(Y/n) jujur merasa bersalah kepada Jihye, tapi demi kelangsungan alur mau bagaimana lagi. Pemenang suitnya bisa ditentukan dalam waktu singkat. Wajah Gilyoung yang agak memerah, ekspresi Heewon yang tampak puas, wajah kagum Hanna kepada Dokja, dan Lee Jihye yang terduduk di lantai dengan ekspresi muram dan lesu.
"...Ini gak masuk akal!" Seru Jihye tidak terima. Karena Dokja tidak dapat membaca status Gilyoung, Dokja memberikan dua ampul kepada anak itu. "Hyung tidak perlu memberikannya untukku, kok..."
Menurut Dokja, Gilyoung imut sekali. Dokja pun mengelus kepala Gilyoung. Dan lagi, Heewon juga memenangkan 2 ampul peningkat stamina. Heewon-pun menerimanya dengan senyum cerah. "Makasih ya. Memang berat kalau staminaku kurang."
Dan Hanna mendapatkan 8 ampul. Anak ini mampu mengubah pikirannya dnegan cpat, jadi Dokja agak susah melawannya walau sudah menggunakan skillnya. "Thank ahjussi, ini akanku berikan pada anak kembar itu."
(Y/n) sendiri mendapatkan 3 ampul, karena Dokja tidak dapat membaca pikiran (Y/n). Jadi gadis itu memenangkan 3 ampul secara berturut-turut, tapi dia bilang dia tidak butuh lebih. Sungguh gadis yang aneh.
Hanya Lee Jihye yang tidak mendapatkan satu ampul sekalipun. "Mana mungkin kamu bisa menang 18 kali dari 20 kali tanding? Apa kamu curang?" Tanya Jihye masih tidak bisa menerima kekalahannya.
"Aku memang jago suit kok," jawab Dokja dengan santai. "Apa kamu benar-benar tega? Apa aku gak boleh dapat 1 saja..." rengek Jihye sekali lagi.
"Kamu kan sudah punya Yoo Jonghyuk." Dokja tidak menghiraukan tangisan Jihye dan mulai mengepak ampul-ampulnya. Heewon pun menepuk-nepuk pundak Lee Jihye sambil menatap pedang Lee Jihye yang berkilauan. "Adikku, dunia memang harus adil."
(Y/n) hanya menggelengkan kepalanya merasa kasihan pada Jihye.
.....
Dudududu.
Suara baling-baling helikopter bergema. Gilyoung memandang pulau dinausaurus yang kini semakin jauh dari pandangan dan bertanya, "Hyung, mama, apa aku tidak bisa membawanya ke lantai atas?"
Si belalang raksasa duduk di pangkuan Gilyoung dan tampak sedang bicara dengannya. Si belalang sembah raksasa itu mengelus-ngeluskan antenanya ke pipi Gilyoung.
"Sayangnya tidak bisa." Ucapan tegas Dokja sesaat membuat Gilyoung sedih. "Tidak apa Gil, nanti pasti akan bertemu lagi kok!" Perkataan (Y/n) sedikit membuat Gilyoung merasa lebih baik. Gilyoung pun memeluk si belalang itu dengan wajah sedih.
"...Jaga dirimu baik-baik ya Titano."
Kwiik!
(Y/n) ingin sebenarnya membawa monster itu. Sayang sekali monster yang diciptakan di dalam Dungeon Sinema ini tidak bisa dibawa ke lantai berikut. Tetapi beda halnya dengan item-item yang masih bisa. Contohnya saja, ampul peningkat status dan juga item lain yang mereka bawa saat ini.
(Y/n) penasaran bagaimana kondisi Jonghyuk saat ini. Tapi dia harus melewati beberapa film lagi sebelum dapat menyelamatkan si mola-mola.
Si belalang sembah yang kini dilepaskan oleh Gilyoung pun terbang ke udara, dan langit yang kini mulai gelap pun lama-lama mulai hancur berkeping-keping.
[Ending roll pertama telah dincapai.]
[Pemain: Kim Dokja, Min (Y/n), Min Hanna, Jung Heewon, Lee Jihye, Lee Gilyoung.]
[Kamu telah mendapatkan 500 koin sebagai kompensasi.]
(Y/n) merasa pusing sebelum akhirnya mereka semua kembali ke lantai 1 bioskop lagi. Setelah mereka berhasil keluar, poster film yang terpasang di tembok kini sudah tersobek. Tanda bahwa mereka telah menyelesaikannya dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...