Perang Tahta (1)

3.4K 638 51
                                    

[Skenario Utama #3 - Pertahanan Darurat telah berakhir.]

[Kamu mendapatkan 1,000 koin sebagai kompensasi.]

Skenario utamanya, yang akan dimulai setelah matahari terbit, akan diaktifkan kurang dari 10 menit setelah skenario utama ke-3 selesai.

[Skenario Utama #4 akan segera dimulai!]

Sial, sepertinya mereka terlalu lama berada didalam dungeon hingga lupa akan skenario utama ketiga. (Y/n) berjalan kearah Jonghyuk dan mulai menyembuhkan pria itu. Setidaknya dia tidak akan mengalami sakit kepala saat terbangun.

"Kau jaga Yoo Jonghyuk," ucap Dokja sembari berjalan kearah Jihye. "...Apa tidak apa-apa?" Dapi perkataannya Jihye terluhat ragu. "Tenang saja (Y/n) sudah menyembuhkannya dan kau tidak mungkin ke bawah sekarang kan. Gawat kalau dia sendirian waktu sadar nanti."

Lee Jihye mengangguk sembari memperhatikan (Y/n) dan Jonghyuk. Tangan (Y/n) berada di kepala pria itu mengeluarkan cahaya halus berwanra putih. Setelah selesai menyembuhkan pria itu (Y/n) rasa tangannya langsung di tarik oleh Dokja.

"Kau sudah cukup mengeluarkan energimu. Ayo kita harus bergegas pergi," Ajak pria itu sembari dengan lembut menarik (Y/n) menjuhi Jonghyuk."Jangan lupa kabari aku kalau dia sudah sadar. Aku masih ingin menggetok kepalanya sekali lagi," ucap Dokja yang di tunjukan pada Jihye.

Mereka pun turun ke bawah bersama Hanna dan Heewon. Hanna menggendong Gilyoung yang jatuh tertidur setelah melihat hujan meteor tadi.

Dungeonnya telah hilang, dan kini berubah menjadi bioskop biasa. Item-item yang ada di Ruang Hadiah juga telah berubah menjadi properti film yang biasa. Seakan-akan semua yang terjadi kemarin hanyalah sebuah mimpi.

"Heewon bagaimana rasanya senjata barumu?" tanya (Y/n) berusaha memecah keheningan. Langsung saja Heewon memberikan senyuman lebar. "Rasanya keren banget pas dipakai, pedangnya juga lumayan ringan loh."

Mendengar ucapan Heewon membuat (Y/n) mengangguk. "Yah baguslah kalau kau menyukainya, Hanna barang apa saja yang kau dapatkan untuk si kembar?" Kali ini pertanyaan itu ditunjukan kepada Hanna.

"Oh ini aku juga tidak tau apa ini sebenarnya akan berguna. Jadi aku asal ambil saja unnie," ucap Hanna sembari mengeluarkan dua buah benda dari dalam saku jaketnya dengan satu tangan.

Terlihat salah satu benda itu adalah sebuah buku emas dengan tulisan kuno.

[Konstelasi 'King of heroes' tidak ingin berurusan dengan benda itu.]

Pantas saja sang Gilgamesh tidak ingin berurusan dengan buku ini. Buku ini adalah buku yang berisi semua pekerjaan yang harus diselesaikan oleh raja itu.

Jujur saja (Y/n) sendiri bingung akan apa kegunaan buku ini.

[Konstelasi 'King of heroes' bilang itu hanya replika.]

[Konstelasi 'King of heroes' ingin memberikanmu hadiah.]

[ Terima | Tolak ]

Karena malas bermasalah dengan si raja itu akhirnya (Y/n) menerima hadiah tersebut.

Langsung saja sebuah buku terjatuh di tangan (Y/n). Buku itu mirip dengan yang di pegang oleh Hanna tapi lebih tebal dan mewah.

[Konstelasi'King of heroes' menyuruhmu memberikannya pada inkarnasi 'Yoo Daeseong'.]

Tanpa diberitahu saja (Y/n) memang akan melakukannya.

[Konstelasi 'Chain of heaven' memperhatikanmu.]

Tentu saja si Enkidu juga pasti datang kalau ada sahabatnya. Sudah tidak heran lagi, mereka berdua sudah seperti pasangan sehidup semati.

Apa lagi kisah mereka, setelah Endiku meninggal sang raja jadi takut akan kematian dan mencari apa yang namanya 'keabadian'.

𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang