part 51 - Rumah Sakit

438 26 0
                                    

part 51 - Rumah Sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 51 - Rumah Sakit

Mata Aleea kembali terbuka, kali ini gadis itu tersadarkan penuh. Seluruh keluarganya berkumpul dalam keadaan menunduk dan terdiam, Aleea mengamati sekitar sebelum memutuskan untuk bicara.

"Winnie, Delcy" katanya pelan dengan serak, ia mengucapkan nama sahabatnya untuk pertama kali. Dan dua gadis itu pun mendekat, begitu pula dengan semua orang.

"Al" panggil Winnie dengan senyuman, Aleea tidak bisa membalasnya jadi ia hanya tersenyum.

"hai Al" sahut Delcy yang berada di sebelah Winnie.

"sayang" panggil Reva, ibu dari Aleea beserta suaminya di samping wanita itu.

"mama" panggil Aleea membalas dengan senyuman, dan Reva langsung menangis saat mendengar itu.

"kenapa nangis, ma?" kata Aleea dengan senyum tipisnya, ia pun mengalihkan pandangan pada Elina yang terdiam di pojok.

"El" kata Aleea dengan tatapan bertanya, ia butuh penjelasan saat ini juga.

Bagaimanapun caranya, ia harus mengosongkan ruangannya. Lalu menjelaskan pada sahabatnya itu tentang mimpinya, tapi ia tidak yakin sekarang adalah saat yang tepat. Pertama yang harus ia lakukan istirahat, karna tubuhnya terlalu lemah saat ini. Lalu menanyakan juga penyebabnya berada disini, dan kejadian sebelumnya.

"apa yang terjadi? Kenapa aku disini?" tanya Aleea pada Elina dengan tenang.

Elina melangkah mendekat ke arah Aleea, sedangkan gadis itu menunggu jawaban. Tapi hal tidak terduga terjadi, Elina tiba-tiba memeluk Aleea erat. Ia juga merasakan bajunya basah karna air mata Elina, Aleea sangat bingung saat ini. Ia tidak tau apa yang harus diperbuatnya.

"hei, ada apa El?" tanya Aleea menepuk punggu Elina, tapi bisikan tidka terduga dari gadis itu membuat Aleea terdiam.

"kau bangun setelah 4 hari, dan ini ada hubungannya sama mitologi itu, Al. Jadi aku nggak bisa bilang sekarang, tapi aku udah bikin drama buat mereka percaya dan kau ikuti aja. Ah, jangan lupa untuk menjelaskan semuanya pada kita nanti" bisik Elina sangat pelan sebelum menjauhkan dirinya.

Elina pun melepas pelukan itu, sembari mengusap air matanya. "aku menemukanmu pingsan di taman belakang sekolah, Al"

"dan aku menyesal, karna membiarkanmu pergi sendiri saat itu" kata Elina lanjut menangis.

Aleea hanya menyimak perkataan Elina, tapi pertanyaan dari Alex membuatnya bingung. "lagian lo ngapain kesana?"

Bodohnya, Aleea tidak terlalu memperhatikan permainan Elina. Otaknya benar-benar tidak bekerja dengan baik, umpan yang Elina lemparkan menjadi bumerang baginya. Aleea harus mengatakan sesuatu sebelum, drama ini berakhir.

"ehm, itu—" jawab Aleea dengan berpikir, tapi sebelum menjawab suara dari arah pintu menyahutinya.

"ah maafkan aku semua, ini salahku. Kak Aleea ngejar aku saat itu, dan aku nggak tau" balas gadis yang berada di pintu masuk, semua mengalihkan pandangan padanya.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang