Melihat gelombang monster yang semakin bertambah, Dokja pun mengumpulkan kekuatan di pahanya. Strenght level 15 memenuhi kaki pria itu dan mendorong tubuhnya dengan kuat.
Para tikus tanah berlarian dari semua penjuru, dan tanduk keras para groll menyeruduk mereka dari arah yang tak terduga. (Y/n) dengan cepat menghalagi monster itu dengan skill avatar, menutupi jalur askes masuk monster.
Sementara Dokja mengaktifkan skillnya. (Y/n) bertugas melindungi mereka dari serangan apapun. Meski dirinya harus terkena beberapa serangan, skill healing langsung menyembuhkannya.
Jadi (Y/n) terus berlari, mengabaikan monster-monster itu. Kakinya terhenti ketika melihat Dokja mengehentikan langkahnya. Ada zona hijau untuk dua orang di sini yang juga sudah bersinar.
[Zona Hijau 1/2]
Sudah ada seseorang yang menempatinya. Siapa lagi kalau bukan Jonghyuk. Tubuh pria itu bersandar pada dinding disana. Dokja melupakan para monster yang memburuku di belakang sana dan hanya memandangi Jonghyuk. Dokja tau Pria itu sebenarnya sama sekali tidak perlu ada di sana.
"Oi."
Dia pun menoleh ke arah Dokja.
"Bisa pergi gak? Kamu bahkan sama sekali gak perlu pake tempat itu kan."
"Bagaimana ya, hari ini aku lagi capek."
(Y/n) bisa merasakan bahwa Dokja benar-benar ingin menghajar wajah si bajingan satu ini! Dokja sama sekali nggak ngerti. Ini bukan lagi Yoo Jonghyuk dari putaran ke-3 yang dia tahu. Tapi mereka tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal itu sekarang.
Grrrr!
Suara geraman para tikus tanah yang mengejar mereka pun semakin dekat. Sudah terlambat untuk memprotes si pengarang sekarang. (Y/n) bisa merasakan helaan nafas Gilyoung yang tersengal-sengal. Dokja metatap mata Yoo Jonghyuk. Mereka pun berseru dalam waktu hampir bersamaan.
"Ambil bocah ini."
"Berikan anak itu."Ucapan kedua pria itu secara serempak membuat (Y/n) tersenyum-senyum dalam hatinya. Wanita itu menggelengkan kepalanya kuat, berusaha menyadarkan kondisi dirinya saat ini.
[Green Zone 2/2]
Dokja pun mengoper Lee Gilyoung dan penanda di zona hijau pun berubah. Sekarang Lee Gilyoung sudah aman. (Y/n) bisa melawan monster itu dengan tenang.
"Hyung, Mama, tunggu! Hyung!! Mama!!"
Gilyoung berusaha sekuat tenaga berlari ke arah mereka, tapi Yoo Jonghyuk menahannya. (Y/n) mengeluarkan pedangnya, disisi lain tangannya telihat sebuah bola cahaya yang diselimuti akar berwarna coklat.
Jonghyuk terkejut melihat benda mengerikan itu berada di tangan (Y/n). "Jangan bilang kau...!!" (Y/n) langsung menggunakan sihirnya memasukan benda tersebut kedalam Pedang excaliburnya.
'Star of eden' adalah benda pemberian dari Adam. Item itu sendiri memiliki bentuk yang indah, mengeluarkan cahaya lembut, dan juga berbentuk seperti bola. Tapi sejak awal benda itu di ciptakan memanglah untuk memusnahkan, bisa dibilang item itu adalah salah satu senjata perang terkuat dimasanya.
Dengam menggabungkan 'Star of eden' dengan Excalibur. Pedang itu kini memancarkan cahaya putih lembut.
[skill eksklusif 'Absolute speech' diaktifkan.]
"Aku tidak akan mati!" seru (Y/n) yang mulai menyerang para monster disana.
[Konstelasi 'Warrior of Camelot' mendoakan yang terbaik untukmu.]
[Konstelasi 'First born human' memperhatikanmu dengan khawatir.]
(Y/n) melihat kesana kemari mencari salah keberadaan green zone yang mungkin tidak tertulis di novelnya. Ketemu. Menatap sesuatu yang familiar (Y/n) segera menarik tubuh Dokja melempar pria itu kedalam Green zone.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...