[145] Kencan Pertama

8 4 0
                                    

Dengan seperti biasa Megalodon mengambil tiga bungkus mie ramen pada lemari makan, selepas itu ia menyiapkan panci nan diisi air lalu hidupkan api sedang buat merebus tiga mie ramen.

Selama menunggu air merebus, Megalodon mengambil teko yang telah berisi air untuk membuat teh matcha dan ia letakkan pada kompor. Kemudian setelah air panci telah merebus Megalodon memasukkan tiga mie ramen---menunggu mendidih.

Selepas kedua kompor hidup bersamaan, ia mengambil tiga piring kaca berwarna putih nan memindahkan bumbu mie ramen pada ketiga piring tersebut.

Tidak lama panci yang berisikan mie ramen telah mendidih. Selanjutnya ia mengambil panci nan memindahkan kepada ketiga piring berisikan bumbu mie ramen.

Usai memindahkan mie ramen, Megalodon mengambil tiga gelas nan teh celup berasa matcha lalu disatukan. Kemudian ia mengambil teko air hangat yang telah berbunyi keras pada kompor itu, dan memasukkan ke dalam ketiga gelas tersebut.

Kini mie ramen dan teh matcha yang berhasil ia hidangkan di meja makan. Selepas itu, Megalodon berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambil handuk dengan sekalian memberi tahu kedua adiknya kalau mie ramen dan teh matcha sudah matang yang ada di meja makan.

Tap!

Tap!

Suara langkahan kaki datang menghampiri Madrik dan Thron yang sedang tertidur nyenyak pada ranjang mereka.

"Madrik, Thron bangunlah mie ramen sama teh matcha telah kakak sediakan. Buruan dah makan kalau dingin enggak enak lagi dimakan," panggil Megalodon.

Mereka berdua kaget nan bangun bersamaan.

"Hoah i-iya kak terimakasih sudah masak kan kita mie ramen, ayo Thron kita makan sekarang," balas Madrik lalu ia mengajak temannya makan.

"Ya sudah kalau begitu kalian berdua buruan makan yah. Kakak mau mandi dulu soalnya nanti sore aku diajak Sky untuk pergi menuju ruangan kantor, oh iya kakak pulang juga agak kemalaman kalian enggak pa-pa kan ditinggal," ucap Megalodon memberi tahu kepada mereka berdua.

"Iya kak. Heh kami berdua sudah dewasa, jadi buat apa takut ditinggal," balas Madrik lagi.

Kini Megalodon hanya mengangguk seraya tersenyum. Kemudian Megalodon melanjutkan pergi menuju lemari pakaian untuk mengambil handuk lalu ia berjalan menuju ruang kamar mandi.

Seperti biasa ia menghidupkan kran air hangat dan air dingin pada bak besar, lalu berendam rasanya masa depannya yang lemas perlahan mengeras seraya membayangkan Aini, saat memanggilnya sayang.

Usai berendam Megalodon keluar dari kamar mandi dengan separuh dada terbuka, ia berjalan lagi ke lemari pakaian. Pakaian yang Megalodon kenakan kemeja abu-abu berdasi hitam, menggunakan blazer dan celana dasar berwarna hitam juga, lalu ia bercermin seraya menyisir kan rambut ke kanan dan terakhir memakai minyak wangi.

Minyak wangi yang ia gunakan pada kedua telapak tangan, dua pasang bawah telinga, belakang leher dan kedua bahu pada blazer nya.

Blazer adalah sejenis jaket yang dipakai sebagai pakaian yang santai namun tetap cukup rapi. Sebuah blazer bentuknya menyerupai jas dengan potongan yang lebih santai. Bahan untuk membuat blazer biasanya tahan lama, karena merupakan jaket olahraga luar ruangan.

Setelah berganti pakaian yang rapi, Megalodon melanjutkan duduk di antara mereka berdua. Bau minyak wangi itu nampak menyengat---mereka berdua terasa menganggu untuk menyantap makanan tetapi santapan mereka tinggal sedikit, dengan terpaksa mereka menyantap lagi sampai habis.

"Hum, kakak mau ke mana rapi banget dah. Sudah kayak kencan aja, cewek aja belum punya, gaya-gayaan cowok cool," ucap Madrik.

"Kakak mau pergi ke tempat khusus orang dewasa. Heh kok kamu tau, emang kakak setampan ini belum punya cewek yah. Memang iya malah melebihi cowok macho," balas Megalodon.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang