part 81 - Kecurigaan

281 23 1
                                    

part 81 - Kecurigaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 81 - Kecurigaan

Winnie terdiam mendengar perkataan Delcy yang memekik keras tersebut, ia seolah membenarkan ucapan sahabatnya. Elina langsung berseru, dengan gelengan kepalanya. "sia-sia kita nyusun rencana, kalo tujuannya bunuh diri massal!"

"aku terus coba untuk yakinin dia, tapi Isla tetep nolak. Keputusannya udah bulat" jawab Winnie lesu.

Delcy mengernyit heran. "sebenarnya kenapa Isla bisa punya pikiran kayak gitu? Kukira ia ingin menyelamatkan kaum nya"

"Isla menganggap, awal semua kesialan berasal dari dirinya dan Lisla. Dan wanita itu pikir, bahwa dunia mereka memang tidak seharusnya ada. Perpecahan kedua kaum akan menghancurkan seluruh tatanan dunia, jadi pilihan yang bisa diambil hanya berdamai atau membinasakan seluruhnya" jawab Winnie lesu.

"hah, Wanita itu terlalu pintar untuk kalian pahami, bahkan aku aja nggak ngerti jalan pikirannya!" kata Winnie frustasi.

"dia udah memikirkan semuanya jauh kedepan, Isla selalu berpikir untuk puluhan tahun yang akan datang. Karna bila rakyat ataupun orang dari salah satu kaum itu yang masih hidup, maka pertumpahan darah akan terjadi lagi di masa yang akan datang. Pembalasan dendam itu pasti kembali untuk menghancurkan lagi semuanya" kata Winnie.

"Isla mengatakan semua itu padaku" lanjut Winnie dengan hembusan nafas kasarnya.

Elina yang mendengar itu langsung mengacak rambutnya frustasi, ia memejamkan matanya kesal. "kenapa jadi ribet kayak gini?!"

Keempat gadis itu terdiam sejenak, mereka terlalu fokus pada pikiran masing-masing. Sekarang semuanya dibuat menjadi rumit, para gadis itu harus menata ulang semuanya. Termasuk rencana mereka yang dibentuk beberapa hari lalu bersama Isla, dan mereka masih bergelut dengan pemikirannya.

Delcy yang bermain dengan kalung dilehernya, seolah merasakan sesuatu. Ia pun melihat batu safir kecil yang berada disana, dan matanya menerawang jauh kedalam liontin yang dipakainya. Tapi tidak lama setelahnya, gadis itu tersenyum puas, seolah menemukan ikan besar di pikirannya.

"aku menemukan jalan keluarnya" kata Delcy sembari mendekat ke para sahabatnya, mereka pun berbisik untuk mengatur ulang rencana.

_____________________

"apa ini tempatnya?" tanya Elina menatap sekitar yang lusuh.

Delcy pun mengangguk sembari berkat. "iya, ini tempatnya. Leo mengijinkan ku untuk menggunakannya"

Elina menatap jijik pada keadaan sekitar, tempatnya sangat berantakan dan tidak terawat. Sebuah mansion yang terbengkalai, dan tempatnya berada di paling ujung kota. Para gadis itu tentu kesana menggunakan mobil Delcy, seperti kebiasaan setiap pulang sekolah yang hanya ada waktu girls time. Jadi mereka dapat menjamin, bahwa para pria tidak ada disana sehingga semuanya mungkin aman.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang