Sebulan yang lalu.
Vanessa menarik napas dalam-dalam. Mencoba mencerna dengan baik apa yang telinganya dengar saat ini. Dan demi benar-benar bisa memaknai kalimat demi kalimat yang ia dengar, ia pun mengangkat wajah. Menatap wajah kedua orangnya dengan saksama. Mencoba mencari. Mungkin saja ia menemuk jejak geli di wajah orang tuanya yang menjadi indikasi bahwa mereka berdua tengah bercanda.
Tapi, astaga.
Vanessa mengerjapkan matanya.
Masa Mama dan Papa becanda tentang hal sepenting ini di akhir bulan sih?
Pelan-pelan, Vanessa mengembuskan napasnya. Menyadari bahwa hal itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan tanggal tua. Tapi ....
"Ma .... Pa ...." Vanessa mengerutkan dahinya ketika akhirnya berhasil mempertanyakan keraguan pikirannya saat ini. "Mama dan Papa tadi ngomong apa ya?"
Ilana, seorang wanita paruh baya yang telah menginjak usia ke empat puluh lima tahun itu tampak menarik napas dalam-dalam. Sejenak ia melirik ke sebelah. Pada suaminya yang bernama Herman. Seorang pria yang lebih tua tiga tahun dibandingkan dengan dirinya. Pria yang walau rambut hitamnya mulai diselipi beberapa helai rambut bewarna putih itu, namun ternyata masih terlihat gagah di usianya.
Herman turut menoleh. Menatap istrinya untuk beberapa saat. Terlihat dari wajah keduanya bahwa kedua orang tua tersebut tampak berat ketika mengatakan hal itu. Tapi, mereka seperti tidak memiliki jalan keluar lainnya. Melihat putri semata wayang mereka dengan wajah yang selalu murung adalah hal yang tidak diinginkan oleh mereka berdua. Mereka berdua tak percaya, tapi begitulah yang terjadi. Vanessa yang terkenal cantik dan pintar, serta yang dipuji dan disanjung orang dengan predikat wanita sempurna itu ternyata masih menyimpan rasa sakit hati karena perbuatan tunangannya.
Ralat.
Mantan tunangannya.
Di bulan-bulan menjelang pernikahan mereka, Vanessa justru mendapati Anthony berselingkuh dengan wanita lain. Mungkin Vanessa masih bisa memberikan kesempatan kedua bagi pria itu seandainya saja Vanessa memergoki perselingkuhan itu di mall atau bahkan ya di restoran-restoran. Tapi, bagaimana ceritanya Vanessa bisa memaafkan perselingkuhan itu bila Vanessa memergoki Anthony dan wanita itu di apartemen pria itu? Dengan keadaan yang benar-benar tak mampu wanita itu bayangkan sebelumnya.
Tentu saja, ketika Vanessa meminta pembatalan pertunangan mereka, keluarga pihak pria tak ada yang bisa menampik. Masalahnya adalah bukan hanya Vanessa yang memergoki perbuatan pria itu. Melainkan Susan –ibu Anthony- juga melihat dengan mata kepalanya sendiri kejadian tersebut. Bahkan Susan pun sangat terguncang harus mendapati perselingkuhan anaknya di saat ia dan Vanessa mengunjungi apartemennya kala itu. Dan untuk itulah, Susan menyadari bahwa sangat wajar bila keputusan itulah yang diambil oleh Vanessa.
Bukti yang ada terlalu valid untuk Anthony bisa mengelak dari tuduhan tersebut seandainya bila pria itu memang ingin mempertahankan hubungan mereka. Tapi, ternyata pria itu memang tidak menginginkan hubungan itu lagi. Anthony bahkan dengan senang hati menerima keputusan Vanessa. Membatalkan pertunangan mereka.
Lebih dari itu, di saat Vanessa tengah bersedih. Tidak percaya dengan kenyataan yang sekarang menimpa dirinya, Vanessa melihat satu postingan di Instagram. Tentu saja itu bukan postingan Anthony, karena bagaimanapun juga, Vanessa telah memutuskan untuk memblokir semua hal yang berkaitan dengan pria itu. Tapi, hari itu salah seorang temannya memosting undangan pria itu.
Gila!
Vanessa benar-benar ingin meneriakkan satu kata itu di depan muka Anthony. Wanita itu benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia lihat.
![](https://img.wattpad.com/cover/304473930-288-k88711.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuliah Tapi Menikah 🔞 "FIN"
RomanceJudul: Kuliah Tapi Menikah Genre: Romantis Komedi Manis (18+) Status: Tamat Cerita Kedua dari Seri "Tapi Menikah" Buat yang belum dewasa, sangat tidak disarankan untuk membaca! ********* "BLURB" Masa sih menikahi dosen sendiri? Yang benar saja. Riz...