part 16 - Kekuatan

1K 65 0
                                    

part 16 - Kekuatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 16 - Kekuatan

Winnie tidak bisa menjawab perkataan Ravel, dalam kehidupannya dulu berbanding terbalik dengan sekarang. Dia berada dalam situasi menengah ke bawah, karna itu dia memilih SMK untuk bekerja dan menjadi seperti kakaknya.

Gadis itu selalu berhemat, ia tidak bisa terus bergantung pada kedua orang tuanya atau kepada mas nya. Kalau bisa dia akan membiayai kebutuhannya dari tabungan itu, dan hal itu berbanding terbalik dengan kehidupan Winnie.

Gadis yang selalu meminta pada ornag tuanya, dan berperilaku kekanakan yang akan marah bila keinginannya tidak dituruti. Karakternya yang asli dengan Winnie sangatlah berbeda jauh, dan hal itu terlihat jelas.

"ka-kalau gitu terima kasih untuk makanannya" kata Winnie sembari menyantap makanan di depannya, ia menikmati cita rasa luar biasa yang bergulir di mulutnya.

"matamu sampai berbinar, apa seenak itu?" tanya Ravel dengan senyumannya yang manis, Winnie menatapnya dengan binaran yang sama lalu mengangguk.

"enak! Enak banget malahan" seru Winnie sembari melanjutkan makannya, Ravel tersenyum senang mendengar hal itu. Gadis di depannya ini sangat lucu, dan sisinya itu membuat Ravel tertarik.

Winnie hanya menikmati makanan di depannya, ia tidak berani melirik yang lainnya. Gadis itu memutuskan untuk menghabiskan makanan di depannya, baru akan mengambil lagi bila masih kurang. Mungkin karna efek lapar, Winnie makan dengan sedikit brutal.

Dan itu bukan hanya dia yang sadar, Ravel juga menatapnya gemas dengan sikap tersebut. Biasanya gadis di luar sana akan bersikap pemalu, dan hanya makan sedikit di depannya.

Tapi Winnie berbeda, ia bahkan tidak memperdulikan Ravel yang menatap tertarik ke arahnya. Yang gadis itu lihat sedari tadi hanya makanan di depannya saja, maklum faktor lapar mungkin.

"pelan-pelan kalo makan, nggak ada yang ngambil kok" kata Ravel menatap Winnie yang hanya mengangguk singkat.

Gadis itu melihat ke arahnhmya sebentar, ia menyadari Ravel hanya menatapnya sedari tadi tanpa menyentuh apapun. Dan hal itu membuat Winnie merasa tidak enak, ia pun menaruh peralatan makannya.

Ravel menatap ke arah perlatan makan yang ditaruh itu, ia terlihat bertanya. "udah?"

Winnie menggelengkan kepalanya, dengan pipi menggembung. Makanan masih berada di salah satu pipinya, ia juga menatap ke arah Ravel. "kamu nggak makan?"

"udah kenyang" kata Ravel singkat masih menatap Winnie lembut, gadis itu kembali bertanya. "kok bisa? Kamu kan belum makan apapun"

"liat kamu makan, aku udah kenyang" kata Ravel kembali tersenyum, Winnie terdiam mendengar itu.

Ia bukannya merasa malu atau tersipu, gadis itu malah merasa tersindir. Apakah ia makan terlalu banyak hingga membuat Ravel langsung kenyang saat Melihatnya?

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang