24. Bertanya-Tanya

1.3K 108 4
                                    

[ <3 ]

[ Ryan. ]

[ Maksud kamu apa sih? ]

Dan Ryan hanya tersenyum geli melihat pesan itu masuk ke ponselnya tepat ketika lima menit kelas Bioteknologi Tanaman berakhir. Bahkan sebenarnya ia pun masih berada di gedung kuliah ketika pesan dari Vanessa yang satu itu masuk ke ponselnya.

Sendirian, Ryan menyandarkan bokongnya di motornya yang terparkir. Kedua jempolnya pun bergerak di tombol keyboard virtual ponselnya itu.

[ <3 ]

[ Sa .... ]

[ Aku tuh kan tadi belajar. Jadi ya harus serius deh. ]

[ Kamu ini selalu aja sewot sama suami sendiri. ]

[ Nggak boleh gitu dong, Sa. ]

Sudah. Lalu ia kirim pesan itu tanpa berpikir dua kali. Dan Ryan melihat bagaimana tertulis di sana: <3 sedang mengetik.

Ryan menunggu balasan Vanessa seraya bersiul-siul. Ia hanya mengangkat satu alisnya sekilas pada beberapa orang juniornya yang menyapa dirinya. Lalu terlihat ada dua orang mahasiswi juniοr tahun pertama yang menghampiri Ryan.

"Kak ...."

Ryan mengangkat wajahnya seraya melirih dalam hati.

Ini Vanessa ngetik balasan chat aku atau ngetik skripsi sih? Kok lama amat?

"Ya?" tanya Ryan pada dua orang cewek itu.

"Ehm ... aku Amelia dan ini teman aku Lola."

"Eh?" Mata Ryan mengerjap. Lalu melihat kepada kedua tangan gadis itu. Tampak mencari sesuatu. "Kalian disuruh minta tandatangan senior ya? Emang ada acara apa bentar lagi? Ospek udah selesai, pengenalan HIMA juga udah. Tapi, ya nggak apa-apa. Mana bukunya? Sini aku kasih tandatangan aku."

Cewek yang tadi bicara geleng-geleng kepala. "Nggak kok, Kak. Ini bukan mau minta tandatangan kakak." Lalu ia melirik ke sebelah. Menyikut temannya.

Ryan melirik cewek yang satunya lagi. Pada Lola yang tampak berponi di depan dahinya. Hingga kemudian Lola berkata.

"Kita satu kelas mata kuliah Botani, Kak."

Ryan manggut-manggut. "Terus? Botani ada tugas ya? Perasaan nggak ada deh. Apa perasaan aku yang salah?"

Kali ini Lola yang geleng-geleng kepala. "Nggak ada tugas kok."

"Oh ...." Ryan lalu melihat lagi ke ponselnya.

Ya ampun, masih mengetik aja ni cewek.

Beneran pasti ngetik skripsi ini mah sebenarnya.

"Itu, Kak ...."

Ryan mengangkat wajahnya ketika Lola terdengar kembali bersuara. "Apa?"

"Sebenarnya aku mau min---"

"Ting!"

"Eh! Akhirnya pesan aku dibalas juga sama ini cewek."

Amelia dan Lola saling lirik dan mendapati Ryan yang langsung melihat lagi ke ponselnya. Tanpa sadar ia tergelak-gelak melihat pesan itu. Mengabaikan Amelia dan Lola seakan-akan mereka tidak ada. Padahal bila Ryan memerhatikan sedikit saja, bisa terlihat bahwa Lola sudah gemetaran badannya ketika bermaksud untuk meminta nomor ponsel cowok itu.

Tapi, seakan mengabaikan cewek itu belum cukup, eh Ryan justru berkata.

"Ya ampun. Kalau ngomel-ngomel kayak gini dia keliatan imut banget sih. Kalau ngeliat langsung pasti jadi tambah cantik."

Kuliah Tapi Menikah 🔞 &quot;FIN&quot;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang