Tiga janji (2)

1.9K 437 38
                                    

Kedua dokkaebis eksekutif saling melirik. Bukannya tertawa seperti yang (Y/n) lihat dinovel, tapi kedua dokkaebi eksekutif itu tampak sangat ketakutan.

[Tentu saja nona mohon tunggu sebentar...]

Meski mereka ketakutan para eksekutif yang cerdas tampaknya telah memperhatikan sesuatu. Paul menyaksikan adegan itu dengan ekspresi bingung.

[aku akan mengizinkan kalian meeting dengan dokkaebi Paul.]

[Waktu meeting gratis adalah 20 menit.]

Eksekutif biro menyetujui permintaan DoM seolah-oleh bencana itu adalah tamu VIP. Sementara menurut Dokja mereka menyetujui permintaan DoM karena menurut mereka itu adalah hal yang menarik.

Awalnya, eksekutif tidak suka streamer. Mereka lebih dekat dengan 'pelanggan' daripada 'streamer.' Saat mereka berbicara, sebuah kubah transparan terbentuk di sekitar (Y/n), Dokja, dan Paul. 'Meeting pertama' yang asli adalah ruang bagi rasi bintang dan dokkaebis untuk bertemu secara diam-diam.

[Pertemuan dengan perantara dokkaebi Paul telah dimulai.]

Namun, penggunaannya dapat diubah sesuai dengan pengguna. Dokja melihat Bihyung berbicara dengan para eksekutif di luar kubah. Paul terjebak dengan aku dan mengungkapkan permusuhannya. "Kenapa kalian ingin melihatku? Apakah kalian ingin memberikan obat kepada mereka di sana? "

Tubuhnya masih dipengaruhi oleh Kode Penebusan dokkaebi eksekutif. Selama kode itu ada, Paul tidak akan bisa menggunakan kekuatannya sendiri dan juga otoritas seorang dokkaebi. Dengan kata lain, orang di depan aku benar-benar tidak berdaya.

"Jangan gertakan. aku tahu situasi kamu saat ini. "

Paul meringis dan mundur ke ujung kubah. Namun masih ada senyum di wajahnya. "Haha, aku mengerti. aku tahu apa yang kamu pikirkan. Apakah kamu ingin membalas dendam untuk budak itu? "

Dokja tidak menjawab ucapan Paul. (Y/n) memberikan senyuman kepada dokkaebi itu, dia melayangkan tubuhnya maju. Sebuah tendangan dilontarkan oleh (Y/n) tapi wanita itu menghentikan gerakan kakinya se-senti sebelum tendangannya mengenai Paul.

Wajah Dokkaebi itu pucat seketika. Tapi senyuman penuh ego kembali menghiasi wajah dokkaebi itu.  "Betapa lucunya. Tidakkah kamu tahu itu adalah keinginan manusia yang dangkal? Ya, kamu bisa mencobanya sekali. aku tidak tahu bagaimana kamu menemukan tentang hak pertemuan solo tetapi ini adalah tempat di mana kami tidak bisa saling menyakiti. Tidak peduli seberapa keras kamu mencoba...!"

Belum sempat sang dokkaebi menyeleseikan ucapannya Dokja berlari ke arahnya dan meninju Paul sekuat tenaga. Darah biru muncul dari hidungnya dan orang yang tidak bisa memahami situasi menjerit saat melihat Dokja melakukan hal tidak terduga. Pria itu mengatakan kepada Paul, "Aku tidak bisa membunuhmu, tetapi aku bisa mengalahkanmu sampai jadi bubur."

"Keooook! Kamu berani...!"

"Ya, sekarang sifat aslimu muncul. aku tidak ingin mendengar orang-orang terhormat yang menjijikkan itu. "

"Heok, kuheok ..."

"Apakah ini pertama kalinya kamu merasakan sakit? kamu pasti tidak pernah dipukuli seperti ini setelah hidup sebagai seorang dokkaebi. "

"K-Kuhut! Kuhuhut ... "Paul masih tersenyum meskipun darahnya menetes ke bawah. "Kamu baru saja membuat kesalahan. Ada aturan khusus yang berlaku untuk mencegah orang-orang seperti kamu mengeksploitasi hak pertemuan solo."

(Y/n) menendang pertu paul hingga tubuhnya terpelanting menabrak penglahang disana. Notifikasi yang muncul tentang koin tidak digubris sama sekali oleh (Y/n). (Y/n) menarik kedua telinga Paul dan menatap mata dokkaebi itu dengan wajah tanpa ekspreksi.

𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang