part 33 - Izin

558 39 0
                                    

part 33 - Izin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 33 - Izin

"tapi Al, kok cuman tiga orang yang nyanyi?" tanya bingung Elina pada sahabatnya.

"iya salah satu membernya baru aja keluar" jawab Aleea seadanya.

"yah, terus kalo gini gimana dong?" kata Delcy cemberut

"bagi part nyanyi nya juga?" tanya Winnie menatap para sahabatnya.

"enggak perlu, karna aku nggak ikut vokal" kata Aleea dengan santai nya, mereka semua menatap lekat ke arah gadis itu.

"kok nggak ikut? Nggak seru dong" keluh Delcy masam.

"aku bagian instrumennya aja, buat memperbaiki permainan ku ntar. Kalo ikut vokal takutnya ada masalah sama gitarku" kata Aleea sembari tersenyum.

"jadi kalian nyanyi nada asli aja, biar nggak ribet latihannya" lanjut Aleea menatap satu persatu sahabatnya itu.

"yaudahlah kalo gitu, eh untuk pendaftarannya udah?" tanya Winnie dengan pemikirannya

"harusnya udah, tapi osis nya bilang harus konsultasi sama anak band perihal alat musik" jawab Elina dengan cemberut.

"kok gitu? Perasaan kita hanya perlu daftar doang terus sisanya osis yang ngurus bukan sih?" tanya Winnie bingung

"nggak, enak gini. Ayo ke ruang band" kata Delcy dengan semangatnya

"bentar, kita itu direpotin Del. Kok kau malah seneng sih?" tanya Elina heran

"haduh El baru aja tadi di bicarain sekarang udah lupa" kata Delcy dengan tepukan dikepalanya.

"itu loh, target kita. Kakak tiri Shelly, kan ada disana" lanjut Delcy berdecak.

"oh iya juga, ayo kesana" kata Elina yang mulai paham, tapi perkataan Aleea menghentikan kepergian mereka.

"percuma, dia nggak akan ada disana" kata Aleea dengan cueknya

"kok nggak ada? Kan dia ketua band" kata Delcy dengan bingungnya.

"dia itu cowok paling sibuk dan misterius di sekolah ini" kata Aleea lagi, Delcy pun kembali duduk dan bertanya. "terus gimana?"

"udah itu biar aku urus, sekarang kita cuman perlu daftar, latihan, dan belanja" kata Aleea dengan senyuman mengembang.

"kalo gitu masalah daftar serahin ke aku, Ravel kan anak band ntar biar aku minta tolong ke dia" kata Winnie juga tersenyum.

"oh iya, dia anak band juga. Ngapain kita repot-repot kesana langsung?" tepuk Delcy pada dahinya.

"loh, tapi Win. Kau udah ngerasa nyaman sama itu cowok? Kok responnya beda?" tanya Delcy lagi.

"kalo di bilang nyaman sih nggak terlalu, cuman dia udah nggak keliatan menakutkan lagi" jawab Winnie dengan senyum kecilnya.

"oh, aman berarti nih?" kata Delcy ikut tersenyum.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang