Untungnya skenario itu belum aktif untuk (Y/n). Yang perlu wanita itu lakukan kini hanyalah menghindari pertemuannya dengan 'orang kecil'. Agar dia tidak memicu aktifnya skenario.
"(Y/n)-san, apa kau tahu kemana kita berjalan?" Tanya Asuka memecah keheningan diantara mereka. (Y/n) melirik kearah Inkarnasi dan anaknya, mereka melihat dirinya dengan penuh rasa percaya.
Senyuman canggung langsung menghiasi wajah (Y/n). "Tau kok, untuk sekarnag kita harus menghindari berkontakan dengan 'orang kecil'." Jelas (Y/n) sembari memberikan jempolnya.
Sebenarnya dia tidak tau kemana mereka melangkah. (Y/n) agak sedikit buta arah jika melewati tempat yang mirip-mirip. Apa lagi ini hutan, hanya pohon yang terlihat sejauh mata memandang.
Tapi tentunya dia tidak akan mengatakan itu, dia tidak ingin membuat mereka panik. Suara gemerisik tiba-tiba didengar (Y/n), suara itu berasal dari pepohonan. "Chae..." ucapan itu (Y/n) ucapkan dengan nada pelan.
Anak bersurai Merah itu memberikan sebuah anggukan. Sementara Asuka yang peka langsung mengambil posisi bertahan. "Serang mereka!" Seruan didengar seketika. Orang-orang jepang yang tadinya bersembunyi diatas pohon kini melompat kearah mereka.
Tentunya mereka keliru mengambil tindakan. Karena tidak lama setelah mereka melompat, sebuah rantai emas langsung menusuk tubuh mereka dari bawah. Asuka yang awalnya mengkhawatirkan Chaeyeong langsung terkejut.
Dia belum pernah melihat seorang anak sekuat Chaeyeong. Inkarnasi Korea benar-benar gila.
Rantai-rantai menusuk tubuh inkarnasi jepang. Saat darah mereka terlihat, saat itu pula beberapa bunga teratai tumbuh ditubuh mereka. Dan bunga-bunga itu langsung meledak karena Chaeyeong menggerak-gerakan rantainya.
Asuka mengedipkan matanya beberapa kali. Dia menggunakan tamengnya untuk melindungi mereka dari hujan darah. Ekspreksi Asuka tampak sangat terkejut.
Inkarnasi Korea sudah sampai pada titik sekuat ini? sungguh menakjubkan.
"Apa yang kalian tunggu!? Lari cepat!" Seruan (Y/n) membuat Chaeyeong dan Asuka langsung berlari. Mereka tidak bisa membuang waktu untuk ini sekarang. Karena teriakan para inkarnasi Jepang membuat kawanan mereka kini posisinya diketahui.
"Itu dia! wanita itu kejar dia!" Teriakan itu berasal dari arah belakang. Sial, (Y/n) harus berfikir cepat.
Karena dihadapan mereka kini jalan dihalangi dengan sebuah sungai. "Nona manis berikan saja wanita pengkhianat itu kepada kami, kami akan melepaskan kalian dengan damai." Ucap salah satu pria itu saat dia melihat (Y/n) berdiri dihadapan Asuka dan Chaeyeong untuk melindungi mereka.
"Itu kalau kau bisa menangkap kami...!"
Langsung saja rantai emas Chaeyeong menarik tubuh Asuka dan (Y/n). Ternyata saat mamanya berbicara, Chaeyeong sudah menancapkan rantai emasnya kesebuah pohon yang berada diseberang sungai.
Sesaat Chaeyeong menurunkan mereka. (Y/n) langsung menghentakan kaki ketanah membuat air didalam sungai naik keatas, disaat itu pula sang wanita langsung membekukan air itu untuk menutupi jalan inkarnasi jepang.
Merasa agak legah karena berhasil lolos, manik (E/c) sang wanita langsung menatap kearah Asuka. "Kau masih butuh banyak latihan." Meski terdengar menyakitkan, Asuka tau ucapan (Y/n) itu benar.
Wanita bersurai (H/c) langsung berbalik dan berjalan menjauh. "Noona jangan salah sangka ya... mama orangnya baik kok," Ucap Chaeyeong membantu Asuka berdiri.
Asuka Harue dulu adalah seorang idol di negeri matahari terbit. Saat dunia berubah dia tidak mendapatkan satupun tawaran konstelasi untuk menjadi sponsornya. Bahkan sang Jean d'arc yang merasa kasihan padanya sudah memiliki inkarnasi di Perancis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...