Tiga janji (5)

1.9K 386 14
                                    

Dokja melihat sekeliling dan menemukan apa tempat ini. Lalu dia merasa putus asa. Namwoon memberikan anggukan kepada (Y/n) sebagai tanda balasan untuk sapaan yang (Y/n) lontarkan.

"Noona tambah cantik aja, kalian tidak perlu gugup. aku tidak akan menggigit jika kalian mendekatiku." Setelah Namwoon berkata begitu, barulah Dokja menghembuskan nafasnya.

Dia yakin. Itu adalah Tartarus, penjara terkenal di Dunia Bawah. Pria itu melirik monster berkepala tiga yang menjaga pintu masuk penjara. Itu adalah cerberus, seekor anjing rakasa mitos. Dua kepalanya tertidur sementara satu kepala bertindak sebagai pengintai.

"Bajingan itu. Seharusnya monster kelas 4. Ada yang lebih kuat di bawah." Kim Namwoon berbicara seolah dia penuntun ke neraka.

Dia benar. Ini adalah bagaimana itu dijelaskan dalam WoS. Tahanan terkuat terjebak di lantai bawah Tartarus, yang berarti ukuran cerberus menjadi lebih besar dengan setiap lantai yang kamu turun.

Namwoon tertawa kecil dan bertanya, "Bagaimana menurut kalian tentang neraka? Sebentar Noona kenapa wajahmu merah?"

Dokja memperhatikan sikap Namwoon dan membuka mulutnua. Itu wajar untuk gugup ketika psikopat ini telah berubah. "(Y/n) disini sedang mabuk... dan aku punya sesuatu untuk ditanyakan."

"Apa itu?"

"Apakah ada orang lain di sampingmu?"

"Ada Ahjussi."

"Aku tidak berbicara tentang kami."

Dokka mengamati dengan seksama wajah-wajah hantu yang lewat. Tidak ada wajah yang aku kenali. Misalnya, Bencana Pertanyaan atau orang-orang seperti Song Minwoo.

Namwoon mengatakan kepada aku, "aku tidak tahu. aku adalah satu-satunya dari subway yang datang ke sini. Lagipula bukannya kita lebih baik memberikan Noona minum dulu?"

Hades 'Underworld hanyalah salah satu dari segudang dunia. Inkarnasi mati mungkin pergi ke Dunia Bawah yang berbeda sesuai dengan keyakinan atau karakteristik acak mereka. Itu sama untuk Myung Ilsang dan Song Minwoo.

Perkataan Namwoon benar, jika dia akan membawa (Y/n) setidaknya wanita itu harus dalam keadaan sadar terlebih dahulu. Dokja mengawasi ekspresi Namwoon ketika aku bertanya, "Apakah seorang wanita muda datang ke sini baru-baru ini?"

"Wanita muda?"

"Dia memiliki rambut putih di ... ekor kuda. Dia sangat cantik. " Namwoon mengerutkan kening sesaat sebelum tiba-tiba terkikik. "Aha, sekarang aku mengerti."

Dalam hati (Y/n) menggelengkan kepala, dia tau sebenarnya Namwoon tidak mengerti. Dokja mendengarkan kalau-kalau dia melihat Shin Yoosung.

"Ahjussi, kamu mati karena berusaha menyelamatkan seorang wanita? Padahal ahjussi sudah punya Noona loh."

Ucapan itu hampir membuat (Y/n) menepuk dahinya. Sungguh dia tidak habis pikir dengan kesalahpahaman yang terus terjadi. "Ini masalah dengan orang-orang seperti kamu. Mati karena cinta... kapan kamu menulis cerita ini? Kalau begitu noona ini siapanya ahjussi dong?"

"Apakah kamu melihat Dia? Jawab saja itu." Ucapan Dokja terdengar semakin tertekan akan kesalah pahaman yang dilontarkan Namwoon.

"Tentu saja aku belum melihatnya. Bagaimana aku bisa melihat pacarmu? "

Seperti yang diharapkan, jiwa Shin Yoosung tidak datang ke sini. Mungkin dia masih belum menyeberangi Sungai Acheron. Dia adalah jiwa yang datang dari dunia lain. Dia akan tinggal di sini sebentar sebelum dideportasi keluar dari dunia. Yang harus Dokja lakukan adalah mendapatkan jiwanya sebelum itu.

Dan dugaan (Y/n) benar akan kesalah pahaman yang terukir pada pikiran Namwoon.  "Apa yang kamu lakukan di sini?" (Y/n) bertanya pada remaja itu masih dengan suara ngelantur.

𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang