part 71 - Ravnie 2

316 23 0
                                    

part 71 - Ravnie 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 71 - Ravnie 2

Kini Winnie telah menyelesaikan tidur paginya, jam bangunnya menunjukkan matahari yang hampir bergeser dari atas kepala. Ia melakukan sedikit peregangan, sebelum berjalan menuju kamar mandi yang berada tidak jauh dari ranjangnya. Tapi atensinya teralih pada benda yang tergeletak dibawah meja kerja mereka, Winnie seperti melihat sebuah buku disana.

Karna rasa penasaran yang tinggi, ia pun berjalan untuk mengambil buku tersebut. Tanpa berpikir panjang buku itu telah berada di tangannya, Winnie langsung membalik buku yang terlungkup tersebut.

Dan betapa terkejut reaksinya, saat membaca judul buku itu. Water Witness. Buku yang ada di ingatannya! Sejak pagi, Winnie beranggapan bahwa kejadian yang diingatnya itu hanya mimpi. Tapi kini ia sadar, saat melihat buku tersebut yang berada tepat didepannya. Winnie tidak dapat menyangkal lagi, bahwa itu semua bukanlah mimpi.

"buku ini?" tanya Winnie sembari membuka cepat isi dalam buku itu, dan benar saja semuanya sama persis seperti yang diingatnya.

Wah, kejanggalan tersebut mampu membuat kepalanya pusing dan bahkan lupa dengan kejadian Ravel tadi pagi. Yah, Winnie memutuskan untuk tidur di pagi hari karna ciuman pertamanya dengan Ravel. Dan ia sangat lega setelah menemukan misteri, yang mampu untuk membuatnya akan lupa dengan kejadian pagi tadi.

"lebih baik kubicarakan hal ini dengan yang lain" gumam Winnie membawa buku tersebut dan ingin keluar, tapi ia teringat dirinya belum membersihkan diri.

"ah, lebih baik aku mandi dulu" kata Winnie saat merasa lengket di sekujur tubuhnya.

Setelah berlalu sekitar 15 menit lamanya untuk gadis itu menyelesaikan ritual mandi, ia pun keluar dan memilih baju kasual yang tidak terlalu ribet untuk dipakai. Winnie hanya memakai kaos merah muda yang penuh tulisan, dengan celana kain panjang berwarna putih.

Ia lalu keluar hanya menggerai rambutnya dan tanpa riasan apapun yang dipoles. Gadis itu terlihat mencari para sahabatnya di suasan rumah yang sepi tersebut, ia hanya melihat Elliot yang terduduk di salah satu kursi. Pria itu bermain ponselnya dengan serius, bahkan ia tidak sadar akan keberadaan Winnie.

"Elliot, kemana yang lain?" tanya Winnie langsung.

Elliot pun mengalihkan pandangannya, sembari menatap gadis itu sekilas. "oh, Win? Udah enakan? Gw denger tadi pagi lo sakit"

Winnie berjalan menuju salah satu kursi untuk duduk, ia hanya menjawab santai Elliot. "hm, lumayan. Eh, anak-anak dimana?"

"siapa yang lo cari?" tanya Elliot kembali fokus pada permainan di ponselnya, Winnie kembali menyahut. "Elina, Delcy, dan Aleea. Mereka kemana?"

"biasalah, paling juga lagi ngebucin. Mereka pada keluar semua dari pagi, cuma gw yang gabut disini" kata Elliot cuek sekaligus kesal, lalu ia melanjutkan. "yang disini. Cuma tiga orang doang"

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang