Perang Tahta (6)

3.2K 564 57
                                    

Bukan ilusi. Mata pria itu benar-benar melebar begitu mendengar nama yang disebutkan dari mulut Dokja.

"Apa ini sungguhan...?"

Pria memperhatikan wajah Dokja dan (Y/n) dengan seksama. Dokja tidak heran kalau (Y/n) bisa tidak akan dicurigai. Paling hanya karena rambut (Y/n) berwarna (H/c) jadi sedikit meragukan. Tapi dari segi wajah gadis itu bahkan bisa menampar Jonghyuk tiga kali lipat.

"Kenapa?" Tanya (Y/n) sinis sembari mengerutkan dahinya. Didalam hati (Y/n) bersyukur dulunya dia adalah ketua klub teater saat masih duduk dibangku SMK dulu. 

"Ah, tidak, bukan apa-apa." Nada bicaranya kini jadi jauh lebih sopan. Dasar bermuka dua, tapi kalau ngak bermuka dunia didunia seperti ini juga pasti tidak akan bisa bertahan hidup. 

Dari perubahan sikapnya (Y/n) tau pria yang dihadapannya ini adalah salah satu orang yang membaca novel yang Dokja baca juga. Dia terlihat sangat terkejut mendengar nama Jonghyuk dan Seolhwa. 

Matanya pun segera beralih ke Hyunsung yang ada di sebelah Dokja. Tampaknya dia sedang mengecek atributnya, baru sebentar mata pria itu mengamati Hyunsung lalu pandangannya kembali menuju kearah (Y/n).

Dokja yang tadinya sengaja membiarkan pria itu mengamati Hyunsung langsung angkat bicara. "Lancang juga. Jaga matamu."

"..Uhhk"

Dari gerak-geriknya pria itu harusnya sudah mengecek nama Hyunsung. Makanya dia mencoba pada (Y/n), tapi Dokja tau sattus (Y/n) tidak bisa dicek tentu langsung mengubah perhatian pria itu.

Pria yang tadinya mengecek Dokja dan gagal malah mengira Dokja memiliki skill tingkat SS milik Jonghyuk. Menatap pria itu dengan tatapan dingin, Dokja berkata, "Apa kamu kira aku tidak sadar kalau sedang diintip dengan skill kelas B begitu?"

Mulai dari mata pria itu, kini seluruh wajahnya berkedut-kedut. Matanya pun beralih ke bendera merah yang Dokja sematkan di punggungnya. Dengan ini lengkap sudah ciri-ciri yang par apria itu cari dari Yoo Jonghyuk.

"Bajingan ini...!"

Salah seorang anggota kelompoknya yang tidak tahu apa-apa menghunuskan tombaknya ke arah Dokja. Ketika Heewon dan Hyunsung baru akan melangkah maju, sebuah suara menghentikan mereka.

Crasss!

Kepala orang itu pecah dan darah bermuncratan bagai air mancur. Orang-orang yang lainnya pun berteriak ketakutan. Dari balik muncratan darah itu, si pria tadi menatap Dokja dengan serius.

Menjijikan sekali, pria itu meninggalkan kelompoknya dan berjalan kearah Dokja berada. "Mohon maaf. Seorang terhormat seperti anda berdua sampai harus melihat pemandangan buruk seperti ini." 

'Jika tidak ingin kami melihat itu harusnya janagn dibunuh. Setidaknya jangan didepan kami,' batin (Y/n) masih dengan ekspreksi netralnya.

"Siapa kau?" Si pria itu pun berussaha menahan raut wajahnya saat mendengar nada dingin suara Dokja. Dia pintar juga. Diluarnya saja tenang, mungkin dialam pria itu jantungnya sudah berdetak sampai mau copot.

"Izinkan saya memperkenalkan diri saya dengan pantas. Nama saya Lee Sungkook. Saya wakil ketua dari Faksi Stasiun Dongmyo."

Pria itu mendekat dan membungkuk hormat kepada Dokja. Ironis sekali dasar penjilat. Kalau sudah begini sekalian saja Dokja totalitas cosplay jadi Yoo Jonghyuk. Menurut Dokja, dia harus menjaga (Y/n) karena sang wanita tidka tau siapa itu Lee Seolhwa.

Tapi malah (Y/n) adalah fans berat Seolhwa semenjak melihat art novelnya. Setelah mendengarkan ucapan Dokja yang ketus, Dokja lalu berbicara dengan nada dingin. "Stasiun Dongmyo? Kalau begitu, pergi kalian."

𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang