(Y/n) memungut kepala puntung itu dan bertanya, "Jadi ini juga cuma avatar ya. Han Sooyoung itu nama aslimu?"
"Iya, ternyata nona jeli juga." Jeas (Y/n) tau setelah mendengar namanya. Salah satu wanita cantik di ORV sang 'black flame empress' dan salah satu karakter kesukaan (Y/n).
"A-A-A-Apa-apaan orang-orang itu?" Suara seruan orang lain di sekitar (Y/n) mulai terdengar. Suara-suara yang dipenuhi kebingungan dan merasa dikhianati.
(Y/n) melangkah mengambil posisi bersama Dokja, Sangah, Chaeyeong, Daeseong, dan Gilyoung. Tentu saja dengan membawa kepala portable bersuara si Han Sooyoung di tangannya.
Setelah (Y/n) memberikan kepala itu pada Dokja. Barulah mereka berdua memulai percakapannya. (Y/n) tau apa yang mereka bicarkan jadi dia tidak merasa penasaran sama sekali.
Rasanya pasti sakit dituduh plagiat oleh seorang pembaca setia. Sebagai seorang penulis (Y/n) mengerti perasaan itu. Apa lagi saat novel atau cerita yang kita tulis dijadikan sebagai objek plagiarims itu sangat memuakkan.
(Y/n) sendiri dulu sering bolak-balik persidangan karena hak cipta novelnya. Saat (Y/n) kembali melihat kearah Sooyoung dan Dokja. Wanita itu melihat Sooyoung memelototi Dokja.
"Semuanya, apa yang kalian lakukan? Bunuh dia!" Seru Sooyoung pada orang disekitarnya.
"A-Ada kepala putung bisa ngomong!"
Raut wajah Han Sooyoung pun berlipat-lipat. Orang-orang mulai was-was dengan situasi ini tapi tidak ada tanda-tanda seorangpun yang berani bergerak duluan. Terlebih lagi, sebentar lagi mereka juga tidak punya waktu untuk memikirkan kelompok Dokja.
Dokja pun tersenyum pada Sooyoung. "Klise kesukaanmu itu sebentar lagi bakal terjadi lo." (Y/n) menunggu sesaat sebelum akhirnya muncul semburat cahaya. Cincin-cincin cahaya yang bersinar bergerak dan menyemburkan cipratan darah yang membasahi tubuh orang-orang.
"Apa yang..?!" Seseorang berteriak saat darah menyembur dari tubuhnya yang tercincang. Mereka yang berada di barisan belakang pun berseru dan mulai bergerak.
"Bajingan keparat!" Aura magis hitam dari seseorang yang kuat bergerak mendekati Dokja dari arah depan. "Angkat tandunya." Sebuah suara yang datar terdengar dari dalam tandu yang megah itu. Tampak ada sesosok bayangan seseorang di dalamnya.
"Sangan, (Y/n), anak-anak, sembunyi di belakangku!" Seru Dokja secara refleks. (Y/n) langsung menggunakan sihirnya untuk membuat sebuah pelindung yang tidak kasat mata.
[Konstelasi 'Golden aged arcmage' kagum akan sihirmu.]
"Maju."
Tandu tersebut pun mulai bergerak mendekati sekelompok orang. Dan tiga cincin cahaya pun menyapu medan pertempuran tersebut dengan tanpa pandang bulu. Belasan orang pun dengan seketika tumbang dan mati.
Mereka hanya bisa memandangi anggota tubuhnya yang tiba-tiba menghilang dan menyemburkan darah. Pasukan garis depan dalam peperangan ini pun dengan cepat mulai menipis.
"Uwaah!!"
Mereka yang ketakutan pun mulai lari terbirit-birit. Di dalam keheningan yang mengikuti setelahnya, semua orang hanya bisa menutup mulut mereka bagai tikus yang sudah mati.
Sang Raja Tirani pun keluar dari tandunya. "Raja-raja kuno itu benar-benar tidak terlalu hebat ya..."
Dia menggenggam Cincin Tiga Simpul di tangannya, sebuah item yang bisa menyemburkan energi magis yang sudah dipadatkan. Item itu merupakan item tersembunyi yang hanya ada di Seoul Utara, tapi semestinya Raja Tirani tidak pernah memiliki itu di dalam cerita aslinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐽𝑒𝑤𝑒𝑙𝑒𝑑 𝑒𝑦𝑒𝑠
FanfictionMenjadi seorang pembaca ORV, (Y/n) tidak dapat menerima apa yang menjadi akhir dari novel tersebut. Setidaknya karena itu dia membuat seorang karakter yang bernama Min Hanna. Menjalani hidupnya seperti biasa, tanpa (Y/n) sadari ia telah memasuki ker...