.

"Lah. Kok malah basa-basi begini sangat menyebalkan. Kamu ingin tahu sekali dengan identitas-ku, baiklah akan kuberi tahu. Aku adalah anak kedua dari Raja Silver dan kakakku Eagle menyebalkan. Iya terserah kamu ah. Heh, kalian penyihir?" balas Thanos yang memberi tahu identitasnya. Lalu ia bertanya.

"Wah ... kenapa kamu tidak pulang ke Kerajaan Eagle Silver. Padahal di kerajaan lagi beperang dengan Lalat Granola. Iya kami berempat penyihir dan ketiga sapi ini teman kami," Sky yang memberi tahu segalanya.

"Hah ... Kerajaan Eagle diserang oleh Lalat Granola. Terus bagaimana keadaan Kakak Eagle apakah dia telah meninggal. Wah luar biasa. Ngomong-ngomong kalian datang ke sini mau ngapain?"

"Sepertinya kamu sangat membenci kakakmu. Eagle baik-baik saja dan sehat bugar. Oh, kami datang ke sini mau menyelamatkan orang yang di atas sana. Tetapi kami tidak bisa untuk mencapai ke sana, karena kami tidak punya alat bantuan," balas Megalodon.

"Cih! Orang itu masih saja selamat. Lah ... di atas sana masih ada orang yah, kupikir yang membuat asap itu kalian. Oh, baiklah kebetulan kalian sangat beruntung menemukan-ku. Karena kalian orang baik dan sekaligus penyihir akan ku-bantu untuk sampai di sana."

Sky dan ketiga temannya mengangguk bersamaan lalu menggeleng kepala bersama lagi. Sedangkan ketiga sapi itu hanya diam dan bermuka polos sambil memperhatikan Thanos.

Selepas itu, Thanos membuka grimoirenya dan mengaktifkan sihir cairan perak yang sangat banyak. Kemudian ia mengerakkan sihir peraknya membentuk tangga ke arah jurang lebih tinggi.

Sihir perak Thanos itu sangat memuai sehingga dia bisa berimajinasi dengan menggunakan perak sebebas mungkin. Tanpa berlama-lama mereka berlapan menaiki anak tangga dengan bergegas menyelamatkan Beqam dari ketiga pemburu.

Bersambung ....
Jangan lupa menyertakan komen dan vote, terimakasih.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang