Ryan menatap layar laptopnya yang menyala. Tapi, walau tatapannya terarah pada tabel input data mingguan penelitiannya, nyatanya pikirannya tidak berada di sana.
Bertopang pada satu tangan di bawah dagu, Ryan hanya menatap kosong ke layar itu. Pikirnya masih teringat oleh perkataan Vanessa tadi.
Bersama selamanya, itu nggak pernah ada.
Ryan mengembuskan napas panjang. Lalu menyandarkan punggung dan kepalanya di punggung kursi. Sedikit menengadah menatap langit-langit.
Kok dia ngomong gitu?
Terus, maksudnya apa coba?
Tak mengerti, Ryan kemudian justru mengulurkan tangan untuk menekan tombol Ctrl dan S di keyboard laptopnya. Setelahnya cowok itu meraih ponselnya yang berada tak jauh dari laptop itu.
Jari Ryan mengusap layarnya dan langsung menyasar ke aplikasi Instagram. Matanya membesar saat melihat pemberitahuan di akunnya yang sudah bertumpuk.
"Wah!"
Ryan tergelak-gelak. Alih-alih membuka satu persatu pemberitahuan itu, Ryan lebih memilih untuk membuka satu foto yang ia posting siang tadi. Ia yakin bahwa sumber pemberitahuan yang bertumpuk itu adalah foto dirinya dan Vanessa. Dan yah, dugaan Ryan tidak meleset sama sekali.
[ Aduh gila! Beruntung banget kamu, Yan! ]
[ Bentar, ini kenapa kamu bisa foto bareng Bu Vanessa? ]
[ Alah ... mau aja dibohongi sama Ryan. Ini hoax. Paling editing. ]
Wajah Ryan lesu seketika. Merasa cuping hidungnya berkedut gara-gara komentar yang satu itu.
[ Sembarangan ngomong ini editing. Ini asli ya. Kalau nggak percaya, bisa tanya @aa_bid. ]
Ryan mengirim balasan komentar tersebut. Dan ia pun menjadi sibuk membalas satu persatu komentar yang telah memenuhi foto itu. Hingga kemudian ia tersenyum melihat satu komentar di sana.
[ Dilihat-lihat mah ini bukan kayak dosen mahasiswa, tapi kayak cowok cewek gitu. ]
Ryan mengulum senyumnya. Berniat untuk membalas komentar itu dan justru mendapati ada satu komentar yang sudah lebih dulu membalasnya.
[ Iya sih. Mirip kayak cowok cewek. Soalnya muka Bu Vanessa masih keliatan imut, eh Ryan nya yang udah keliatan tua. ]
[ Efek tekanan hidup kali ya. Hahahaha. ]
Benar-benar aja nih anak ya kalau ngomong.
Tapi, komentar itu belum benar-benar mengambil perhatian Ryan hingga ada satu komentar yang berkata.
[ Apa coba perasaan Pak Nathan kalau ngeliat calon istrinya foto bareng cowok lain kayak gini ya? Yah, walaupun mahasiswa sendiri sih. ]
Maka Ryan perlu menarik napas dalam-dalam. Berusaha menenangkan dirinya sendiri dari luapan emosi yang mendadak muncul entah dari mana. Di dalam hati ia mengumpat habis-habisan.
Calon istri?
Huh! Calon istri dengkul aku!
Orang Vanessa juga udah nikah kok.
Kan nikahnya sama yang foto bareng dia.
Hihihi.
Dan yah, mau bagaimana lagi ya? Soalnya di postingan itu pun Ryan menuliskan caption begini.
Cocok?
Yah, mungkin ini efek nama Rizki Ryan.
Ryan yang penuh rizki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuliah Tapi Menikah 🔞 "FIN"
RomanceJudul: Kuliah Tapi Menikah Genre: Romantis Komedi Manis (18+) Status: Tamat Cerita Kedua dari Seri "Tapi Menikah" Buat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! ********* "BLURB" Masa sih menikahi dosen sendiri? Yang benar saja. Riz...