Dokja bisa melihat jawaban Olympus dari ekspresi Sangah. Dia menjadi merah dan kemudian memucat. Berdasarkan mata Sangah, Dokja pikir dia terlalu tergesa-gesa mengemukakan cerita.
"Itu ... Dokja-ssi."
Dokja bertanya-tanya apa yang dia dengar untuk membuatnya ragu-ragu sambil memperhatikannya. Dokja merasa menyesal karena suatu alasan.
"Bisakah kamu memberi tahu aku apa yang dikatakan sponsormu?"
Percikan terbang dari tubuh Yoo Sangah. Ariadne tampak berlari liar. Dokja menunggu sedikit sampai situasinya tenang. Pria itu belum menyadari setelah dari tiga pertanyaan dan jawaban akan sangat besar. Percikan segera mereda dan Sangah berbicara dengan suara campuran. "Ayah dari Malam Kaya bukanlah seseorang yang bisa dengan mudah bertemu ..."
Bapa dari Malam Kaya. Itu adalah pengubah yang diberikan kepada Raja Hades, salah satu dari tiga dewa kepala Olympus. Salah satu dari tiga dewa kepala Olympus, ia tinggal di tempat yang terkenal yang tidak bisa dimasuki '12 dewa Olympus. Hades terlalu hebat bagi Ariadne untuk menghubunginya.
(Y/n) menguping pembicaraan mereka menggunakan skillnya untuk menyamarkan hawa keberadaan. "Hey, apapun yang kau rencanakan. Aku harap itu bukan hal gila," Uhar DoM melayang didekat (Y/n).
Wanita itu mengangguk kecil sebelum memberikan sebuah senyuman pada 'dirinya' yang lain. "Tenang saja, DoM... aku akan membutuhkan bantuanmu lagi nanti." Ucap (Y/n) pada sosok itu seraya berjelan menjauh.
"Hm?" Tanya DoM yang melayang didekat (Y/n). "Bisakah kau jaga tubuhku sementara aku pergi nanti?" balas (Y/n) membuat DoM menaikan salah satu alisnya. "Apa maksudmu dengan kata-kata itu?" ujar DoM dengan tatapan curiga.
Sejujurnya DoM mengira (Y/n) akan mengambil role heroine seperti Yoo Sangah. Tapi dugaan itu terpatahkan setelah melihat pertarungannya. Dari pada heroine. Malah (Y/n) seperti psikopat manis, tidak bukan seperti Hanna yang sangat brutal. Tapi lebih ke pembunuh yang membunuh korbannya dengan racun dan tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.
Lagian juga DoM penasaran dengan perjalanan hidup 'dirinya' yang masih muda satu ini. Entah kenapa hatinya yakin kalau (Y/n) akan berhasil mengakhiri loop dalam kehidupan yang 'dirinya' alami. Karena itu DoM ingin melihat akhir cerita (Y/n).
"Bagaimana cara muda menjelaskannya ya. Anggap saja aku akan mengunjugi suatu tempat," Ucap (Y/n) mendudukan tubuhnya. Wanita itu bahkan tidak sadar kalau kakinya sudha kelelahan. "Hadeh... baiklah, tapi kau sebaiknya menjelaskan apa yang kau lakukan nanti." Ucap DoM sembari menghembuskan nafas.
Tiba-tiba (Y/n) merasakan sebuah tangan menyentuh pundaknya. Dia melirik keatas dan menatapi sosok Dokja menatapnya seakan-akan sudah mencari wanita itu sedari tadi. "Kau tak apa?" Dokja tau itu adalah pertanyaan bodoh, tapi dia harus memastikan sesuatu.
(Y/n) memberikan senyumannya sembair mengambil posisi berdiri. "Tenang saja, aku sudah baik-baik saja kok." Ucapan itu (Y/n) lontarkan seraya wanita itu berjalan melewati tubuh Dokja. Pria itu berfikir sang wanita akan meninggalkannya begitu saja, tetapi pemikirannya ditepis saat sesuatu yang hangat menggenggam telapak tangannya.
"Ayo kembali," ucap (Y/n) tanpa menatap mata Dokja. Akhirnya keduanya kembali berjalan mendekati partyan mereka. (Y/n) melihat orang-orang di sekitar mereka dan membuka mulutnya, "Haruskah kita mengatur sesuatu?"
Kemudian anggota party mereka mendekat satu per satu, seolah-olah mereka telah menunggu. Anak-anak bersama Hyunsung, sementara Jihye berdiri di tempat yang jauh dengan ekspresi sedikit kesal.
(Y/n) mendengar suara dokkaebi tingkat rendah.
[aku dokkaebi 'Younggi', yang untuk sementara waktu akan bertanggung jawab atas penyelesaian kompensasi.]
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...