[113] Iblis itu Siapa?

10 4 0
                                    

Di saat pertarungan berlangsung antara Alex berjiwa iblis mengalahkan tengkorak berjubah cokelat. Kini Megalodon dan Helena telah berhasil menyembuhkan Reynold.

Namun, ketika Reynold sadar dan bangun dari tidurnya. Mereka malah mendengarkan suara Alex yang sedang berteriak. Kemudian, mereka bertiga pun bergegas keluar dari shield es milik Helena.

Ternyata Alex sedang tidur terlentang, sedangkan Clarita, Sky dan sih adik kecil masih di dalam shield milik Sky. Perlahan Sky mengembalikan sihirnya, lalu mereka bertiga datang menghampiri Alex, di sebelah Alex ada tengkorak berjubah cokelat yang perlahan menjadi debu.

Megalodon, Helena dan Reynold kini tidak menyadari bahwa tengkorak itu telah berhasil dikalahkan oleh Alex.

"Kak Clarita, Sky. Mengapa Kak Alex bisa pingsan begini? Kenapa kalian tidak menyembuhkannya?" tanya Megalodon.

Clarita, Sky dan sih adik kecil hanya diam saja. Kemudian Megalodon datang menghampiri Alex yang sedang pingsan itu.

"Megalodon, kau jangan mendekat! Kak Alex itu sedang dirasuki iblis. Obat penawar yang diberikan oleh Kak Clarita sepertinya tidak mempan," Sky berusaha memberhentikan Megalodon agar tidak mendekat pada Alex.

"Hah. Dirasuki iblis, jangan suka bercanda Sky. Lihat wajah Kak Alex biasa saja sudah seperti manusia umumnya," balas Megalodon.

Sky pun diam sejenak, lalu Sky berjalan menghampiri Alex yang sedang tidur terlentang. Saat Sky berjalan ke depan, Clarita dan sih adik kecil menyusul menghampiri Alex. Helena yang berdiri di belakang berjalan menghampiri Megalodon.

Selepas itu, Megalodon membuka grimoire-nya lalu mengaktifkan sihir penyembuhan dengan menggunakan sihir tambahan tingkat dua. Cahaya hijau itu menusuk pada tubuh Alex---merambat mengenai seluruh tubuhnya.

Selama mereka berkumpul menyembuhkan Alex. Reynold yang baru tahu kalau Alex telah berhasil mengalahkan Jack sih tengkorak jubah cokelat, kini ia malah menghampiri batu pelikan berwarna kuning lalu mengambilnya.

Usai mendapatkan batu pelikan tersebut, Reynold memeluknya dengan erat. Sudah 3 semester menekuni buku sihir, kini ia telah mendapatkan batu sihir yang didambakan.

Gara-gara batu sihir milik Reynold, Alex pun sudah bersusah payah untuk membunuh penjaga batu pelikan itu. Walaupun terlihat berat, Alex harus membayar hutang kepada mereka berempat karena telah tulus menyelamatkannya dan ia juga sudah berjanji untuk mendapatkan keempat batu sihir buat mereka.

Tidak lama, kini Alex pun terbangun dari pingsannya dengan keadaan begitu melelahkan. Karena tubuhnya telah banyak menggunakan mana---Alex sedikit kelelahan. Meskipun Megalodon punya sihir transfer mana, mana yang ada pada tubuhnya masih kurang.

Clarita masih berdiri di belakang Sky membuatnya sedikit ketakutan, tapi saat Megalodon berbicara kepada Alex. Clarita pun memaksakan menghampiri Alex.

"Alex, apakah kamu baik-baik saja? Bagaimana keadaanmu sekarang, apakah iblis di dalam tubuhmu telah menghilang? Coba ceritakan bagaimana tiba-tiba tubuhmu bisa diambil alih oleh iblis, Alex. Tolong ceritakan jangan kau sembunyikan cerita itu kepadaku, sebenarnya aku  ini sangat menghawatirkan kamu," Clarita yang khawatir, lalu ia memaksakan Alex untuk menceritakan asal-usul iblis itu kepadanya.

Mendengar ucapan Clarita, membuat Alex salah tingkah. Perlahan kedua pipinya merah, karena Clarita terlalu penasaran dengan terpaksa Alex menceritakan semua pada Clarita, adik kecil, Megalodon dan kedua temannya.

"Aku baik kok Clarita. Hah, iblis sepertinya aku tidak merasakan apa pun. Mungkin kamu hanya berhalusinasi," balas Alex mempermainkan Clarita.

"Alex, berhentilah untuk bermain-main. Aku sedang serius nih, nanti aku siapkan  obat penawar menghilangkan kutukan iblis. Kalau masih bermain denganku maka aku tidak segan untuk menamparmu, soalnya aku, Sky, dan adik kecil melihat kamu berubah menjadi iblis," Clarita yang penasaran lalu ia memberikan peringatan kepada Alex.

"Iya aku serius Clarita. Heh, tidak usah kau punya obat penambah mana, sepertinya mana pada tubuhku kurang. Hum, selain tampar c*um juga boleh, aku ikhlas kok. Eh ... gimana yah sebenarnya cerita itu panjang banget," balas Alex masih bergurau lagi kepada Clarita.

Kini Clarita melebarkan kedua matanya ke hadapan Alex.

"Aku punya obat penambah mana. Tapi, kau harus beritahu tentang iblis pada tubuhmu. Kalau panjang ambil intinya saja," pinta Clarita, agar Alex bisa memilih permintaannya.

Alex diam sejenak seraya menghela 'kan napasnya, ketika Clarita memberi pilihan kepada dirinya.

"Baiklah nampaknya kau masih bersih keras kepadaku.  Sebenarnya aku dulu bersama team ku pernah pergi ke tempat terlarang, di sana aku melihat sepasang cermin. Saat aku menatap cermin, sesosok bayang masuk ke retina mataku. Sosok bayang tersebut merambat dan masuk ke sekujur tubuhku---di tanganku terdapat garis spiral. Kemudian, aku dan ketiga temanku kembali ke sekolah sihir. Perlahan tubuh diambil alih oleh iblis, lalu aku hilang kesadaran---terlempar ke dimensi yang amat gelap. Iblis itu menghabiskan ketiga team ku. Aku kehilangan sadar selama dua belas tahun nan aku tidak tahu kalau aba ku telah mengurungku selama dua belas tahun---akhirnya aku diselamatkan oleh Megalodon dan ketiga temannya dengan memberikan ramuan sihir kepada-ku. Di saat ramuan itu mengenai tubuhku, aku bertemu bayangan hitam sesosok iblis. Ia menangis karena tidak mau menghindar dari tubuhku--akhirnya aku mengadakan perjanjian antara aku dan iblis tersebut. Bila ia mengkhianati ku maka aku tidak segan menghapus garis spiral ini," jelas Alex seraya menunjukkan lengan tangan kepada Clarita.

"Oh begitu, maaf aku mau nanya. Dengan alasan kenapa iblis tersebut menangis lalu mengapa kamu ingin mengadakan perjanjian kepada iblis itu? Apakah garis spiral merasakan hal sakit?" tanya Clarita penasaran kepada Alex.

Megalodon, Sky, Helena dan sih adik kecil diam saja seraya mendengarkan obrolan mereka berdua.

"Iblis itu menangis, karena di-bully oleh semua saudaranya. Dengan alasan itu kenapa aku ingin mengadakan perjanjian dengan iblis ini. Garis spiral ini hanyalah garis biasa, aku pun tidak merasakan sakit oleh garis tersebut. Kau tidak usah khawatir, iblis yang ada pada tubuhku orangnya baik. Setiap aku keadaan kalah, ia malah merelakan nyawaku tetap abadi. Clarita sekarang aku sudah menuruti permintaanmu, mulai saatnya kau menepati janjimu untukku," balas Alex.

"Oh, baiklah. Aku mengerti apa yang kau bicarakan, aku akan bertekad untuk menepati janjiku dengan memberikan obat penambah mana kepada mu."

Alex mengangguk seraya mengukir senyum, lalu Clarita memberikan obat penambah mana berwarna putih biru kepada Alex. Alex pun mengambil dan menelannya langsung.

Perlahan tubuh dan sihirnya aktif kembali. Usai bercakap-cakap, Reynold datang menghampiri mereka berenam.

"Teman-teman batu pelikan berwarna kuning ini telah berhasil aku mendapatkannya. Yok selanjutnya kita mau pergi ke mana lagi, aku tidak sabar ingin menyerahkan batu pelikan ini kepada Guru Aokai," ucap Reynold.

"Astaga! Reynold, kirain siapa? Wah, syukurlah kalau begitu. Baiklah teman-teman mulai waktunya kita melanjutkan perjalanan untuk menyelamatkan sih adik kecil," balas Megalodon.

"Tunggu, kita akan pergi ke mana? Soalnya lokasi kita juga tidak sama, lokasi tempat sih adik kecil juga jauh jaraknya," tanya Clarita.

"Kak Clarita, tidak usah khawatir. Biar aku nantinya terbang menggunakan sihir awanku, di jamin kita bakalan sampai di tempat tinggal sih adik kecil," balas Sky dengan mengajak mereka berenam untuk menaiki sihir awan miliknya.

Mereka berenam mengangguk, lalu mereka bersemangat mengikuti permintaan Sky. Sky pun mulai membuka grimoire-nya selepas itu, ia mengaktifkan sihir awan. Alex, Clarita, sih adik kecil, Megalodon dan kedua temannya melompati sihir awan milik Sky kemudian pergi menuju rumah sih adik kecil.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang