[51] First Patchouli

25 8 0
                                    

Paman Felix, Megalodon, dan ketiga temannya mulai beraksi untuk mendapatkan Batu Nilam yang berada di atas sana.

Mereka pun mulai berjalan pelan melewati batu-batu besar itu dengan membawa grimoire yang masih terbuka, agar para troll tidak terbangun.

Setengah perjalanan kini Reynold sudah sangat kelelahan, karena batu atau sejenis troll sudah banyak yang ia lalui. Reynold dengan sengaja menyadarkan tubuhnya ke batu besar itu.

Paman Felix, Megalodon, dan kedua temannya masih berjalan ke depan, sedangkan Reynold masih bersandar sambil menahan perut karena ia sudah sangat lapar daritadi.

Beberapa menit kemudian ... Paman Felix, Megalodon, Sky, dan Helena telah sampai di antara kedua batu raksasa. Lalu, Paman Felix mengambil Batu Nilam yang terang. Sebelum itu, Paman Felix telah mengatur strategi. Setelah sampai di sana, ia menyuruh Sky untuk mengaktifkan sihir awannya agar bisa mudah kabur dari serangan troll.

Saat Batu Nilam telah diambil, para troll pun mulai bangun. Reynold yang sedang bersandar tiba-tiba batu itu bergerak seketika. Lalu, Reynold di kepung para troll. Reynold kaget, kemudian ia mengaktifkan sihir tulang dengan menggunakan sihir tambahan tingkat dua untuk membuat benteng yang sangat kuat.

"Paman Felix, Megalodon. Tolong selamatkan aku dari para monster ini?!" teriak Reynold.

Mendengar teriakan Reynold. Paman Felix, Megalodon dan kedua temannya kaget. Kemudian, mereka melihat bersamaan ternyata Reynold sedang dikepung oleh para troll. Strategi yang telah di susun dengan bagus berakhir kacau oleh Reynold.

Tanpa berlama-lama mereka berempat dengan terpaksa menyelamatkan Reynold. Kini Paman Felix mengaktifkan sihir esnya untuk memberhentikan para troll agar tidak menyerang Reynold. Sihir es itu pun mulai terbeku, Paman Felix bergegas turun ke bawah untuk menyelamatkan Reynold sedangkan Sky, Megalodon, dan Helena berjaga-jaga di atas awan.

Paman Felix turun ke bawah, lalu ia menyuruh Reynold untuk memegang tangannya. Reynold pun mengapai tangan Paman Felix. Tidak lama kemudian, tiba-tiba kedua troll Giant bangkit dan berjalan lambat menghampiri awan yang dinaiki oleh Megalodon, Sky, dan Helena. Helena pun menoleh karena tidak sengaja menghirup bau busuk dari belakang.

"Sky, Megalodon. Di belakang sana ada monster besar?" panggil Helena dengan menempuk punggung kedua temannya.

Sky dan Megalodon pun kaget, lalu mereka menoleh. Kemudian Sky membuka grimoirenya dan mengucapkan mantra angin tornado dengan menggunakan sihir tambahan tingkat dua, untuk mengusir kedua batu tersebut. Lima menit berlalu, kini angin tornado itu pun tidak sama sekali mempengaruhi pada kedua troll raksasa dan ia masih tetap berjalan pelan menghampiri mereka bertiga.

"Paman! Buruan kedua troll ini menghampiri kami," teriak Sky.

Paman Felix dan Reynold pun kaget. "Sky, kendalikan sihir awan-mu dan menjauhi dari kedua troll itu. Kendalikan ide kalian, jangan terlalu lengah kalau enggak kalian bakalan dimakan hidup dengannya," balas Paman Felix.

"Tapi, kalau paman bagaimana?" tanya Megalodon.

"Megalodon. Kamu nggak usah khawatir percaya saja sama paman. Paman dan Reynold bakalan baik-baik saja, sebaiknya kalian keluar dari gua es ini," suruh Paman Felix.

Mendengar kata-kata Paman Felix, Sky kembali memikirkan tentang Paman Nuth yang melawan kucing hitam sendiri. "Tapi, tidak apa-apalah lagi pun aku tidak juga mengenalnya. Orang seperti dia sama saja menjengkelkan, aku berharap semoga Reynold baik-baik saja," batin Sky.

Kemudian, Sky, Megalodon, dan Helena. Menggerakkan sihir awannya lalu pergi meninggalkan gua es, Paman Felix dan Reynold. Reynold yang heran tiba-tiba ketiga temannya meninggalkan dirinya bersama Paman Felix.

Para troll mulai merapat dan kedua troll Giant pun mendekat. Paman Felix sudah bersiap untuk mengaktifkan sihir es spesialnya. "Reynold. Apakah kamu mau lihat dingin es Pulau Nivalis yang sebenarnya?" panggil Paman Felix.

"Hah ... iya paman ada apa? Bo-boleh paman aku mau lihat juga," balas Reynold karena kaget.

Paman Felix hanya mengangguk dan ia langsung tersenyum. Selepas itu, Paman Felix membuka grimoire yang berada di tengah halaman lalu ia mengucapkan mantra sihir es spesialnya. Saat mantra sihir berucap kini kalung mutiara biru miliknya bersinar terang, para troll pun mulai kelelahan melihat cahaya biru itu. Kemudian sihir esnya mulai membeku keseluruh para troll, Paman Felix dan Reynold bergegas meninggalkan gua es dengan menggunakan tempurung es didorong pakai tombak es milik Paman Felix sekuat mungkin.

***
Sky, Megalodon, dan Helena kini telah sampai di perbukitan es pinggiran Kota Cryice, yang sedang menantikan kedatangan Paman Felix dan Reynold. Apakah mereka bakalan baik-baik saja?

Sepuluh menit berlalu, tiba-tiba tempurung es keluar dan terbang ke langit-langit. Sky, Megalodon, dan Helena pun kaget. Ternyata yang menggunakan tempurung es itu adalah Paman Felix dan Reynold, kemudian Paman Felix memegang tangan Reynold. Lalu, Paman Felix mengaktifkan sihir esnya untuk membuat seluncuran dihadapan mereka bertiga.

Usai mengaktifkan seluncuran es. Paman Felix dan Reynold turun meluncur dengan menggunakan tempurung es untuk sampai ke bawah menghampiri Megalodon, Sky, dan Helena.

"Syuut ... akhirnya kalian masih selamat, kami bertiga sangat khawatir paman. Paman, di mana Batu Nilam yang pertama kita cari tadi?" ucap Megalodon lalu ia menanyakan Batu Nilam yang didapat di gua es.

"Hahaha ... iya Megalodon. Paman tadi lagi berseru-seruan sama Reynold, para troll sampai ketar-ketir. Reynold saja sampai tidak berhenti menutup mulut ditambah teriakannya sampai telinga paman sakit. Ahh ... ini Batu Nilamnya, jaga baik-baik yah. Baiklah karena hari sudah semakin malam, bagaimana kalau kita kembali lagi ke rumah besar. Paman penasaran sama Pak William, sekalian numpang bermalam di sana. Soalnya malam ini bakalan ada hujan badai salju," balas Paman Felix. Kemudian ia menyodorkan Batu Nilam kepada Megalodon. Setelah itu, Paman Felix mengajak Megalodon dan ketiga temannya untuk pergi kembali ke rumah besar menemui Pak William.

"Woaah ... kenapa paman tidak mengajak kami. Padahal kami penasaran, beruntung sekali kamu Reynold. Wah ... terimakasih banyak paman. Lah, ta-tapi paman. Yah sudah deh, kami ikut saja apa ya paman katakan, lagi pun ada benarnya juga," balas Megalodon.

Reynold hanya bisa diam saja, apa yang Paman Felix katakan semua itu hanyalah kebohongan. Dia berbicara pasti untuk menghibur mereka bertiga.

Sebenarnya Reynold sudah lama menahan dinginnya es pemberian Paman Felix, ditambah perutnya sakit kini malah parah. Reynold mengorbankan untuk menahan rasa sakitnya, mungkin sudah sampai di rumah besar, ia bisa memelas pada Pak William untuk menumpang makan.

Setelah mengobrol, Paman Felix, Megalodon dan ketiga temannya melanjutkan perjalanan kembali ke rumah besar untuk menemui Pak William. Tidak terasa tugas pertama mencari Batu Nilam sudah selesai, tinggal dua batu lagi yang tersisa.

Bersambung ....
Jangan lupa menyertakan komen dan vote, terimakasih.

Invalible Reborn  (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang