Setelah (Y/n) perhatikan lebih jeli, wanita itu ternyata sudah cukup tua. Dari kerutan di wajahnya, nampaknya dia belum di atas usia 40-an, tapi sekitar pertengahan atau akhir 30-an.
Saat wanita itu melihat senyum ramah (Y/n) dia memberikan anggukan singkat kearah sang gadis sebagai balasan. Dokja sendiri bingung bagaimana wanita itu bisa mengetahui namanya.
Meski dia merasa agak malu, namun tetap Dokja pertahankan ketenangannya saat dia metatap mata wanita itu sambil berkata, "Anda salah orang. Nama saya Yoo Jonghyuk. Kim Dokja itu justru nama orang yang paling saya benci."
"...Yoo Jonghyuk?"
"Iya. Jadi tolong sampaikan pada pimpinan anda untuk menghentikan omong kosongnya. Cukup sampaikan apa adanya, meskipun anda tidak memahami maksud ucapan saya."
Dokja melirik ke samping dan melihat Sooyoung yang menatapnya dengan wajah sembelit. Dokja pun mengedipkan sebelah matanya. Dokja sendiri kagum pada (Y/n) yang dapat benar-benar tenang dalam situasi ini.
Sooyoung pasti mengerti apa yang perlu dia lakukan sekarang. Wanita itu lalu membuka mulutnya kembali. "Aku sudah tahu kok kalau kamu ini Kim Dokja. Jadi tidak perlu berbohong yang sia-sia."
Mengetahui ucapan wanita itu adalah kebenaran, Sooyoung mengangguk kepada Dokja. Wanita ini mendatanginya karena dia benar-benar sudah tahu siapa Dokja. "Raja kami menyampaikan bahwa dia mempercayakan meteorit ini padamu."
Pastinya Dokja sangat kaget dan tidak menduga kejadian ini akan terjadi. Dengan nada sopan pria itu kembali bertanya, "anda semua ini siapa?"
"Kami adalah pengikut Raja Pengelana."
"Apa wanita yang di sana itu pemimpin anda semua?"
Wanita itu pun mengangguk. Dokja perhatikan wanita bertopeng yang bertubuh tinggi itu di kejauhan sana. Saat dia memperhatikan dengan seksama, entah kenapa Dokja seperti merasakan deja vu. Tapi ada yang lebih aneh lagi.
"Raja... tapi anda tampaknya tidak punya bendera?"
"Sang raja tidak mempedulikan tentang hal semacam itu."
Wanita itu pun kembali berkata, "Raja kami menyampaikan kalau kamilah yang akan mengatasi bencana di utara. Tapi untuk keempat bencana lainnya, dia akan menyerahkannya padamu."
Sebelum Dokja sempat bertanya, wanita itu pun berbalik meninggalkan mereka, seperti tidak ada kagi pesan yang harus ia sampaikan. Sooyoung pun berseru, "Hei! Apa maksudnya itu? Bukankah kalian sebaiknya menjelaskan dulu sebelum pergi?"
Meski diteriaki, wanita itu terus berjalan tanpa menoleh ke belakang. Han Sooyoung menoleh ke arahku dan bertanya, "Apa-apaan ini... kamu kenal wanita itu?"
"Mana mungkin kan?" Diam-diam Dokja mengaktifkan Daftar Karakter.
Tidak Dokja sangka sudah ada wanita yang disponsori oleh Jeon Woochi. Ditambah lagi dia punya atribut yang cukup bagus, Penegak Keadilan, meski memang levelnya masih di bawah 'Hakim'.
Merasa kagum dengan apa yang dia lihat Dokja pun lantas menatap wanita bertubuh tinggi tersebut. Saat itulah, Dokja bertemu mata dengan wanita bertopeng tersebut. Tiba-tiba, rasa sakit yang pedih menyerang kepalanya. Refleks, Dokja pun segera memalingkan wajahnya dari wanita itu.
(Y/n) langsung menopang tubuh Dokja sembari menyembuhkan pria itu secara perlahan. (Y/n) melihat kearah wanita bertubuh tinggi itu, saat tatapan mereka bertemu wanita itu memberikan anggukan kepala pada (Y/n).
Wanita itu terdiam sebelum membalas anggukan kepala itu.Jantung Dokja berdegup sangat cepat. Dinding ke-4 pun otomatis terguncang. Malah, wanita itu membuatnya jauh lebih terguncang dibanding dengan saat Dokja bertemu Minwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...