part 89 - Para Pelayan
D
elcy pun hanya menghembuskan nafas kasarnya, ia mendekati Anna yang hanya diam di dekat pintu. Lalu mengambil tangan gadis itu, tentu saja hal tersebut tidak diterima baik oleh Anna.
"apa-apaan sih lo! Lepasin gak?!" kata Anna kasar, tapi Delcy membalas dengan genggaman eratnya.
"diem! Aku tau kau kesini karna Elliot, jadi lebih baik kau diem daripada kubilangin mereka" kata Delcy mengancam pelan.
Seketika Anna pun terdiam, ia tidak pernah mengatakan pada siapapun bahwa diirnya menyukai Elliot. Dan bagaimana Delcy bisa tau? Sungguh itu menjadi sebuah pertanyaan bagi Anna, karna Delcy sangat mengetahui kelemahan gadis itu.
Delcy mengetahuinya dari Aleea dulu, ia sempat bertanya pada sahabatnya itu. Dan beruntungnya dalam novel dijelaskan, Anna memiliki ketertarikan pada Elliot. Delcy tidak menyangka informasi itu akan sangat berguna sekarang, padahal dulu dirinya tidak terlalu peduli dengan itu.
"kak Jessica, Alice dan Rafael tolong mendekatlah" kata Delcy menggenggam tangan Anna.
"ada apa Del?" tanya kak Jessica bingung, sedangkan yang lainnya hanya menatap sama bingungnya.
"tolong tumpuk tangan kalian di atas tanganku" kata Delcy cepat, lalu ia melanjutkannya. "kumohon, akan kujelaskan ini nanti"
Dan mereka hanya menuruti dengan saling menatap bingung, Delcy tidak mengatakan apapun. Ia lebih memilih memejamkan mata dengan sebelah tangan menggenggam kalungnya, ia berharap sesuatu.
'aku tidak tau apa yang harus kuharapkan, tapi kumohon bebaskan jiwa-jiwa mereka yang terkurung. Aku hanya ingin para sahabatku sadar secepatnya' batin Delcy.
"apa lo gila? Apa yang lo lakuin?" hardik Anna pada Delcy.
"Delcy, ada apa sebenarnya ini?" tanya Jessica dengan bingung.
"kak Delcy?" kata Alice menggoyangkan gadis itu untuk segera sadar.
Delcy yang membuka matanya menatap lesu sekitar, karna harapannya tidak terwujud. Keempat orang tersebut hanya menatap Delcy bingung sekaligus aneh, sedangkan gadis itu beralih pada para sahabatnya yang terbaring. Ia terlihat linglung untuk sesaat, seolah dirinya telah tersesat dalam keputusasaan.
"kenapa nggak terjadi apapun?" tanyanya yang hampir menangis, ia pun beralih pada para sahabatnya.
"dimana letak salahnya? Apa yang salah?" tanya Delcy lagi masih menahan tangisnya.
"apa yang harus kulakukan? Kenapa nggak terjadi apapun" katanya berusaha meredakan air matanya.
Ia tidak tau harus melakukan apa lagi, keadaan para sahabatnya sangat parah. Cara terakhir yang ia harapkan tidak berfungsi sama sekali, tidak ada roh atau jiwa apapun yang keluar untuk membantunya. Delcy merasa seolah sendirian, ia tidak mengetahui yang harus dilakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NAIAD (transmigrasi) {END}
Fantasy[FOLLOW SEBELUM BACA] [TRANSMIGRASI-FANTASY STORY] Ini adalah kisah keempat gadis biasa yang menemukan banyak petualangan melalui beberapa buku. Kehidupan sekolah mereka yang biasa, seolah berubah total menjadi misteri. Romansa, teori bahkan rinta...