Perang Tahta (2)

3.5K 616 42
                                    

Begitu tangan Dokja menyentuh benderanya, dia pun merasakan energinya bertambah.

['Kim Dokja' telah menguasai bendera putih.]

[Apabila bendera putihnya tidak berpindah tangan dalam 5 menit, Chungmuro akan berada di bawah kendalinya.]

[Apabila benderanya direbut dalam 5 menit, maka timernya akan diulang kembali.]

Sebuah timer pun muncul di udara.

[5:00]

Gong Pildu menunjuk ke arah Dokja dengan wajah pucat.

"Rebut benderanya! Kalian cuma perlu merebutnya dalam 5 menit!"

Para anggota aliansi pun baru tersadar dan mulai menyerbu ke arahku. Hanna sudah mengeluarkan pedangnya, begitu pula dengan (Y/n). Lee Hyunsung menoleh ke arah mereka.

"Dokja-ssi!"

"Hyunsung-ssi!"

Mereka saling memanggil nama satu sama lain dalam waktu bersamaan. Perisai Hercules melayang dari tangan Dokja menuju ke arah Lee Hyunsung.

"I-Ini?"

"Kupilih khusus buat kamu. Buang saja yang lama."

Senyum lebar menghiasi wajah Hyunsung.

[Karakter Lee Hyunsung mengaktifkan skill 'Pertahanan Area Luas!]

Perisai luas dan transparan yang berpusat dari Perisai Hercules mengitari anggota party Dokja. Ya, inilah skill tambahan yang melekat pada item peringkat A.

"Waagh, apaan ini?!"

Orang-orang pun mengerang kesakitan begitu mereka menabrak perisainya. Mereka berusaha menembusnya dengan menggunakan senjata usang mereka, tapi perisai ini tidak akan hancur hanya dengan item peringkat E atau F macam itu. Pada akhirnya, para anggota aliansi pun kembali pada satu-satunya tempat mereka mengadu.

"Pildu-ssi!"

"Minggir!"

Level Zona Bersenjata kini sudah meningkat drastis, dan saat ini saja Zona Bersenjata kecil sudah muncul di bawah kaki Pildu. Dia mengurangi luas areanya untuk mempersingkat waktu cooldown. Dia ternyata memaki otaknya juga.

(Y/n) merasa cukup tenang saat Hyunsung sudah menggunakan perisainya. Wanita itu berjalan kearah Chaeyeong dan Daeseong. "Kabar kalian bagaimana? Apa kalian baik-baik saja?" Tanya (Y/n) kepada anak kembarnya.

Kedua anak itu mengangguk. "Ma, mama tau orang tua itu sedari tadi menggonggong seperti seekor anjing loh," ucap Daeseong.

[Konstelasi 'King of heroes' tertawa menyetujui.]

"Setidaknya kalian baik-baik saja. Ini ada benda yang Hanna pilihkan untuk kalian," Ujar (Y/n) sembari memberikan buku kepada Daeseong dan cincin kepada Chaeyeong. Kedua anak itu langsung memeluk (Y/n) sebagai tanda terima kasih.

"Pildu-ssi, apa aku sudah memintamu berdiri lagi?" Ucapan Dokja membuat perhatian orang-orang disana terpaku kearah sang pria. Termasuk (Y/n) dan anak kembarnya.

"Hukk?"

Kepala Gong Pildu lagi-lagi terbanting ke lantai dan tubuhnya jatuh tersungkur. Kejadian itu Sontak membuat Daeseong tertawa lepas tapi Chaeyeong menutup mulut kembarannya, membuat suara Daeseong terpendam.

Tentu saja Pildu tidak dapat melawan karena kontrak yang dibuat. "Tetap taruh kepalamu di lantai sampai aku suruh kamu berdiri." Para anggota aliansi yang kebingungan mulai berseru memanggil Gong Pildu.

"P-Pildu-ssi?"

"T-Tarik aku! Cepat!"

Para anggota aliansi yang ketakutan pun mencoba mengangkat tubuh Pildu, tetapi mereka kesulitan karena tubuh Pildu yang terasa sangat berat. "Kau tau kau dapat melakukan hal itu juga kan?" tanya (Y/n) pada Daeseong.

𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang