Kata-kata Yoo Jonghyuk membuat Dokja mengernyitkan dahi.
Jonghyuk tidak asal menyuruh mereka, (Y/n) tau itu. Karena ditempat yang Jonghyuk suruh mereka pergi adalah tempat dimana salah satu bencana berada.Dokja merasa agak kesal, tapi sebelum pria itu mengungkapkan, Jonghyuk sudah lebih dulu melanjutkan kata-katanya.
Yoo Jonghyuk : Disaster of Question mulai bangun.
(Y/n) menatap kearah layar kecil dihadapannya sebelum melirik kearah Dokja lalu Jonghyuk. Sepertinya Dokja merasa frustasi karena tidak bisa memahami Jonghyuk, namun Jonghyuk hanya menatap mereka sambil mengerutkan dahinya.
Yoo Jonghyuk : Ada orang yang sedang membangkitkan si pembawa bencana.
.....
Tak lama kemudian, (Y/n), Sooyoung dan Dokja meninggalkan Lycaon yang masih bersemedi untuk pergi ke Gangdong-gu. Dengan kecepatan yang luar biasa cepat tentunya.
"Nggak apa nih kita ninggalin tuh serigala?"
"Bangsa Imyuntar bisa merasakan pemilik medali mereka kok. Kalau sudah sadar dia pasti bakal nyusul kita. Tapi..." Dokja menatatap Han Sooyoung yang berlari di sebelahku sebelum melanjutkan ucapannya, "Kamu nggak bisa gotong dia apa? Kamu kan punya avatar."
"Idih, ogah ah." Balasnya dengan nada jijik sambil menjauh selangkah. Ucapan itu sontak membuat (Y/n) tertawa geli. "Bukannya kamu sendiri yang tadi bilang kalau Yoo Jonghyuk mungkin bukan orang jahat?" Tanya Dokja tanpa melihat Sooyoung.
"Itu sama ini kan beda situasinya! Kamu lupa apa kalau dia udah muntungin kepalaku?" Kalau begitu sih Dokja juga tidak bisa berkata apa-apa. Jonghyuk lalu bicara lewat Midday Tryst.
Yoo Jonghyuk : Kamu tinggalkan saja aku. Aku tidak butuh bantuan.
Kim Dokja : Jangan sok deh. Kalau nggak mau, beneran kutinggal nih.
Min (Y/n) : Denialnya lebih parah dari Daeseong...
Sayang Dokja tidak bisa melihat reaksi wajah Jonghyuk, karena Jonghyuk digendong oleh Dokja di punggungnya. Sementara (Y/n) mengambil beberapa langkah agak menjauh mengantisipasi kalau-kalau Jonghyuk tiba-tiba akan mencekiknya.
Kim Dokja : Kira-kira kapan kamu bakal bisa bergerak lagi?
Yoo Jonghyuk : Dua hari.
Kim Dokja : Apa kamu mau membunuhku kalau sudah pulih nanti?
Padahal maksud Dokja cuma setengah bercanda, tapi si mola-mola satu ini malah diam tidak menjawab.
Kim Dokja : Oke, kalau gitu aku nggak bisa membantumu. Mana bisa aku percaya omongan orang yang mau ngambil nyawaku? Aku bakal membantumu kalau kamu mau melakukan Sumpah Mati. Bersumpah kamu nggak bakal membunuhku sampai putaran regresimu sekarang berakhir.
Yoo Jonghyuk : Aku tidak bisa.
Kim Dokja : Kalau gitu bersumpah kamu nggak bakal menyakiti aku atau pun (Y/n) sampai scenario ke-5 selesai. Kalau segitu saja kamu nggak mau, kami benar-benar nggak bakal membantumu.
(Y/n) menatapi layar dihadapannya dengan gugup. Jonghyuk berpikir sesaat sebelum menjawab.
Yoo Jonghyuk : Aku bersumpah.
Bagi Dokja ini sangat mengejutkan, Yoo Jonghyuk mau bersumpah mati. Padahal Sumpah Mati sendiri ikatannya hanya berdampak untuk yang melakukan sumpah.
Kalau dia mengingkarinya, jantungnya akan terbakar oleh api berwarna biru. Dokja pun merasa agak lega, tapi kemudian si Jonghyuk menambahkan,
Yoo Jonghyuk : Aku tidak akan membunuh kalian. Tapi...
Kim Dokja : Tapi?
Yoo Jonghyuk : Akan kupukul kalian satu kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...