Anggota party masih menatap mereka dengan ekspresi bingung. Ekspresi menunjukkan mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi. Yoo Jonghyuk masih batuk darah di dinding.
Dokja memandang mereka sejenak sebelum melirik ke dinding aula. Penampilannya tercermin di dinding batu yang dipoles.
Sayap hitam tumbuh dari bahunya dan tanduk kecil telihat muncul pada kepalanya. Jejak energi iblis tercetak di kulitnya seperti stigma. Tubuh Dokja tiga atau empat kali lebih besar dari biasanya dan otot-otot seluruh tubuhnya sangat mengembang.
Jujur saja, didalam tubuh (Y/n) ada keinginan untuk menyentuh tanduk Dokja. Entah kenapa (Y/n) rasanya ingin menarik kedua benda kecil itu.
"I-Ini konyol!"
"Kenapa Dokja-ssi raja iblis...? Dan (Y/n)-ah jadi ratu iblisnya?"
"Apa-apaan ini? Apa yang harus kita lakukan?"
"Ngak! unnie!" Teriakan Hanna terhenti saat darah keluar dari mulut remaja itu. Jisung langsung meminumkan gadis itu recovery potion.
Yoo Sangah dan Lee Jihye berteriak.
Jung Heewon, Lee Hyunsung, Lee Gilyoung, Shin Yoosung, Kim Chaeyeong, Yoo Daeseong, Choi Eunji, Park Chunghee ... bahkan Cho Youngran dan Gong Pildu. Semua orang menatap mereka dengan ekspresi kaget.
Dokja memperhatikan mereka dan membuka mulutnya. "Mulai sekarang, kamu harus memburuku... memburu kami."
[Fase pertama 'raja iblis ke-73' akan dimulai.]
[Fase pertama 'ratu iblis pertama' akan dimulai.]
[Batas waktu serangan adalah 30 menit.]
"Kita tidka bisa membuang waktu, ayo cepat."
Energi hebat mengalir di tubuh (Y/n). Bahkan jika dia dipukul secara pasif, dia tidak dapat bertanya-tanya apakah anggota party akan dapat melukai mereka pada waktu yang ditentukan.
Heewon dan Hyunsung menatap mereka dengan putus asa dan berteriak. "Aku tidak ingin melawan Dokja-ssi dan (Y/n)!"
"Aku tidak bisa mengikuti perintahmu!"
Hanna sendiri memberikan senyuman dengan air mata di sudut matanya. "Unnie... unnie tau kan aku ngak mungkin bisa melukai unnie...," ucap Hanna dengan tubuh yang gemetar.
"Tidak! Bagaimana mungkin aku menyakitimu!" seru Asuka Harue, dapat dilihat manik hijaunya bergetar saat mengatakan hal tersebut. Seperti dia mengatakan suatu hal yang tabu.
Dokja bisa mengerti perasaan mereka. Diajuga akan ragu jika aku berada dalam situasi yang sama dengan mereka... Apa lagi kalau dia sendiri harus membunuh (Y/n). Dia tidak akan sanggup.
Suara tawa (Y/n) pecah. Tidak bisa begini, jika begini terus mereka akan mati. Setidaknya biarkan (Y/n) menggunakan skill aktingnya untuk memprovokasi mereka. Melihat (Y/n) yang tertawa, Dokja tau apa yang wanita itu rencanakan.
Karena itu Dokja ikut tertawa.
"Aku tidak tahu mengapa kalian begitu banget sih? Ya ampun lcuunya~ Apakah kalian lupa siapa kami? Kami itu Min (Y/n) dan Kim Dokja loh. Kami tidak akan mati bahkan ketika terbunuh," ujar (Y/n) sembari menyentuh bibirnya dengan jati telunjuk dan jempol.
Hyunsung yang tidak bersalah terguncang oleh kata-kata sang gadis. "... Apakah kalian akan hidup kembali melawan waktu ini?"
"Iya."
"Tapi aku dengar...!"
"Yoo Jonghyuk sengaja mencoba memprovokasiku," ujar Dokja yang sebenarnya bohong. (Y/) tau... sebenarnya ucapa Jonghyuk adalah nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...