[134] Batu Sihir Reynold, Helena dan Bahtera

8 4 0
                                    

Pada ruangan kantor, ada Guru Aokai, Alex, Sky dan kedua temannya. Mereka berkumpul bersamaan seraya menunggu kedatangan Megalodon, sudah tiga puluh menit mereka menunggu kini Megalodon tak kunjung datang.

"Haduh, ke mana sih Megalodon? Lama banget dah, katanya janji bakalan datang tepat waktu, ini saja sudah habis tiga puluh menit, semakin lama Megalodon perlahan mengingkari janji bikin kesel aja ah," keluh Helena.

"Sabar Helena, mungkin Megalodon lagi ada masalah sampai ia belum tiba di sini. Ya kau tahu sendiri mengapa Megalodon tiba-tiba berubah, karena ia tidak mempunyai sihir lagi, padahal sihirnya sangat berguna bagi semua orang, kasihan yah semoga saja teman pertamaku ini bisa mendapatkan sihir kembali mungkin ia bakalan bahagia nan tersenyum manis lagi," balas Reynold.

Tuk!

Tuk!

Tidak lama mereka berlima mendengarkan suara langkahan sepatu, ternyata yang berjalan menggunakan sepatu adalah Megalodon dan Bahtera seraya mengobrol.

"Hum, pantes tibanya lama banget sambil ngobrol toh. Bikin gemesin deh mereka berdua, tapi tunggu," batin Helena.

Cling!

Pandangan Helena melihat Megalodon dan Bahtera, membuat matanya berkaca-kaca melihat ketampanan mereka dengan memakai kemeja yang rapi, sudah delapan belas tahun berlalu baru pertama kalinya Helena melihat Megalodon memakai kemeja juga telah kesampaian.

"Megalodon, akhirnya kau sampai juga. Kamu ke mana saja sih, kami sama Guru Aokai sudah lama nungguin kamu untung kami nggak bubar, lihat Helena saja sudah kebanyakan ngeluh ngomel-ngomel karena menunggu kamu, " ucap Reynold.

"Hahaha ... maafkan aku yah teman-teman, Guru Aokai sama Kak Alex. Biasa aku sama Bahtera tadi lagi asiknya ngobrol bareng. Hah, Helena maafkan aku yah, iya sudah deh kalau kamu masih ngeluh, kau boleh hukum aku sebagai gantinya," balas Megalodon seraya terkekeh lalu ia berganti dialog mengobrol dengan Helena.

"Ih, apasih Reynold suka fitnah aja. Heh, anu aku mau ka-kamu. Astaga! Ya sudah sit up aja 100 kali, pengen lihat roti kamu, hehehe ...," Helena kesal melihat Reynold menyebut namanya, kemudian ia kaget tiba-tiba Megalodon meminta hukum darinya. Awalnya Helena hanya minta ci*man, tapi karena ada Guru Aokai sama Alex jadi Helena berpaling menghukum Megalodon sit up.

Megalodon kaget lalu ia mengangguk nan mengikuti permintaan Helena. Sebelum melakukan sit up, Megalodon melepaskan pergelangan kancing kemeja kedua tangannya, kemudian ia melepaskan dua kancing kemejanya agar kancing pada baju miliknya tidak terlepas di saat Megalodon sit up.

Selepas itu Megalodon melakukan posisi terbaring terlentang, kemudian tekuk lutut dan kaki menapak di lantai, agar tubuh tetap stabil. Lalu letakkan tangan dalam posisi silang di atas dada atau letakkan di atas telinga. Terakhir angkat badan ke atas sampai ke lutut seraya menghembuskan napas saat melakukannya sebanyak 100 kali.

Di saat Megalodon sit up, kini membuat Helena semakin terpesona---perlahan hidungnya mimisan. Sedangkan Sky, Reynold, Alex dan Guru Aokai hanya menggelengkan kepala seraya memikirkan baju yang telah bagus nan rapi kini berantakan lagi oleh dirinya sendiri, yang mengorbankan untuk menerima hukuman dari Helena.

Ingin membela tapi tidak bisa, karena itu adalah kebiasaan Megalodon. Walaupun ia ada kekurangan, ia tetap berjuang nan bersemangat memperkuat tubuhnya dalam berlatih.

Usai melakukan sit up, Megalodon kembali merapikan kemejanya. Air keringat yang bercucuran langsung dihapus dengan tangannya, kemudian mereka berkumpul nan berdiskusi mengenai batu sihir yang telah lama di upgrade oleh Guru Aokai.

"Guru Aokai, bagaimana kabar tentang batu sihir kami? Apakah Guru telah mengupgrade batu pelikan itu?" tanya Sky.

"Hum, kalau soal batu sihir baru setengah jadi nak dan ada juga beberapa batu sihir yang telah Guru Aokai buat. Batu sihir yang selesai milik Reynold, Helena dan Bahtera beserta anak lain sihir bunga dua nan bunga tiga," balasnya memberi tahu.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang