part 2 - Mimpi

2.3K 131 1
                                    

part 2 - Mimpi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 2 - Mimpi

Saat jam kosong tiba, mereka sibuk dengan aktifitas ponselnya masing-masing. Semua tugas dan laporan telah usai, bahkan nilai ulangan baik-baik saja. Dikarnakan sekol.ah diwajibkan untuk masuk, jadi mereka hanya menurut saja sekaligus berencana mengembalikan kedua buku kemarin.

Dewi yang mengingat keberadaan kedua buku itu di tasnya segera beralih pandang, ia mencari keberadaan buku-buku itu di ranselnya. Terdiam beberapa saat dengan raut wajah yang sekejap berubah panik, ia mengeluarkan semua isi tasnya.

"hilang, nggak ada" dan perkataan itu muncul dengan sendirinya, ia terdiam berpikir keras menyadari hilangnya kedua buku tersebut. Wina yang berada disampingnya mengernyit bingung, lalu melihat Dewi. "maksudmu buku The Siren? "

Dewi hanya terdiam dan hal itu membuat Wina terkejut dengan mata melebarnya, ia menatap berurutan kearah para sahabatnya. Elly yang menyadari tatapan Wina segera mendekat, memasang raut wajah bertanya. "ada apa?"

"bukunya hilang" kata Wina singkat, Elly yang mendengar itu terkejut sembari bersuara keras. "loh?! Kok bisa hilang?!!"

Liana mendengar teriakan Elly dan menghampiri para sahabatnya yang sedang berkumpul, ia menatap bertanya. Namun, tak lama kemudian ia menyadari sesuatu tentang buku ajaib yang ia bawa. "kalian nggak usah khawatir, buku itu akan muncul kalo diperluin"

Dewi mengernyit bingung dengan perkataan Liana, ia menatap lekat sahabatnya itu. "apa maksudmu?"

Liana mendudukkan dirinya di sebelah Dewi, ia membenarkan pakaiannya. Gadis itu menatap sahabatnya yang berkacamata dengan rambut panjang tersebut, Liana tersenyum tipis melihatnya. "pada halaman tengah buku itu, ada tulisan yang bercetak miring"

"'ia akan datang untuk memberi petunjuk dan hilang seakan lenyap saat sudah tersampaikan pada pemiliknya'" lanjut Liana dengan tenangnya, mereka menatap bingung ke arah gadis tersebut. Sedangkan Liana hanya menggendikan bahunya acuh, mereka semua masih saling menatap.

"awalnya aku nggak ngerti, tapi setelah lihat kejadian pagi ini. Mungkin aku sedikit memahaminya" kata Liana dengan anggukan pelannya, Elly menarik sebuah kursi dan duduk tepat di depan Liana. "apa artinya itu?"

"artinya, buku itu bisa datang dan menghilang sesuai yang diinginkan pemiliknya. Tapi yang jadi pertanyaannya, siapa pemiliknya?" kata Wina dengan bingung, ia masih berpikir keras dengan semua pertanyaan itu.

"dan juga, kenapa buku itu datang pada kita? Aku yakin pasti ada sesuatu yang disampaikan untuk kita" sahut Dewi dengan pelannya, mereka tampak berpikir serius.

"iya, aku rasa, kita harus menemukan semua jawaban itu. Ada yang aneh dari kedua buku itu, sejak aku menemukannya" kata Liana menimpali pendapat Dewi, sedangkan Wina langsung mengalihkan pandangannya pada Liana.

"kau sendiri merasa aneh, tapi kenapa kau ambil dan memberikannya pada kami?" kata Wina dengan wajah merengutnya, ia sudah lelah dengan semuanya. Wina pikir setelah menyelesaikan laporan mereka bisa istirahat, tapi ada teori baru yang harus di pecahkan.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang