"Apa menurutmu skenario selanjutnya masih akan sulit?" Han Sooyoung bertanya pada Dokja.
"..."
Raja iblis ke-73 itu kuat tetapi tidak akan ada masalah jika mereka benar-benar siap. Mungkin ini adalah yang paling mudah dari semua skenario yang telah mereka lakukan sejauh ini.
(Y/n) melihat Chunghee dalam mode rubah berusaha mengelap keringat Heewon. Tapi wanita jahil itu malah menggunakan tubuh rubah Chunghee sebagai lap yang tentu rubah itu balas dengan pukulan di wajah Heewon.
Disisi lain ada juga Jisung yang melempar botol air yang miliknya kearah Hanna berharap botol itu mengenai kepala sang gadis. Tapi Hanna malah berhasil menangkap botol tersebut dan meminumnya habis. Hal ini jelas membuat Jisung kesal.
Eunji sendiri meminta sebuah sapu tangan dari tas Daeseong dan memberikannya kepada Sangah. Pria itu mengelus-elus kepala Sangah saat sang wanita sedang mengelap wajahnya.
Asuka sendiri hampir mengelap keringat dengan lengan bajunya. Setidaknya hingga Hyunsung turun tangan dengan cara mengelap keringat yang membasahi wajah serta leher wanita itu.
"(Y/n)-ssi? ah Sooyoung-ssi!" Seruan Yeonjun membuat pandangan Dokja, (Y/n), dan Sooyoung menatap kearah pria itu. Terlihat dia sedang berlari kearha mereka sambil membawa tiga botol air.
"Oi! jangan lari-lari!" Seru Sooyoung memperingatkan. Bagaikan kena azab, seketika Yeonjun langsung tersandung dengan kakinya sendiri.
Untungnya Sooyoung sudah siap menahan pria itu membuat tubuh Yeonjun terjatuh pada dada Sooyoung. "Cih, kau ini benar-benar." Ujar Sooyoung membantu Yeonjun berdiri. Wanita itu berjinjit dan menepuk-nepuk kepala Yeonjun beberapa kali.
"A-ah iya maaf..." gumam Yeonjun dengan wajah memerah karena malu. Dia menundukan kepalanya agar Sooyoung dapat mengelusnya. "Oh iya! ini aku membawakan minum untuk kalian," ucap Yeonjun memberikan satalh satu botol di tangannya kepada Sooyoung.
Sooyoung menatap botol itu beberapa saat sebelum berkata, "Kau tidak meracuni ini atau apa kan?" Wajah Yeonjun langsung berubah menjadi panik. "Tidak! mana mungkin... Sooyoung-ssi kau menjahiliku lagi ya?"
Pertanyaan itu membuat Sooyoung tertawa lepas. "Udah tau di jahili, ngapa masih di tanggapi sih? dasar bodoh," ujar Sooyung menyentil dahi Yeonjun.
(Y/n) dan Dokja saling menatap dengan tatapan yang mencurigakan. Tak lama setelah latihan selesai, orang-orang berkumpul mendekati kedua pemimpin mereka.
"Apakah kalian sudah selesai menaikkan peringkat?"
Heewon yang menjawab pertanyaan dari (Y/n). "Kita semua berada di posisi 10 besar. Faktanya, Jihye dan Pildu-ssi hampir tertinggal tetapi mereka secara otomatis ditingkatkan pagi ini."
"Secara otomatis?"
Hanya ada satu alasan untuk peningkatan semacam itu. Itu ketika seorang ranker top tewas.
Sooyoung yang tadinya berbicara dengan Yeonjun kini sudah memiliki ekspresi yang tidak menyenangkan. "10 ranker top tiba-tiba mati? Ada yang aneh... Hei, aku benar-benar tidak akan pergi..."
"Kamu datang, Kim Dokja. Apakah kamu juga akan membawa wanita itu?"
Sooyoung bersembunyi di belakang (Y/n) melihat kemunculan Jonghyuk yang tiba-tiba. Dia masih takut pada Jonghyuk. Dokja mengangguk ketika Jonghyuk menatap Sooyoung dan mengeluarkan Kartu Enam Orang.
[Inkarnasi 'Yoo Jonghyuk' telah menggunakan Kartu Enam Orang.]
[Inkarnasi 'Han Sooyoung' telah menjadi peserta khusus skenario ini.]
[Inkarnasi 'Han Sooyoung' telah bergabung dengan tim inkarnasi Yoo Jonghyuk.]
Sooyoung memandang kagum dengan pesan yang baru saja muncul. "A-Apa ini? Hei! Mengapa aku di timnya?" Tanya Sooyoung baru menyadari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...