Perang antar kerajaan (3)

2.5K 526 90
                                    

[Konstelasi 'Ratu Yang Terbaring Diselimuti Sutra Brokat' menanti jawabanmu.]

Belum sempat (Y/n) membuka mulutnya. Dokja langsung merangkul pundak wanita itu. "Maaf aku menolak," ucap Dokja pada Jiwon.

Mata Min Jiwon terbelalak. Beberapa pria di sekelilingnya juga mulai ribut, bahkan si aktris Min Jiwon saja tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya. Dia hanya bisa melongo dan berkata, "...Huh?"

Bukannya menerima kenyataan dengan apa adanya, dia malah meragukan pendengarannya. "Maaf, tapi aku bertanya pada gadis cantik ini... apa katamu tadi?" Tanya Jiwon menatap Dokja tidak terima.

"Dia tidak akan jadi bawahanmu." Tegas Dokja yang kini memeluk tubuh (Y/n) dari belakang dengan dagu yang bersandar pada kepala gadis itu. (Y/n) tanya dapat terkekeh canggung sebelum berkata. "Maaf ya, tapi aku harus menolakmu."

Yang benar saja, dia minta (Y/n) jadi bawahan dia hanya dengan harga 2,000 koin? Dokja pun berkata kepada partynya yang menunggu di belakang mereka, "Ayo kita pergi. Waktu kita sudah terbuang."

Mereka pun berbalik tanpa ragu dan Min Jiwon pun berseru dengan panik.

"Tunggu dulu! Kalau kurang, aku bisa kasih lebih banyak koin lagi. Aku bisa minta ke sponsorku—"

"Tidak butuh."

"Kubilang tunggu!", Dia berlari dan menghadang jalan (Y/n). Gerakannya jauh lebih cepat dari level agility-nya. "Apa kamu tidak tahu betapa besarnya nilai 2,000 koin itu?! Dan kamu pikir kamu siapa berani menotong pembicaraanku dengannya!?"

Jiwon menatap Dokja dengan wajah kesal. Dokja membalas tatapan wanita itu dengan tenang. "Aku suaminya, memangnya kenapa?" Tanya Dokja dengan sinis. Tiba-tiba saja Raut wajah Jiwon berubah.

Wanita itu kembali menatap kearah (Y/n). "Tidak mungkin, mana ada gadis secantik ini mau menikahimu," ketus Jiwon pada Dokja. Serigaian licik hadir menghiasi wajah wanita itu. "Kalau kalian memang sepasang suami istri buktikanlah," tantang wanita itu.

Dokja melirik kearah (Y/n) dengan mata yang mengkodekan sesuatu. Wanita bersuaria (H/c) itu sudah pasrah, seharusnya tanpa Dokja turun tangan dia dapat bernegosiasi dengan Jiwon. "Sekali lagi maafkan aku, tapi nona kami sudah memiliki tiga anak kok..." Ucap (Y/n) memberikan kode pada ketiga anak-anaknya dari tangan yang terutupi oleh tubuh belakangnya.

"Mama! papa! kapan kita pergi? kenapa lama-lama disini?" Tanya Chaeyeong yang mulai berakting. "Chae, jangan begitu. Kita harus menunggu mama dan papa selesai berbicara dulu," ucap Gilyoung dengan nada datar.

Melihat ketiga anak itu bersandiwara membuat Jiwon percaya bahwa Dokja dan (Y/n) sudah menikah. Tapi dia tetap tidak menyerah, "Buat apa kamu berpura-pura jual mahal?" Tanya Jiwon sembari memegang kedua tangan (Y/n).

"...Jual mahal?" Tanya (Y/n) sembari memiringkan kepalanya membuat wajah Jiwon memerah akan keimutan (Y/n).

"Sebentar lagi perang antar 3 kerajaan akan dimulai. Aku tidak tahu siapa sponsormu, tapi semua faksi kecil dan menengah di sekitar sini pasti akan tersapu habis. Dan kamu malah dengan santainya menolak bayaran 2,000 koin. Apa kamu tidak tahu? Aku ini Ratu Kerajaan Silla. Ratu yang akan menyatukan tiga kerajaan Korea!"

Tampaknya dia semakin lama semakin kehilangan akal sehatnya gara-gara terlalu menjiwai aktingnya. Tapi yah, karakter Min Jiwon juga aslinya memang seperti ini. Dia sangat berempati dengan Ratu Jinseong dan berakting dengan penuh penjiwaan.

Hingga sepanjang hidupnya, dia akan terus menganggap kalau dirinya benar-benar sang Ratu terakhir Kerajaan Silla. Itulah kenapa berakting itu bagi Dokja sangat mengerikan.

"Apa kamu tidak salah? Ini kan bukan era Tiga Kerajaan Terakhir." Tanya Dokja lagi kembali membuat Jiwon menatapnya dengan wajah kesal. "Justru kamu yang salah. Republik Korea Selatan justru sudah berakhir. Apa kamu masih menunggu untuk diselamatkan oleh pemerintah?"

𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang