Pria yang mengaku sebagai no. 1168 itu memandang ke arah lautan api di balik perisai ini dan bertanya, "Siapa saya? Apa maksud anda..?" Tanya sang pria sedikit kebingungan. "Apa kamu lupa? Aku punya Mata Pertapa."
Tentu saja sebenarnya itu bohong dan Dokja tidak dapat membaca informasi tentang orang itu
"Sudahi basa basimu," Ucap (Y/n) dengan tegas. Sungguh pria ini gila jika memakai sebuah 'bencana' untuk bermain-main. Untungnya menipu orang ini sangat mudah karena dia yakin Dokja adalah Yoo Jonghyuk.
"...Saya tidak tahu kalau Yoo Jonghyuk-nim dan Lee Seolhwa-nim akan menyadarinya."
"Iya. Jadi anda sudah tahu."
Melihatnya yang dengan mudah mengakui semua ini sama saja dengan menyatakan kalau dia punya motif tersembunyi. "Jebakan ini. Apa karena kalian tidak suka efek kupu-kupunya?" Tanya (Y/n) mengepalkan kedua tangannya.
"Hahaha, iya benar."
Memangnya kata-kataku lucu ya, si 1168 itu tersenyum dan memandangi orang-orang di sekitar mereka. "Kalau terlalu banyak kupu-kupu yang berterbangan, badai yang seharusnya tidak ada, bisa terjadi."
Para Utusan yang tidak menemukan pijakan kini terbakar bagai sekumpulan ngengat di tengah kobaran api. Teriakan mengerikan dan informasi yang ada di dalam kepala mereka kini berubah menjadi abu.
Itulah harga yang harus mereka bayarkan dari keinginan mereka untk mendapat relikui ternama tanpa informasi yang tepat. Dasar orang-orang ini, besar kepala hanya karena mengetahui masa depan.
"Kalian membunuh ulatnya sebelum mereka jadi kupu-kupu?"
"Ulat yang bersiap-siap jadi kepompong jauh lebih mudah dibunuh."
Hawa panas membaranya kini telah mereda, dan segala macam uap reaksi kimia dari benda-benda di sekitar yang meleleh karena api kini mulai berkurang. Perisai Absolutnya juga sebentar lagi akan menghilang.
[Setelah 1 menit, posisi pijakan akan dirubah.]
Skenario tersembunyi ini akan berakhir begitu pijakannya sudah muncul sampai 10 kali dan mereka tetap bertahan hidup. Sekarang mereka baru melewati 1 sesi, masih ada 9 sesi lagi.
(Y/n) membuat setiap langkah yang ia ambil mengeluarkan es di lantai pijakannya. Setidaknya ini cukup ampuh untuk menahan panas dari lantai tersebut. Sesekali tangannya menyentuh lantai dan membuat es yang menjalar ke partyannya.
Lee Sungkook : Ketua!
Teriakan itu membuat Dokja melambaikan tangannya untuk menghentikan partyannya yang berlari ke arah sang pria dari kejauhan. Sekarang bukan saatnya Dokja mengurusi mereka.
Kim Dokja : Pola serangannya sangat sederhana, jadi pelajarilah dan hindari sendiri. Aku nggak bisa mengurus kalian sekarang.
Min (Y/n) : kalau bisa aku sarankan untuk menginjak dimana esku berada.
Para anggota party Dokja pun menyadari kalau ada yang aneh dan berhenti di tempat mereka.
Dengan situasi di mana posisi para 12 Murid ini masih belum jelas, justru berbahaya untuk melibatkan mereka juga. Si 1168 lalu menatap Dokja dan berkata, "Anda tidak seperti yang saya baca di Kitab Wahyu. Apa ini benar-benar regresi anda yang ke-3?"
"Diamlah. Jadi, sampai mana kamu mangkir?"
"Hrmmm? Anda kan bisa tahu kalau melihatnya sendiri."
"Aku suka orang yang sama luar dan dalamnya. Aku tidak membuat kesepakatan dengan orang yang bermuka dua." Mata si Murid itu pun melebar, "Menarik sekali."
"Pasti ada alasannya kenapa kamu membuka identitasmu dengan mudahnya."
Ekor si naga kecil berayun dan menghantam lokasi tempat mereka tadi berdiri. Mudah saja bagi Dokja dan (Y/n) untuk menghindarinya dengan level agility mereka yang tinggi. Tapi gerakan si 1168 yang lihai membuat (Y/n) jadi sedikit kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...