part 45 - Sosok Lisla
Saat Elina ingin menjawab, sebuah suara datang dari belakangnya. Tentu saja hal itu, sontak membuat Aleea ikut melihat kebelakang. Dan disana sosok gadis cantik dengan rambut pirangnya, ia terlihat familiar di mata Aleea. Tapi anehnya saat ia merasa familiar, dilain sisi mereka tidak pernah bertemu.
"ah kamu sudah menemukan Liana, Elly?" tanya gadis itu.
Penampilannya sangat menawan dengan balutan kain putih yang sesuai di tubuhnya, paras cantik dengan bibir ranum merah. Rambut pirang yang lurus menjuntai indah, dan mata emas yang begitu hangat.
"sudah, yang mulia" kata Elina sopa sembari menunduk.
"jangan memanggilku seperti itu, bersikaplah biasa" kata wanita tersebut dengan cemberutnya.
"lebih sopan, seperti itu yang mulia" balas Elina kalem.
"kamu ini, mulai deh" kata gadis di depannya masuh cemberut.
Aleea hanya memperhatikan sembari diam untuk mengingat-ingat, ia seperti mengenal gadis di depannya ini. Kecuali mata dan tatapan gadis itu, sangat asing baginya. Anehnya, dia mencoba bersikap ramah. Tapi kenapa Aleea merasakan hal yang mengancam sedari tadi?
"ah kita hampir melupakanmu, Liana. Selamat datang di istanaku, sayang" kata gadis di depannya dengan senyum menawan.
Aleea menatap gadis itu dengan diam, hal ini mengundang rasa bingung Elina. "Li, ada apa? Kau nggak memberi salam pada ratu?"
"oh tidak apa, itu tidak diperlukan. Buatlah dirimu senyaman mungkin" kata gadis di depannya ini ramah.
"ah maafkan Liana, yang mulia. Mungkin dia masih bingung" kata Elina tersenyum sopan.
"tidak apa, mari kita langsung ke ruang perjamuan saja. Mungkin Liana lapar, karna sedari tadi belum makan" kata gadis itu dengan senyumannya.
Elina dan Aleea berjalan mengikuti gadis tersebut dari belakang, mereka melangkah perlahan dan hampir tertinggal jauh. Disaat itulah Elina pun bertanya, dengan nada berbisik.
"shht, kenapa diem aja dari tadi?" tanya Elina sembari melirik sekilas Aleea, dan sahabatnya itu pun menjawab dengan pertanyaan lain.
"siapa perempuan itu? Dia terlihat familiar" tanya Aleea dengan nada sama berbisik.
"kau nggak tau? Padahal ku kira kaulah yang paling mengenalnya" kata Elina terkejut.
"siapa? Kenapa aku bisa mengenalnya?" tanya Aleea balik.
"dia itu Lisla, Li. apa kau inget sekarang?" jawab Elina yang tak habis pikir dengan sahabatnya itu.
Lisla? Aleea seperti pernah mendengar nama itu, tapi ia seakan lupa. Tunggu, mungkin bila diingat kembali ia akan tau. Nama itu mengingatkannya pada buku The Siren-harpy, dan dirinya pun mengingat kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NAIAD (transmigrasi) {END}
Fantasy[FOLLOW SEBELUM BACA] [TRANSMIGRASI-FANTASY STORY] Ini adalah kisah keempat gadis biasa yang menemukan banyak petualangan melalui beberapa buku. Kehidupan sekolah mereka yang biasa, seolah berubah total menjadi misteri. Romansa, teori bahkan rinta...