Pertahanan darurat (2)

3.7K 661 52
                                    

Kembalinya (Y/n) membuat sedikit kehebohan pada party Dokja. Padahal gadis itu hanya menghilang selama beberapa jam. (Y/n) sendiri kaget melihat partyan Dokja ikut langsung mengerumuninya.

Setelah berbincang tentang apa yang dia lalui bersama Jonghyuk. (Y/n) langsung memasukan semua item yang dia dapatkan tadi kedalam tas, ada ramuan penyembuhan, beberapa bom gas air mata, dan tiga belati kecil. Siapa tau Chae dan Dae akan membutuhkan benda-benda itu.

Untuk senjata yang dia dapat (Y/n) menyimpan benda itu untuk dirinya. Tidak, lebih tepatnya (Y/n) menyimpan busur panah itu untuk 'dia'. 

Akhirnya, waktu yang dinantikan telah tiba. Dokja mengumpulkan seluruh partynya di peron 3. Masing-masing mereka mengecek senjatanya. Hyunsung telah melakukan kerja bagus dalam mengurusnya.

"Aku sudah melakukan sesuai permintaan Dokja-ssi."

Sebelumnya, senjata yang mereka punya sudah ketinggalan jaman, kecuali tentunya milik anak didik (Y/n). Jadi Dokja meminta Hyunsung untuk membuatkan yang baru. Materialnya berasal dari monster bawah tanah level 8, Groll, yang semalam berhasil dibunuh oleh (Y/n). Bilah tajamnya dibuat dari memotong tanduk para groll. Meski tidak begitu panjang, tapi untuk sementara ini kurasa sudah cukup baik.

Heewon pun tersenyum puas. "Kok kayaknya lebih ringan sama lebih tahan banting deh, ya gak?"

"Ah.. Dokja-ssi, Hyunsung-ssi, terima kasih banyak ya." Sangah pun membungkuk berterima kasih.

Karena tanduk groll tidak bisa dipakai untuk membuat senjata pemukul, pada akhirnya cuma Lee Gilyoung yang masih menggunakan senjata lamanya yang terbuat dari tulang tikus tanah. Lee Gilyoung terus menunduk menatap lantai.

"Sepertinya ada yang kurang dari senjata kalian," Ucap (Y/n) mengutarakan fakta. "Gilyoung coba kemarikan senjatamu." Tanpa banyak tanya sang anak langsung melakukan apa yang (Y/n) minta. 

Sesaat senjata itu berada di tangan (Y/n). Sang wanita langsung mengaktifkan salah satu skill yang tadi dia dapatkan dari Dungeon, 'Modify'. Skill ini dapat mengubah struktur suatu benda dalam jangka waktu tertentu.

Tapi skill ini juga memiliki syarat pengaktifan yang sama seperti skill healingnya. Yaitu harus menyentuh benda yang ingin diubah. Karena itu (Y/n) langsung menambahkan duri-duri es pada senjata Gilyoung.

(Y/n) tentunya juga melakukan hal yang sama kepada senjata semua partyan Dokja kecuali milik Hanna dan anak kembar. "Woah, kau memang yang terbaik (Y/n)!" seru Heewon menatap senjatanya yang kini dibaluti es dingin nan tajam.

"Terima kasih (Y/n)-ssi," ucap Sangah dengan senyuman tulusnya. Didalam hati (Y/n) menghapus air mata imajenirnya, memang beda rasanya di perhatikan oleh dua wanita cantik.

Dokja melihat itu tampak terkejut sekligus legah. Setidaknya dengan begini Gilyoung tidak merajuk lagi padanya Dokja mengelus-ngelus kepala anak itu dan berkata, "Yang akan kita lakukan kali ini tidaklah mudah. Situasinya bahkan lebih berbahaya dibanding kemarin. Kalian semua siap?"

Mereka yang disana semuanya mengangguk. "Kalau begitu, kita mulai sekarang."

Mulai sekarang, mereka bertarung melawan waktu. Semuanya harus dilakukan dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin sebelum para Aliansi Tuan Tanah menyadari apa yang sedang terjadi. Hanna, Heewon, Sangah, Chaeyeong, Daeseong dan Gilyoung pergi ke lantai yang ditugaskan masing-masing, sedangkan Dokja dan (Y/n) menaiki tangga bersama Lee Hyunsung.

Hyunsung lalu berkata dengan ragu-ragu, "Dokja-ssi, (Y/n)-ssi, aku masih kurang yakin..." Padahal dia rencana inti dari operasi mereka kali ini, tapi kenapa dia malah bicara begitui. Dokja pun sengaja menjawabnya dengan tegas.

𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang