"SETAAAN!!!"
"AAAH!!!"
Ryan menjerit sekuat tenaga seraya kelabakan. Panik. Terutama ketika ia melihat bagaimana setán itu juga ikut-ikutan menjerit.
"HWAAA!!!"
"Setannya juga ikut jerit! Mama tolong!"
Mata Ryan melotot. Nyaris bola matanya melompat saat melihat setán itu berlari ke arah dirinya.
Semakin panik, Ryan secepat kilat memutar badan. Bersiap untuk berlari dan keluar dari unit apartemen itu.
Dasar, Eyang!
Katanya ini rumah penuh berkah! Berkah apaan?
Ryan berlari dan tangannya berusaha menggapai daun pintu di saat mulutnya masih sibuk jerit-jerit.
"Eyang, di sini ada setán! Hwaaaa!"
"Mana setannya?"
"Itu di belakang!"
"Jangan tinggalin aku, Yan!"
"Hwaaa! Setannya mau ikut aku, Eyang!"
Tangan Ryan lalu meraih daun pintu. Tubuhnya gemetaran.
"Ini buka pintunya gimana?" tanya Ryan menggerutu seraya mendorong-dorong pintu itu.
"Tungguin aku, Yan! Jangan tinggalin aku!"
"HWAAA! Sekalinya digombalin cewek, kok malah setán yang godain nggak mau ditinggalin aku?! HWAAA!"
Ryan kembali menjerit di sela-sela keputusasaan dirinya karena pintu itu tidak mau terbuka. Dan ketika ia memberanikan diri untuk menoleh ke belakang, di saat itulah ia melihat sosok bergaun putih berambut panjang itu menghambur ke arahnya.
"HWAAA!!!"
Ryan menjerit lagi dan memejamkan mata sedetik setelah ia melihat sosok itu yang benar-benar telah mendekati dirinya. Mendorong pintu itu pun ternyata tidak membuahkan hasil. Pintu itu sama sekali tidak mau membuka. Jangankan membuka, bergeser sedikit pun tidak. Seolah ada lem super kuat yang merekatkan pintu itu dengan kusennya. Seperti sepasang kekasih yang saling berjanji untuk tidak berpisah.
Ryan putus asa.
Ini pasti karena kekuatan supranatural hantu itu!
Tidak salah lagi!
Ternyata aku berhadapan dengan setán yang kekuatannya hebat. Mampu mempengaruhi benda padat.
Dan sekarang, mampuslah aku!
"HWAAA!!!"
"Jangan tinggalin aku, Yan!"
Dan jeritan itu Ryan dengar bersamaan dengan saat di mana ia merasa ada sepasang tangan yang melingkar di perutnya. Tak hanya itu. Ada wajah juga yang menempel di dadanya.
"Mampus aku dipeluk setán!" jerit Ryan panik. "Sekalinya dipeluk cewek, yang meluk malah setán. Tolong! HWAAA! HWA---"
Namun, sedetik kemudian jeritan Ryan terhenti. Seolah-olah ia baru menyadari sesuatu. Dengan kondisi mata yang masih memejam, otak Ryan berpikir.
Tu-tu-tunggu dulu deh. Kok aku kayak yang ingat ya sama yang kenyal-kenyal empuk di perut aku kini?
Lantas, mata Ryan terbuka. Mengerjap-ngerjap, ia kemudian menunduk dan mendapati kenyataan yang membuat ia melotot.
Va-Va-Vanessa?
Ini Vanessa yang lagi meluk aku?
Glek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuliah Tapi Menikah 🔞 "FIN"
RomantikJudul: Kuliah Tapi Menikah Genre: Romantis Komedi Manis (18+) Status: Tamat Cerita Kedua dari Seri "Tapi Menikah" Buat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! ********* "BLURB" Masa sih menikahi dosen sendiri? Yang benar saja. Riz...