part 77 - Pencarian Suara

403 26 2
                                    

part 77 - Pencarian Suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 77 - Pencarian Suara

Ravel tentu terkejut dengan perkataan Winnie, tapi ia kembali mendatarkan raut wajahnya. "itu bukan urusanmu. Karna yang harus kau ingat hanya, aku menandaimu sebagai milikku"

Oh, Winnie lelah dengan semua ini. Ia tidak kuat untuk menahan tangisannya, dan akhirnya bulir air mata itu runtuh. Tapi dengan cepat gadis itu mengusapnya agar tidak terlihat Ravel, ia hanya ingin ini semua berakhir.

Mungkin, pilihan yang terbaik adalah tidur di kasur empuknya. Dan melupakan semuanya, lalu menjelajahi alam bawah sadar yang indah.

"aku capek, tolong antarkan aku pulang" jawab Winnie dengan nada tidak peduli.

Ravel pun kembali duduk di tempatnya, sembari memasang sabuk pengaman. Dan mobil berjalan begitu saja menjauh lalu mengarah ke rumah Winnie, ia hanya ingin pulang saat ini.

____________________

Dilain sisi Aleea telah berada di rumah Justin, ia sedang menunggu kepulangan Alice dari kunjungan sekolahnya. Dan tentu saja, selama penantian yang terasa lama itu Justin selalu mendekati Aleea. Pria tersebut tidak pernah menjauh darinya, Justin bahkan menunjukkan sisi lain pria itu pada Aleea, seperti yang dilakukannya sekarang.

"Al, kenapa kau tiba-tiba mau kesini?" tanya Justin yang berbaring di pangkuan Aleea.

Tangan gadis itu terus mengusap lembut kepala Justin, ia menatap ke arah bawah tepat ke mata pria tersebut. "aku hanya ingin ketemu, Alice"

Justin tidak menanggapi perkataan Aleea, ia menenggelamkan wajahnya di perut gadis itu sembari memeluknya erat. Justin menghirup aroma yang seakan candu baginya, parfum rempah-rempah milik Aleea terhirup manis di penciumannya.

"Al, kau benar-benar membuatku gila!" kata Justin masih berada di perut Aleea.

Aleea terkekeh mendengar ucapan Justin, pria itu terasa menggemaskan saat ini. Saat bersama, ia menyukai sisi Justin yang seperti ini. Aleea kembali mengusap lembut surai pria itu, lalu tersenyum tipis.

"aku suka membuatmu gila karnaku" kata Aleea dengan bisikkan seduktif.

"dan kau selalu berhasil melakukannya" balas Justin menatap Aleea yang menunduk.

Ia melihat ke arah bibir ranum gadis itu yang tersenyum tipis, bibir itu pasti akan sangat manis bila Justin menyesapnya. Dan Aleea sangat sadar akan tatapan Justin, tapi ia berusaha untuk mengabaikannya.

"aku menginginkan itu" kata Justin dengan berbisik

"kalau begitu ambillah sendiri" jawab Aleea berbisik sangat pelan.

Dan Justin menyeringai saat mendengar perkataan Aleea, ia pun memajukan wajah agar dapat meraih bibir gadis itu. Sedangkan Aleea menunduk sedikit demi sedikit, agar bisa mencapai bibir Justin. Tapi kejutan dari arah pintu mengagetkan mereka, Aleea dengan refleks langsung menjauh.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang