Kali ini (Y/n) sedang berjalan-jalan mengamati situasi kota. Beberapa bangunan massih bagus sementara yang lainnya sudah hancur. Tidak jarang juga (Y/n) melihat beberapa orang saling membunuh satu sama lain.
Apa dia kembali saja ketubuhnya ya? tidak dulu deh. Dia masih ingin melihat suatu tempat. (Y/n) menutup matanya kembali lalu membayangkan tempat terakhir dia pergi sebelum memasuki dunia 'orv'.
Setelah membuka matanya kembali kini (Y/n) sudah berada disebuah ruangan familiar. Kantor ini adalah tempat yang sama persis dengan kantor percetakan dan penerbit langganan (Y/n) dulu.
Menyentuh satu persatu alat yang sudah terbengkalai disana (Y/n) melihat sebuah kertas yang berserakan dilantai. Tangan sang wanita meraih dan menggambil benda tersebut.
"Ini kan...," gumam (Y/n) tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Jelas-jelas kertas yang ia pegang sekarang adalah novel yang tidak lama ini dia tulis. Setidaknya sebelum dia masuk kedalam dunia 'Orv' padahal ini novel terbarunya, sangat disayangkan.
Nostalgia seketika (Y/n) rasakan, dia kembali teringat dengan apa yang suara satunya lagi katakan. Tentang dunianya yang sudah musnah, ada terbesit keraguan untuk mempercayai hal yang suara itu ucapakan dilubuk hati terdalam (Y/n).
Tapi wanita itu sadar dia sekarang tidak dapat melihat kebelakang lagi. Karena itu (Y/n) mulai berjalan kembali meninggalkan kertas yang tadi ia sentuh. Kantor itu tidak berpenghuni lagi, sekarang (Y/n) penasaran apa kira-kira ada staff yang selamat?
Kenapa (Y/n) mau ketempat ini? jawabannya mudah, jika teorinya benar. Setelah Dokja menghancurkan 'absolute throne'. (Y/n) akan dikirim kesini. Karena itu (Y/n) setidaknya harus mengetahui area yang akan menjadi tempatnya untuk bertahan hidup nanti.
Omong-omong soal penghancuran itu. (Y/n) jadi berfikir, bagaimana caranya menghentikan 'Disaster of abandoned twins' masa iya muncul bersama 'Disaster of flood'. Tiga bencana sekaligus? apa ini benar-benar bisa ditangani?
(Y/n) menggelengkan kepalanya membuang pemikirannya itu. Malah karena hal itu menjadi motifasi (Y/n) untuk semakin mengasah kemampuannya.
Kalau dipikir pikir kenapa juga mereka bisa menjadi 'Disaster'? padahal jelas (Y/n) tidak membuat kedua anak kembar itu untuk malah mempersulit alur.
"(Y/n)..."
Suara familiar tiba-tiba didengar olehnya. Sepertinya sekarang sudah saatnya (Y/n) untuk kembali kedalam tubuhnya. (Y/n) berekspektasi bahwa Heewonlah yang membangunkannya.
Tapi ekspektasi itu hilang saat (Y/n) kembali membuka mata dan disambut oleh wajah seorang pria. Padahal dia sudah berharap dibangunkan oleh seorang wanita cantik. Karena ekspektasinya tida terwujud.
Ekspreksi tidak mengenakkanpun mengiasi wajah (Y/n). "Kenapa kau menatapku begitu," ucap Dokja yang mendapatkan tatapan tidak mengenakan itu. "Tidak apa-apa kok... serius tidak apa-apa," Ucap (Y/n) masih dengan ekspreksi yang sama.
Setelah beberapa detik akhirnya ekspreksi itu menghilang. Walau jujur Dokja merasa sedikit tersinggung dengan ekspreksi yang ia dapat tadi.
Tiba-tiba percikan listrik besar muncul di udara, dan si dokkaebi kelas menengah pun muncul dengan mengenakan pakaian formal. Dia melihat ke sekelilingnya sesaat sebelum berkata dengan suara kasar.
[...Maaf ya semuanya. Ada sedikit masalah sehingga pembagian kompensasinya jadi terlambat. Meski terlambat, tapi aku akan menghadiahi kalian sekarang.]
[3,000 koin telah diberikan atas penuntasan skenario tersembunyi.]
[Kamu telah mendapatkan 15,000 koin sebagai kompensasi membunuh naga api level 5.]
[Kamu telah mendapatkan 'Simbol Proteksi Para Imyuntar' karena telah menjadi orang pertama yang mengalahkan malapetaka.]
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...