[108] Bukit Tempurung Kura-Kura

10 4 0
                                    

Saat melanjutkan perjalanan menuju rumahnya si adik kecil. Kini perut Reynold mendadak keroncongan, karena sudah seharian belum makan.

Meskipun mereka datang ke Kerajaan Almugari, tidak ada satu pun pelayan menyuguhkan makanan nan minuman.

Kemudian Clarita menatap langit, ternyata suasana sudah sangat cerah ditambah nampak matahari yang begitu besar---menunjukkan hari kalau sudah pukul dua belas siang.

"Megalodon, kita makan sebentar yuk. Cari warung, sepertinya penghuni di perutku ini sedang mengamuk," ucap Reynold dengan memelas.

Megalodon pun kaget, lalu ia menoleh ke samping seraya mengernyitkan alis kepada Reynold.

"Reynold, sebenarnya aku ingin sekali meladeni mu. Tapi, kau tahu sendiri tempat yang kita kunjungi ini bukanlah pasar melainkan hutan belantara. Kita sudah jauh berkelana, jadi mana mungkin kalau ada orang berjualan di tengah hutan begini," balas Megalodon.

Mendengar balasan Megalodon, Reynold pun hanya diam saja karena ia tidak bisa membantah balasan temannya. Alex, Sky dan Helena hanya bisa diam saja memperhatikan obrolan mereka berdua.

Bila dipikir-pikir, ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh Megalodon kepada Reynold. Usai mendengarkan perdebatan mereka berdua, kini Clarita berencana untuk mengajak mereka berenam ke bukit sana.

Di sana Clarita juga, menemukan ladang buah-buahan banyak, besar dan masih terlihat segar. Bukan sebuah kebetulan, tapi itu sering Clarita lihat berkali-kali saat ia mengeksplorasi hutan belantara di Pulau Helbgram untuk mencari rempah buat obat-obatan.

"Teman-teman bagaimana kalau kita ke perbukitan di sebelah sana, kebetulan aku menemukan ladang buah-buahan yang banyak, besar dan terlihat segar juga," ajak Clarita.

"Hah, buah-buahan yang benar kak. Di mana tempatnya aku sudah sangat lapar, " balas Reynold dengan semangat.

Helena yang diam saja sambil memperhatikan Reynold keadaan seru. Membuat ia sangat membenci dengan tingkah Reynold karena sering memalukan kelompoknya sendiri.

"Ada di sebelah sana, bersebrangan lewat sungai sana. Kau lihat di perbukitan ada puluhan buah apel yang bergantung," Clarita yang menunjukkan ke arah kanan.

Selepas itu, mereka berenam melongo bersamaan mengikuti tunjuk nya Clarita. Lalu, mereka bertujuh bergegas langsung menuju bukit tersebut.

Beberapa menit berlalu, kini perjalanan mereka berhenti, karena ada sungai yang mengalir dengan deras. Kemudian Alex menoleh ke samping melihat puluhan batu besar yang berantakan melawan arus menuju ke arah perbukitan.

"Teman-teman di sebelah sana aku melihat puluhan batu besar. Bagaimana kalau kita lewat sana saja, kebetulan batu tersebut mengarah perbukitan yang kita inginkan," ajak Alex.

"Ah, benar apa yang dikatakan oleh Kak Alex. Ayo kita pergi ke sana, secepat mungkin," tambah Reynold berseru.

Kemudian mereka berlima berpartisipasi mengikuti ajakan Alex dan Reynold. Kini mereka melompati puluhan batu besar secara bergantian. Tidak lama kerumunan ikan piranha hinggap menyerang dari aliran deras sungai tersebut.

Karena tidak tahan menahan oleh gigitan piranha, Helena pun berusaha memotong kedua sungai dengan menggunakan sihir esnya. Sihir esnya mampu bertahan selama sepuluh menit, Reynold dan Alex yang sedang lompat dari kejauhan hampir membeku oleh sihir es milik Helena.

Selepas itu Helena, Sky, Megalodon, Clarita dan adik kecil berlari kencang melewati sungai yang membeku tersebut.

Usai melewati sungai ter-beku perlahan es itu pun menyurut, ikan piranha yang terbang bebas sedikit kesal karena tidak berhasil menyerang mereka bertujuh.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang