part 75 - Hukuman Ravel

399 30 2
                                    

part 75 - Hukuman Ravel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 75 - Hukuman Ravel

Aroma mint dan suara rendah yang memburu, Winnie jelas mengenal pria dibelakangnya tanpa harus ia lihat. Oh, tolong biarkan Winnie sendiri tanpa tekanan! Ia kembali menegang bila mendengar nada mengintimidasi itu, dan matanya bergerak gelisah.

"ikut aku" kata Ravel sembari menggenggam tangan Winnie untuk menjauh dari area kantin.

Winnie hanya bisa pasrah akan hal itu, ia tidak mungkin menang melawan kekuatan Ravel yang melibihi dirinya. Winnie hanya bisa berjalan mengikuti pria dihadapannya, sembari memegang erat buku-buku ditangannya. Mereka hanya memutar kantin, lalu sampai pada sebuah taman kecil bekas kantin lama.

Ravel melepaskan genggamannya, dan berbalik untuk menatap gadis itu. "kenapa kau bersama Rafael?"

Sial, Winnie terintimidasi dengan suara itu. Ia menjadi gugup untuk menjawab, karna takut jawabannya akan mengakibatkan Ravel marah padanya. "a-aku ng-gak sengaja bertemu dengan-nya"

"tatap mataku kalo bicara" kata Ravel yang mampu membuat Winnie merinding seketika, ia pun mendongak untuk menatap mata pria itu.

"a-aku nggak sengaja, vel. Tadi aku menabraknya habis dari perpustakaan, lalu dia mengikutiku sampai kantin" jelas Winnie dengan cepat, ia mendadak panik saat melihat respon Ravel yang hanya diam dengan tatapan menyelidik.

"ia bertanya padaku tentang Elina, karna dia deket dengan Shelly" lanjut Winnie dengan sedikit berbohong, karna ia tidak mungkin mengatakan ruang rahasia itu pada Ravel.

"bukan aku yang mendekatinya, dia yang mengikutiku dan mengajakku mengobrol. Tapi aku nggak menanggapinya!" kata Winnie masih berusaha meyakinkan Ravel.

Pria itu hanya diam dengan menatap tajam tepat pada wajah Winnie, ia seperti mencari celah kebohongan disana. Hal itu membuat Winnie semakin tidak tenang, dan merasa waspada. Oh, dirinya sungguh taku dengan pria dihadapannya ini. Tatapan tajam dan mata menyelidik itu tidak lepas darinya, Ravel seolah mengontrol Winnie dalam kuasanya.

"udah selesai?" tanya Ravel kemudian dan Winnie mengangguk. "sekarang, waktunya hukuman"

Winnie langsung menggelengkan kepala cepat, ia bahkan berangsur memundurkan langkahnya. "nggak, aku salah. Maafkan aku, Ravel"

"kau harus dihukum, sayang. Karna melupakan perkataanku" balas Ravel dengan seringai tipisnya.

Winnie ketakutan sekarang, karna ia lupa dengan peraturan Ravel. Pria itu paling tidak suka Winnie dekat dan berbicara dengan pria manapun, bahkan Ravel tidak menyukai bentuk hubungan Winnie dan pria lain atas nama tugas atau yang berhubungan dengan sekolah. Ia harus berhubungan dengan perempuan, jika ingin lolos dari hukuman pria itu.

Ravel bukanlah pacar bagi Winnie, karna pria itu tidak pernah menyatakan perasaannya. Tapi ia selalu mengatakan, bahwa Winnie adalah miliknya. Dan sejak saat itu, kehidupan Winnie seolah dikendalikan oleh Ravel.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang