part 7 - Rencana

1.3K 114 1
                                    

part 7 - Rencana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 7 - Rencana

Semua murid terdiam menunduk, mereka tidak bisa menjawab pertanyaan pak Alvin. "sudah-sudah, kita lanjutkan materinya"

Saat guru itu ingin berbalik dan menuliskan materi baru di papan, suara seorang murid mengalihkan pandangan mereka semua. "kalau ini bukan materi kelas 11, lalu bagaimana kalian bisa tau?"

Keempat gadis yang terdiam dibangkunya itu seketika menjadi pusat perhatian, mereka menatap bingung pada teman-temannya. Para gadis itu tidak mungkinkan bilang yang sebenarnya ke mereka semua, bisa di sangka gila nantinya.

"baca di perpus" jawab Aleea santai seolah bukan hal yang mengejutkan. Tapi lain halnya dengan teman sekelas mereka yang terkejut.

Geng pembuli yang bahkan tidak pernah memperhatikan pelajaran, menginjakkan kaki di perpustakaan! Apa dunia sedang bencana? 

"sudah, bapak akan menuliskan ulang materi hidrokarbon. Kalian catat" kata pak Alvin menuliskan materi singkat yang akan diajarkannya, sedangkan Elina dan Winnie berbalik menatap Aleea yang berada di belakangnya.

"jangan dibahas" jawab Aleea cepat, lalu bersiap menulis. Mereka juga ikut kembali menatap papan, dan mendengarkan penjelasan dari pak Alvin.

Jam pelajaran terus berlanjut hingga sampai pada jam terakhir, materi yang di dapat hari ini sangat memuaskan bagi mereka. Keempat gadis itu bergerak menuju gerbang, dan saling menatap. Mereka bingung dengan tempat dan kendaraan menuju rumah, bahkan mereka sendiri tidak tau tempat tinggal mereka sekarang.

"ini, gimana kita pulang? Kita aja nggak tau apapun disini" tanya Elina sembari menatap sekitar yang ramai murid.

"aku juga nggak tau, di novel nggak di jelaskan secara rinci jalan pulang ke rumah" jawab Aleea datar sembari menggendikkan bahunya.

"kau kok santay sih? Harusnya kan panik Al" kata Delcy bingung dengan sahabatnya satu ini.

"yah, kalo semisal nggak bisa pulang tinggal nyewa kostan disekitar sini aja. Duit jajan kita kan banyak" kata Aleea masih dengan nada yang sama. Mereka mengangguk membenarkan ucapan temannya itu, uang jajan yang berada di tas mereka sangatlah banyak untuk ukuran anak SMA.

"Tapi nggak perlu cara ekstrem kayak gitu, karna pangeranmu udah dateng tuh" kata Aleea menunjuk ke arah mobil yang mendekat, mereka semua melihat ke arah yang ditunjuk.

Disana ada geng BelPorsche dengan mobil mahal dan warna yang mencoloknya, para gadis itu menatap kagum pada body mobil yang sangat keren. Tidak lama, para mobil itu berhenti di depan mereka dengan kaca hitam yang diturunkan hingga melihatkan pemilik mobil tersebut.

"lo ngapain masih disini?" tanya Justin dengan mobil hitamnya, Aleea yang merasa ditanyai hanya menggendikkan bahunya.

"naik, gw anter pulang" kata Justin dengan perintahnya.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang