part 25 - Karang

667 46 0
                                    

part 25 - Karang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 25 - Karang

Wina pun menarik tangannya cepat, ia memasang raut wajah waspada pada para ikan itu. Lalu berdiri dan berjalan mundur, gadis itu menatap ke arah Dewi. "kenapa ikan begituan yang kalian bawa?"

"ya kalo ikan herbivora nggak bakal bisa dorong lantai ini, Win" kata Dewi melihat sepetak lantai marmer dan hanya pintu ajaib itu, bila diperhatikan dari jauh.

Dari jauh mereka terlihat seperti sedang berada di atas lantai marmer yang beralaskan kayu, lalu hanya terdapat sebuah pintu kosong. Pintu yang mereka temukan bagaikan sebuah barang ajaib yang terdapat ruangan tak kasat mata, dan para gadis itu terlihat tidak menyadarinya.

"ayo berangkat, ntar keburu malem" kata Liana berdiri dan udah melepas semua peralatan diving nya. Mereka mengangguk senang mendengar itu, lalu bersiap di posisi masing-masing.

Wina sudah berada di samping belakang untuk mengendalikan air yang akan menjadi pendorong jalannya menuju tempat tujuan, sedangkan Dewi memerintahkan para ikan untuk berada di segala sisi. Elly mengamankan persediaan makanan, dan Liana menggambar peta perjalanan.

Gadis itu sedikit mahir dalam menggambar sesuatu, tapi ia lemah dalam menentukan arah. Mungkin setelah ini peta yang digambarnya akan di serahkan pada Dewi, agar para ikan dapat memimpin jalan. Lantai marmer yang beralaskan kayu itu mulai berjalan, bergerak dengan sangat cepat.

Wina terus menggerakkan air untuk mendorong papan kayu dibawah lantai marmer itu, dan Dewi berkomunikasi dengan para ikan untuk terus menunjukkan arah. Liana hanya memfokuskan diri untuk terus menggambar di ranjang itu, sedangkan Elly yang sudah selesai dengan pekerjaannya hanya terduduk diam.

"terus aku ngapain?" tanya Elly sembari duduk di antara pintu, ketiga sahabatnya hanya melirik sekilas.

"bantuin Liana sana, biar cepet kelar" kata Wina masih fokus pada air dan kekuatannya, Elly yang mendengar itu tersenyum lalu ingin menghampiri Liana.

"nggak usah, ntar makin berantakan" cegah Liana tanpa melihat ke arah Elly, gadis itu langsung merengut.

"kalo gitu liat Dewi tuh, mungkin aja ada yang mau dibantu" kata Wina kemudian, Elly pun ingin bergerak ke arah Dewi.

"aku sibuk, jangan kesini El" kata Dewi melanjutkan aktifitasnya, Elly mulai merengut kembali.

"huwaa, aku gabut!!! Nggak ada yang bisa kulakuin" teriak Elly dengan kesalnya, ketiga gadis lainnya hanya menggelengkan kepala.

"berisik, El" kata Liana yang masih menggambarkan sesuatu di atas kertasnya, Elly yang mendengar itu mendengus.

"aku bosenlah, Li. Nggak ada yang bisa kulakuin. Aku nggak punya kekuatan seperti Dewi dan Wina, terus aku juga nggak punya banyak keterampilan kayak kau. Nggak ada yang bisa kulakuin" kata Elly dengan keluhannya.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang