"... Kapten, apa yang baru saja kamu katakan?"
"Apa katamu...?"
"Hah?"
Ketiga bencana itu menatap Jonghyuk dengan wajah tidak percaya. "Katakan lagi. Apa yang baru saja kamu katakan? Apa? Teman?" Ucap Yoosoung memaskitan pendengarnta.
"..."
"Mereka adalah temanmu?"
Jonghyuk tidak membalas suara yang dipenuhi dengan ketidakpercayaan. (Y/n) terkejut tadi dia tersenyum mendengar ucapan Jonghyuk. Pria dengan ego yang kuat telah memanggil mereka 'temannya.'
"Iya."
"Wow ini menjadi semakin pedas," ucap DoM melihat tatapan intens yang diberikan ketiga bendana itu kepda Jonghyuk. DoM tidak buta, dia jelas melihat sendiri bagaimana wajah panik Jonghyuk saat melihat Dokjda dan (Y/n) mati di hadapannya.
DoM tau itu bukan ekspreksi seorang Yoo Jonghyuk yang biasa ia lihat. Posisi DoM sendiri adalah sedang duduk diatas kristal milik (Y/n). Toh dia sekarang tidak dapat membantu jika tidak ada tubuh milik 'dirinya' yang lain.
"Kapten, bagaimana kamu bisa mengatakan itu?"
Suara tawa langsung pecah didengar oleh Jonghyuk. "Hahahahahaha! lucu sekali, padahal kau... tidak. Kalian yang meninggalkan mama seperti dia sudah tidak berguna untuk kalian. Ha... lucu sekali."
Ucapan itu diucapkan oleh Daeseong sembari membarikan tatapan kosong pada Jonghyuk. Dia merasa pria ini aneh, padahal Jonghyuk dan Kim Dokja yang sudah meninggalkan mama mereka bahkan tanpa ada air mata saat kejadian 'itu' terjadi. Beraninya pria ini berkata-kata seorang mamanya adalah orang yang paling berharga baginya.
Yoosoung juga terpukul. Tidak pernah sekalipun mendengar Jonghyuk menyebut siapa pun sebagai temannya. Tinju Yoosung mengenai pisau Yoo Jonghyuk. Meskipun ada bentrokan antara tubuh dan senjata, hal yang menerima kerusakan adalah pedang Jonghyuk.
Itu adalah Sword Shaking Sword tingkat-SS. Mengesampingkan opsi khusus, daya tahan dan kekuatan adalah salah satu yang terbaik. Namun pedang ini dirusak oleh tinju Yoosung. Disaat yang hampir bersamaan Rantai Chaeyeong juga menusuk paha Jonghyuk membuat pria itu sedikit kewalahan.
Daeseong sendiri menendang Jonghyuk pada kakinya yang lain. Menerima tiga serangan secara bersamaan, Heaven Shaking Sword gagal mengatasi goncangan dan bengkok. Membelah Langit yang perkasa tak berdaya dibelokkan.
"Beraninya kamu mengatakan ini di depan kami!?" Yoosung berteriak dan tidak menggunakan keahlian khusus apa pun. Dia hanya melemparkan tinju yang berisi eter yang kental hingga batasnya. Jonghyuk batuk darah dan terbang kembali karena pukulan ini. Serangannya, kecepatan dan variasinya. Yoosung lebih unggul dari Jonghyuk dalam semua aspek.
Dan ini baru Yoosoung, belum lagi dua bencana yang ikut bersamanya bersahil membuat tubuh Jonghyuk terluka. Red Phoenix Shunpo dan Breaking the Sky Sword yang Yoo Jonghyuk banggakan pudar di depan ketiga bencana itu.
Ada suara mengerikan dari tubuh yang hancur dan Jonghyuk didorong kembali. Itu bukan masalah bakat tetapi masalah sebenarnya adalah waktu.
Meskipun dilemahkan oleh keturunan, Yoosung ke-41 adalah Beast Lord yang dekat dengan batas yang bisa dicapai Yoosung. Di sisi lain, Jonghyuk saat ini berada pada tahap awal pertumbuhan Jonghyuk.
" Mengapa memanggilnya mereka? Apakah karena mereka mengorbankan dirinya untukmu? Hanya karena ini? " Darah muncul tanpa henti. Namun, Jonghyuk tidak menyerah. Dia tidak berhenti dan terus mengayunkan pedangnya.
(Y/n) sendiri bingung melihat prilaku Jonghyuk. Seharusnya pria ini kabur saja setelah mengetahui ada sesuatu yang salah. Tapi dia malah memilih untuk bertarung dengan tiga bencana sekaligus. Dasar gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...