part 14 - Ikan
Dewi menatap ke arah Wina terkejut, ia lalu melihat ke ikan itu lagi. "kau bis-bisa bicara?"
Wina tentu saja bingung dengan perilaku sahabatnya itu, ia tidak mendengar apapun sedari tadi. "apa yang kau katakan? Mana mungkin ikan itu bisa bicara?"
"aku mendengarnya Win! Dia berbicara pada kita" kata Dewi dengan sanggahannya, Wina hanya menatap bingung ke arah sang ikan.
"kalian datang sesuai yang diramalkan" kata sang ikan lagi, Dewi pun menatap Wina terkejut. "tuh dia ngomong lagi"
"apa sih dewi? Aku nggak denger apa-apa" sanggah Wina bingung, Dewi menatap sang ikan. "kenapa hanya aku yang bisa mendengarmu?"
"kau ngapain ngomong sama ikan dah?" tanya Wina aneh, tapi Dewi tidak peduli pada ucapan sahabatnya itu. Ia menatap ikan tansparan itu, sang ikan juga memberi jeda sebelum menjawabnya.
"karna itulah bakatmu" kata sang ikan, Dewi bingung lalu menanyakan lagi. "maksudmu apa?"
"kau mempunyai bakat yang bisa berbicara dengan kami makhluk laut, sama seperti temanmu yang bisa mengendalikan air. Karna kalian adalah keturunan lautan" kata sang ikan lagi.
"ah, jadi aku juga punya hal keren seperti Wina" gumam Dewi, lalu ia beralih menatap ke ikan tersebut. "maksudmu keturunan lautan?"
"itu bukan tugasku untuk menjawab, aku disini untuk memberikan kalian pilihan. Apakah kalian ingin kembali atau mencari tau tentang diri kalian disini?" tanya sang ikan.
Dewi pun menatap Wina yang bingung, ia melihat dirinya dan ikan itu aneh. Gadis itu hanya menghembuskan nafas perlahan, ia melihat ke arah tangannya yang tergenggam erat oleh Wina.
"aku ingin kembali" kata Dewi tegas lalu beralih tatapan ke arah sang ikan, Wina sendiri masih bingung dengan perilakunya.
"baiklah, kalian bisa menutup mata. Dan semua akan terlihat seperti mimpi" kata sang ikan, Dewi pun mengangguk lalu menatap Wina.
"Win, coba merem deh" kata Dewi kemudian, Wina dengan otomatis bingung. "ngapain tiba-tiba nyuruh merem?"
"udahlah, percaya aja sama aku. Cepetan merem" kata Dewi dengan desakannya, Wina pun mengangguk dan menuruti sahabatnya itu. Dewi juga melakukan hal yang sama, ia menunggu sang ikan berbicara.
"kalian bisa kembali lagi kesini, dengan keadaan sadar ataupun tidak. Apabila tersentuh ataupun menyentuh air laut. Karna kalian adalah gadis lautan" kata sang ikan yang perlahan menggema lalu menghilang.
____________________
Suara berisik mulai terdengar, cahaya terang dari lampu sangat menyilaukan. Mata lentik itu terbuka perlahan, ia mengerjapkan matanya berusaha untuk menyesuaikan pencahayaan. Pandangan pertama yang ia dapatkan adalah kedua orang tuanya, dan seorang pria yang dikenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NAIAD (transmigrasi) {END}
Fantasy[FOLLOW SEBELUM BACA] [TRANSMIGRASI-FANTASY STORY] Ini adalah kisah keempat gadis biasa yang menemukan banyak petualangan melalui beberapa buku. Kehidupan sekolah mereka yang biasa, seolah berubah total menjadi misteri. Romansa, teori bahkan rinta...