"Apa-apaan wanita ini!" Seruan panik terdengar diantara peperangan. Untuk pertama kalinya Dokja melihat (Y/n) melukai seseorang. Bahkan serangannya sangat brutal tidak memberikan lawannya celah untuk kabur.
Sementara (Y/n) merasa dia sudah cukup menhan diri. Setelah melihat Chaeyeong terkena ledakan dan pelakunya adalah seorang manusia membuat (Y/n) menjadi sangat kesal. Mungkin semenejak itu dia tidak takut melukai orang lain.
"Excalibur!" seru (Y/n) menebaskan pedangnya kearah perut para tentara disana. Sekali tebasan itu menjatuhkan lima tentara sekaligus. Memang (Y/n) tau mereka tidak akan langsung mati, apa lagi tempat yang (Y/n) pilih untuk serang itu adalah tempat dimana organ yang sangat susah ditembus.
Tapi itulah tujuannya, setidaknya mereka mati karena kehabisan darah. Bukan karena serangan darinya.
"...Peperangan Hwangsanbeol?" Tanya Jiwon yang memperhatian gerakan (Y/n). "Iya, yang memenangkan peperangan itu pada akhirnya adalah Kerajaan Silla. Itu sudah fakta sejarah." Jelas Dokja pada wanita itu.
Pedang Chu Wangin menebas salah seorang pasukan Hwarang.
Memang, Silla pasti akan menang kalau dilihat dari sejarahnya. Tapi itu hanya kalau semua berjalan sesuai sejarahnya. Namun sayangnya, sebelum Dokja sempat berkata-kata, si jenderal pasukan Hwarang tiba-tiba sudah maju ke depan dan berteriak, "Jangan ada yang mundur! Dalam medan pertempuran, tidak ada kata menyerah!"
Para Hwarang pun bersama-sama menghunuskan pedang mereka. "Tunggu!"
"Jaya untuk Raja!"
"Jaya!"
[Seluruh Pasukan Hwarang dari Silla terpengaruh efek Lima Titah Dunia Fana Lv.2!]
"Hahahaha! Kamu memancing semangat mereka!" Teriak Chu Wangin, si inkarnasi Gyebaek, dengan semangat membara. Si Jenderal Hwarang pun berlari sambil menghunuskan tombaknya. Dia malah mengikuti jejak kematian si sponsor sialnya.
[Karakter 'Chu Wangin' telah mengaktifkan stigma Baekje Kendo Lv. 3!]
(Y/n) menggunakan tubuh salah satu tentara disana untuk melompat dan dia mendaratkan tubuhnya disamping Dokja dengan bantuan skill elementalistnya. "Aku sudah mengurangi seperempat jumlah mereka."
Tampak sebuah noda darah di pipi (Y/n). Dokja mempersihkan darah itu dengan telapak tangannya.
"Guaaaak!"
Tubuh si jenderal Hwarang pun melayang di angkasa setelah terkena hantaman sebuah pedang besar. Melihat itu (Y/n) berseru pada Min Jiwon, "Perintahkan mereka kembali ke formasi!"
"Semuanya, kembali ke formasi kalian! Sekarang!"
[Karakter 'Min Jiwon' telah mengaktifkan Komando Militer Lv. 2!]
[Pasukannya telah kehilangan logika mereka.]
[Aktifasi skill ditunda.]
"Kembali ke formasi kalian!"
Teriak Min Jiwon sekali lagi, namun sayangnya para Hwarang telah terpengaruh lebih dulu oleh Lima Titah Dunia Fana sehingga tidak bisa mendengarkan komando rajanya. Lagi pula, sejak awal mereka juga hanya patuh karena 'efek kecantikan' dari Sang Ratu Jinseong dan bukan karena karisma kepemimpinannya.
Tiba-tiba Dokja mendengar suara-suara, dan Lee Gilyoung dan Kim Chaeyeong pun mendarat tepat di sampingnya setelah mereka memecahkan kaca jendela dan melompat dari lantai dua musium.
"Hyung, apa perlu kupanggilkan Titano?"
Mata Lee Gilyoung tampak berbinar-binar berharap bisa menggunakan Komunikasi Divergen-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...